80 Tahun Burung-Burung Goenawan Mohamad di Mata Para Sahabat Penulis : Goenawan Mohamad Penerbit : Pusat Data dan Analisa Tempo Ukuran : 14.5 X 21 cm Isi : 202 Halaman Harga : Rp. 69.000,- ISBN : 9786233445092 Goods ID : PCB211380 Distributor : Buku Kita
Pada 1990, menjelang usia setengah abas, Goenawan pernah menulis sajak Nota untuk Usia 49. Ia mencatat umur yang sedang matang-matangnya itu sebagai "oase tempat terakhir burung-burung". Dekade berlalu dan oase itu mungkin telah menjadi danau. Kita tahu hari ini metafora itu tak sepenuhnya tepat: Goenawan dikaruniai umur panjang dan unggas-unggas itu boleh jadi telah pergi atau malah beranak-pinak di sana. (Arif Zulkifli, Nota untuk Usia 8o)
Dalam berbaagai kesempatan, baik di dalam maupun luar negeri, GM selalu meneguhkan AJI sebagai organisasi yang harus didukung dan dibela. Jelas sikap GM ini bertentangan dengan sikap para tokoh, pimpina PWI, dan akademikus pendukung Soeharto, yang meminta agar orang-orang AJI ditumpas habis. (Stanley, perlawanan Bredel dan AJI)
Hampir dalam semua karyanya, GM menyajikan ide, mengajak pembacanya untuk berpikir atau merenung. Konsistensinya bukan hanya dalam berkarya, tapi juga berkarya dengan kedalaman yang mengagumkan. (Rizal Mallarangeng, Perjalanan tanpa Akhir).