Salah satu tradisi salafush shalih (generasi pendahulu yang shalih) adalah menghatamkan Al-Qur’an dalam tujuh hari dengan membagi Al-Qur’an menjadi tujuh hizb/manzil (kelompok). Ketujuh hizb/manjil tersebut dirumuskan dengan Fami bi Syauqin yang artinya bibirku dalam kerinduan (membaca Al-Qur’an). Adapun keterangan dari rangkaian huruf-huruf tersebut adalah: 1. Huruf ف berarti surah Al-Fatihah sampai akhir surah An-Nisa’. Manzil pertama. 2. Huruf م berarti surah Al-Maidah sampai akhir surah Al-Taubah. Manzil kedua. 3. Huruf ي berarti surah Yunus sampai akhir surah An-Nahl. Manzil ketiga. 4. Huruf ب berarti surah Bani Israil sampai akhir surah Al-Furqon. Manzil keempat. 5. Huruf ش berarti surah Asy-Syu’ara’ sampai akhir surah Yasin. Manzil kelima. 6. Huruf و berarti surah Wasshaffat sampai akhir surah Al-Hujurat. Manzil keenam. 7. Huruf قberarti surah Qaf sampai akhir surah An-Nas. Manzil ketujuh. Tradisi ini berdasarkan anjuran Rasulullah SAW kepada Abdullah bin Umar r.a: “Bacalah Al-Qur’an sampai khatam dalam 7 hari dan jangan lebih cepat dari itu.” Yang demikian inilah disebut “khatamatul ahzab” (menghatamkan Al-Qur’an berdasarkan hizb/manzil di atas) dengan urutan yang benar sebagaimana diriwayatkan dalam atsar yang dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah; membaca Al-Qur’an dengan cara Fami bi Syauqin dimulai hari Jum’at dan menghatamkannya di hari Kamis/malam Jum’at. (Kitab Mirqat al-Mafatih syarh miskat al-mashahib, bab Fadhail Qur’an, juz 1 hal. 1502). Wallahu A’lam. Mushaf tersebut didesain khusus untuk para penghafal Al-Qur’an. Awalnya, mushaf Fami bi Syauqin didesain dengan memberikan tambahan berupa kumpulan setiap awal ayat dalam satu halaman. Hal ini merupakan salah satu trik para hufadz dalam rangka memudahkan hafalan dengan mengingat baris awal ayat disetiap halaman.