Ketonggeng: Si Pembasmi Hama Alami Klasifikasi Ilmiah: Kingdom: Animalia Phylum: Arthropoda Class: Arachnida Order: Uropygi Genus: Uropygi Nama Lain: Whip Scorpion Tailless Whip Scorpion Vinegaroon Asal: Ketonggeng (Uropygi) adalah sekelompok hewan Arachnida yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penampilan: Panjang: 5-10 cm, tergantung spesiesnya Tubuh: Pipih dan memanjang Warna: Coklat, hitam, atau merah Ekor: Panjang dan ramping dengan flagellum (cambuk) di ujungnya Kaki: 8 kaki dengan pedipalpus (capit) yang besar di bagian depan Sifat: Ketonggeng adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif di malam hari. Mereka adalah pemangsa yang oportunistik dan memakan berbagai macam serangga, laba-laba, dan hewan kecil lainnya. Ketonggeng tidak berbisa, namun flagellum di ujung ekornya dapat menghasilkan semprotan asam asetat yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Manfaat: Ketonggeng bermanfaat sebagai pengendali hama alami karena mereka memakan berbagai macam serangga hama, seperti kecoa, nyamuk, dan semut. Ketonggeng juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan memakan hewan kecil lainnya. Habitat: Ketonggeng dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, gua, dan rumah. Mereka sering bersembunyi di bawah batu, kayu, dan tempat-tempat gelap lainnya. Pemeliharaan: Ketonggeng tidak umum dipelihara sebagai hewan peliharaan karena mereka bukan hewan yang interaktif. Namun, bagi mereka yang tertarik dengan Arachnida, ketonggeng bisa menjadi hewan peliharaan yang menarik. Kandang: Kandang untuk ketonggeng harus kecil dan sederhana, dengan ukuran minimal 10x10x10 cm. Kandang harus dilengkapi dengan substrat yang lembab, seperti lumut atau serbuk kelapa. Suhu kandang harus dijaga antara 24-28°C dan kelembabannya harus sekitar 60-70%. Makanan: Ketonggeng harus diberi makan serangga hidup, seperti jangkrik, ulat hongkong, atau ulat tepung. Frekuensi pemberian makan tergantung pada usia dan ukuran ketonggeng. Kesehatan: Ketonggeng umumnya sehat dan kuat. Namun, mereka rentan terhadap penyakit jamur dan infeksi parasit. Penting untuk membawa ketonggeng ke dokter hewan jika Anda melihat tanda-tanda penyakit, seperti kelesuan, nafsu makan menurun, atau kesulitan bergerak. Catatan penting (wajib membaca seluruh deskripsi): Harga dapat berubah naik dan turun sewaktu-waktu sesuai ketersediaan stock dan kemudahan serta kesulitan dalam mendapatkan produk yang akan di jual belikan. Harap tanyakan ketersediaan stock terlebih dahulu sebelum order produk. Garansi DOA (Death on Arrival) hanya terbatas di Pulau jawa dalam batas jarak yang harus didiskusikan dulu dengan pihak jasa kirim yang tersedia. Garansi terbatas waktu 2 hari/2x24 jam dari waktu pengiriman, dan 2 jam setelah paket tiba. Garansi berupa pengiriman ulang produk (jika masih ada stock), atau diganti dengan produk lain yang sebanding, atau terpaksa pengembalian uang sesuai harga yang dikeluarkan oleh pembeli. Pengiriman harus menggunakan opsi jasa tercepat untuk mencegah kematian produk di perjalanan. Kematian karena keterlambatan dari menggunakan jasa pengiriman yang murah, atau reguler, hingga menyebabkan kematian pada produk saat di perjalanan bukan tanggung jawab kami. (No garansi) Sertakan video dari segala sisi yang jelas sebelum membuka paket, dari awal hingga terlihat jelas kondisi produknya. Kami dan pihak jasa kirim memiliki hak untuk menilai video unboxing tersebut untuk klaim garansi. (No cut, no edit). Klaim garansi harus melalui via WA atau EMAIL, dan memberikan 5 bintang pada toko kami. (Memberi kurang dari 5 bintang, dan memberi ulasan yang buruk di toko kami = garansi hangus). Membeli = mengerti dan setuju. Untuk tanya jawab, sharing tips, dan klaim garansi hubungi: Telepon: [085 885 212 321] E-mail: [barapakujiwo25@gmail.com]