BERAS BANJAR PER LITER = ± 675 gr jadi kami jual per 1 liter (bukan per kg)
Beras Banjar juga khas dan lebih cocok dengan selera setempat. Orang Kalimantan, dan urang Banjar secara umum, tak menyukai beras yang pulen seperti beras Jawa karena terasa lebih lembek, becek, dan berair. Beras yang pulen, menurut selera lokal, akan membuat cepat lapar. Urang Banjar lebih suka beras yang pera atau istilah lokalnya karau, keras, dan berbulir kecil seperti beras Banjar.
Meski cenderung keras, nasi dari beras Banjar yang pera membuat kenyang lebih lama. Terlebih lagi, beberapa jenis beras lokal ini berwarna lebih putih alami dan beraroma harum. Karakteristik yang disebut terakhir tak selalu ada dalam beras yang datang dari Jawa. Selain itu, karena pera dan berbulir lebih kecil, beras Banjar sangat cocok menjadi bahan utama kuliner lokal, seperti soto Banjar, nasi goreng, nasi kuning, dan lepat.
Umumnya beras Banjar berasal dari padi yang ditanam di lahan gambut. Lahan paling banyak ditanami dan menghasilkan padi asal gambut ini berada di daerah Anjir di Kabupaten Barito Kuala, Aluh Aluh di Kabupaten Banjar, dan Barabai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tiga daerah ini terkenal dengan berbagai jenis beras Banjar, seperti Usang, Unus Mutiara, Siam, Unus Mayang, Ganal, dan Pandak.