Krisis perubahan iklim telah mengubah peta pengaturan sumberdaya alam global, terutama hutan tropis di negara berkembang.Oleh institusi transnasional seperti International Panel for Climate Change (IPCC), pengetahuan saintifik dimobilisasi untuk mengembangkan inisiatif internasional guna menahan laju deforestasi dan degradasi hutan yang kian berkembang. Salah satu inisiatif tersebut dikenal sebagai Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+). Menduduki posisi strategis sebagai negara dengan luas hutan tropis terbesar ketiga serta laju deforestasi terbesar kedua di dunia, Indonesia merupakan salah satu tempat inisiatif pengaturan krisis tersebut coba dilakukan. Tentu saja, REDD+ hadir bukan dalam ruang kosong. REDD+ muncul dalam dinamika tata kelola hutan Indonesia dengan seluruh sejarah persoalannya. Pihak-pihak yang terlibat dalam upaya kepengaturan ini memiliki motivasi, keinginan, dan kepentingan berbeda yang bisa jadi saling berbenturan dan menegasikan. Jurnal ini berupaya untuk melihat berbagai paradoks dan benturan yang membentuk wajah REDD+ di Indonesia melalui pendekatan ekologi politik. Pendekatan ini diambil untuk mendedah secara jernih berbagai narasi, kontestasi politik, dan kepentingan yang lahir di sepanjang peta jalan implementasi REDD+ di Indonesia.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
1 rating • 0 ulasan
5
(1)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan