Buku 100 Gereja Terindah Indonesia

Majemuknya suku dan budaya di Indonesia membuat misi Zending di jaman kolonialisme mengalami penyesuaian supaya agama Kristen diterima di seluruh bumi nusantara. Banyak hal, seperti bentuk bangunan atau pun bahasa pengantar, diadopsi dari budaya setempat agar masyarakat Indonesia bisa merasakan agama Kristen sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dirinya.



Perkembangan agama Kristen begitu pesat di abad 18 dan 19 saat Belanda mencengkeramkan pengaruhnya di Indonesia, yang dulu disebut Hindia-Belanda, sehingga melahirkan banyak bangunan-bangunan gereja yang bukan hanya sekedar menjadi tempat peribadatan tapi bahkan memiliki sejarah panjang sebagai saksi perkembangan kota atau daerah dimana gereja tersebut berada.



Misalnya seperti Chatedral Jakarta yang menjadi pusat dari seluruh aktivitas penyebaran agama Katolik di Indonesia yang dipenuhi dengan arsitektur yang sarat dengan simbolik. Atau seperti Gereja Maria Annai Valengkani di Medan, dengan bentuknya yang menyerupai bangunan di India telah menjadi salah satu tempat wisata ziarah yang diperhitungkan di regional Asia. Atau seperti Gereja Blendhug, gereja tertua di Jawa Tengah yang telah menjadi ikon kota Semarang.



Masing-masing gereja juga memiliki aura misterinya masing-masing, seperti misalnya peristiwa hosti berdarah di Gereja Kidul Loji Jogjakarta dan kisah beberapa gereja yang lolos dari pembakaran oknum dan teror bom, yang kesemuanya menjadi kisah mengharukan dan sebagai bagian dari kesatuan indah bersama sejarah dan bentuk fisik bangunan dari setiap gereja yang mewakilkan dirinya dari 33 propinsi di seluruh Indonesia.



Judul 100 gereja terindah di Indonesia

Penulis Tjokrosaputra, Teddy

Satriani, Lewi

Tempat Terbit Jakarta

Penerbit Andalan Media

Tahun Terbit 2012

Edisi

Kolasi 216 p: photos; 34 cm.

ISBN 978-602-99731-1-2

Bahasa Ind

Subjek Arsitektur, Bangunan agama, Kristen, Gereja

Indonesia