Galuh Candrakirana (Tumpasnya Permata Janggala)

SINOPSIS.

Perjalanan balik ke Daha dari Dyah Ayu Sasi Kirana yang menyamar sebagai sosok Undhakan Narawangsa bersama lima bêkêl pengiring akhirnya harus kandas karena penghadangan yang dilakukan oleh gerobolan liar pasukan Janggala lama. Mereka tercerai berai karena mendapat sergapan mendadak sesudah terkena racun yang menyebabkan kesadaran mereka goyah. Dalam pelarian, Undhakan Narawangsa dan Panji Dirgha hampir tewas terperosok ke dasar jurang. Untung mereka berhasil diselamatkan oleh Ni Sêblak, seorang pemuja Sanghyang Bhatari Durga, penganut Durga Bhairawa. Pada akhirnya mereka dipertemukan dengan sosok Klênthing Ijo dan Klênthing Putih, anak murid Ni Sêblak. Dyah Ayu Sasi Kirana sendiri harus mengenakan nama Klênthing Kuning dan Panji Dirgha harus mengenakan nama Yuyu Kangkang! Lambit, sang paricarika cantik dari Janggala tersesat ke pemukiman mengerikan tersebut dan akhirnya harus mengenakan nama Klênthing Abang.

Penghadangan terhadap Dewi Kili Suci Anom yang hendak menuju Kadhaton Janggala menyebabkan sang ajar harus mencari siasat rapi agar bisa masuk ke Kadhaton Janggala secara diam-diam. Dengan menyaru sebagai seorang-orang sudra, Dewi Kili Suci Anom berhasil menyusup ke Kadhaton Janggala dan menguraikan semua permasalah pelik yang tengah membelit Janggala kepada Prabhu Lêmbu Amiluhur, penguasa Janggala, adik kandungnya tersebut. Dari pertemuan itu terbertik rencana untuk menyingkirkan sosok Rara Anggraeni, bini aji Rahadyan Kuda Rawisrêngga, sang putra mahkota Janggala, sebagai simpul dari masalah yang sesungguhnya. Dan Rahadyan Panji Nilaprabangsa ditunjuk untuk menyelesaikan Rara Anggraeni.