Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni merupakan tanaman golongan herba. Tanaman ini mempunyai nilai komersial tinggi karena mengandung bahan pemanis alami yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gula tebu. Rasa manis tersebut dikarenakan stevia mengandung senyawa glikosida steviol. Dua senyawa glikosida steviol tertinggi adalah steviosida (4-13 %) dan rebaudiosida-A (2-4 %), terdapat pada daun stevia. Glikosida steviol dapat digunakan oleh penderita diabetes sebagai sumber rasa manis karena bersifat hipoglikemik. Glikosida steviol mempunyai rasa manis 70-400 kali lebih tinggi dibandingkan dengan gula sukrosa, namun bahan pemanis stevia mempunyai rasa pahit yang tertinggal di lidah setelah dikonsumsi. Rasa pahit aftertaste ini disebabkan oleh kandungan steviosida yang tinggi. Rebaudiosida-A memiliki rasa manis lebih tinggi dari steviosida dan sangat sedikit meninggalkan rasa pahit dibandingkan dengan steviosida. Oleh karena itu perbaikan genetik stevia dengan kandungan rebaudiosida-A lebih tinggi perlu dilakukan. Untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan kualitas tanaman serta hasilnya, perbaikan genetik tanaman stevia perlu dilakukan. Poliploidisasi adalah salah satu pilihan untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman. Upaya ini telah dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya, dan diperoleh sejumlah tanaman stevia tetraploid. Tetraploid merupakan salah satu bentuk variasi genetik dengan jumlah kromosom empat kali kromosom dasarnya. Tetraploid pada tanaman stevia menghasilkan 2n = 4x = 44 kromosom. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi karakter morfologi, anatomi, dan fisiologi tanaman S. rebaudiana serta menganalisis kadar steviosida dan rebaudiosida-A pada klon tetraploid dibandingkan dengan tanaman diploid. Dari karakter tersebut diperoleh informasi mengenai karakter tanaman stevia tetraploid unggul secara morfologi, anatomi, maupun fisiologi dengan kualitas senyawa pemanis yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman diploid.