Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 3
Subtotal
Rp70.000
Taring Padi Praktik Budaya Radikal - Heidi Arbuckle Gultom
Rp70.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Enam bulan setelah gerakan popular memaksa Presiden Soeharto turun dari tampuk kekuasaan pada Mei 1998, Lembaga Kebudayaan Rakyat Taring Padi mengumumkan kehadiran mereka dalam kancah politik-budaya Yogyakarta dengan berpegang pada premis bahwa "revolusi" Mei 1998 telah dikalahkan "reformasi". Sangat mirip dengan klaim LEKRA sekitar 50 tahun sebelumnya, Taring Padi berkesimpulan bahwa peralihan kekuasaan dari Soeharto kepada B.J. Habibie telah memaksakan reformasi demokratik yang ber- watak borjuis sehingga surutlah usaha untuk mendorong "demokrasi sejati", suatu revolusi sosial atau demokrasi kerakyatan. Taring Padi melancarkan agitasi terhadap "wacana elit" dengan mempromosikan seni kerakyatan. Mereka juga mengorganisasi asosiasi-asosiasi kebudayaan dan kerakyatan yang berwatak progresif, "di tengah-tengah rakyat". Dalam rangka pembentukan budaya kerakyatan inilah konsep seni kerakyatan menduduki posisi sangat penting. Inilah pendekatan ideologis terhadap suatu praktik kesenian yang dipandang sebagai fase "peralihan" dalam rangka menetapkan jalan menuju budaya rakyat yang demokratik.
"Di tengah konteks dunia kesenian kontemporer Yogyakarta dan Indonesia yang sedang giras-girasnya menjadi bagian dari ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia, kehadiran Taring Padi terasa seperti kerikil dalam sepatu. Mereka dinilai sekadar melaplap hasil kebudayaan luar sehingga tidak mampu melihat pelajaran dari sejarah kebangkrutan gerakan Kiri yang hanya menyisakan dua pilihan: liberalisme atau kapitalisme."
- Alex Supartono (Jaringan Kerja Budaya)
Rincian Buku :
Penerjemah : Arie Widjaja
Ketebalan : 216 hlm | Bookpaper
Dimensi : 13x19 cm | Softcover
Bahasa : Indonesia, 2019
"Di tengah konteks dunia kesenian kontemporer Yogyakarta dan Indonesia yang sedang giras-girasnya menjadi bagian dari ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia, kehadiran Taring Padi terasa seperti kerikil dalam sepatu. Mereka dinilai sekadar melaplap hasil kebudayaan luar sehingga tidak mampu melihat pelajaran dari sejarah kebangkrutan gerakan Kiri yang hanya menyisakan dua pilihan: liberalisme atau kapitalisme."
- Alex Supartono (Jaringan Kerja Budaya)
Rincian Buku :
Penerjemah : Arie Widjaja
Ketebalan : 216 hlm | Bookpaper
Dimensi : 13x19 cm | Softcover
Bahasa : Indonesia, 2019
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan