BUDIDAYA IKAN NILA DI KOLAM TERPAL - M GHUFRAN - LILY PUBLISHER

Salah satu teknologi budi daya air tawar terbaru adalah budi daya ikan di kolam
terpal. Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem kolam tadah hujan untuk
budi daya ikan di daerah sulit air. Kelemahan kolam tadah hujan adalah ikan budi
daya yang dihasilkan berbau lumpur, karena kotoran ikan yang menumpuk, sisa-sisa
makanan, metabolisme tubuh ikan, ataupun sumber air yang tidak bersih, kolam
hanya dapat dibangun pada tanah yang mampu menahan air dan air kolam hilang
melalui penguapan dan perembesan di dalam kolam.

Sedangkan pada sistem kolam terpal, ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur
atau dapat diminimalisasi dengan menyedot kotoran dasar kolam, karena mudah
dilakukan. Keunggulan lain adalah air kolam hanya hilang melalui penguapan,
kolam dapat dibangun di lahan sempit dan pada tanah yang menyerap air, padat
penebaran dan kelangsungan hidup ikan budi daya lebih tinggi.

Karena itu, kolam terpal merupakan alternatif untuk budi daya ikan di daerah
gersang dan sulit air. ikan-ikan yang dibudi dayakan adalah ikan-ikan yang dapat
hidup pada perairan kritis (minim oksigen dan fluktuasi suhu yang besar),
seperti lele, gurami, patin, belut, nila, bawal air tawar, mujair, betok,
tambakan, sepat, gabus, dan toman. Ikan-ikan lain yang tidak bertahan hidup pada
perairan kritis juga dapat dibudi dayakan di kolam terpal, asalkan kolam terpal
dibangun di daerah yang sumber airnya melimpah sehingga memudahkan penggantian
air.