Adas merupakan tumbuhan terna dari keluarga adas-adasan (Apiaceae) yang bijinya dapat menghasilkan minyak dan menjadi komponen dari minyak telon. Beberapa penyakit dapat diobati secara tradisional dengan tanaman ini. Adas dari genus Foeniculum ini merupakan adas pedas yang berasal dari Laut Tengah bagian timur. Adas dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa dalam masakan, dan dalam industri obat-obatan. Tanaman adas memiliki tinggi tanaman 50-200 cm yang membentuk rumpun. Setiap rumpun tanaman adas umumnya terdiri dari 3 hingga 5 batang adas. Batang adas berwarna biru kehijauan, memiliki alur di permukaannya, batang beruas-ruas, berongga, apabila btang ini dimemarkan akan mengeluarkan aroma yang wangi. Tanaman adas memiliki daun majemuk ganda dengan letak daun beselang-seling. Daun berbentuk jarum yang sempit, tepi daun rata dan memiliki seludang berbentuk selaput di bagian atas. Bunga adas merupakan bunga majemuk berbentuk payung. Setiap payung terdiri dari 6-40 tangkai bunga, mahkota bunga berwarna kuning dan muncul dari ujung batang. Buah adas berbentuk lonjong berusuk, panjang buah berkisar antara 6-10 mm, dan lebarnya 3-4 mm. Buah berwarna hijau saat masih muda dan berwarna coklat saat matang. Buah adas yang matang memiliki aroma khas dan rasa buahnya menyereupai kapur barus (kamfer). Adas dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa dalam masakan, dan dalam industri obat-obatan. Perbanyakan tanaman adas dapat melalui biji atau dengan cara memisahkan rumpun anakan. Tanaman adas dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi, namun daerah dengan ketinggian 1800 meter dpl cocok untuk pertumbuhannya. Minyak adas mengandung anetol, minyak atsiri, fenkon, bergapten, stigmasterin (serposterin), dan lain-lain. Anetol yang terkandung dalam adas dapat menjadi zat karminatif (peruluh flatus/ kentut) dan aroma khas adas adalah karena senyawa ini. Adas dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa dalam masakan, dan dalam industri obat-obatan. Adas dimanfaatkan untuk meni