Aryo Semitic Philology oleh Menachem Ali

Buku ini memaparkan filologi (ilmu tentang bahasa bahasa kuno) terkait bahasa kitab suci Yahudi yaitu Tanakh. Jika selama ini kitab suci agama yang muncul belakangan dianggap menjiplak kitab sebelumnya, semisal Kristen menjiplak Yahudi, maka temuan kebahasaan dengan kajian akademis ini akan mengubah pandangan kita yakni bahwa kitab yang konon dikatakan tidak memiliki hubungan sama sekali baik secara teologi maupun bahasa, yakni antara kitab-kitab agama Hindu (kitab kitab Weda/the Vedas) dengan Tanakh (Torah, Neviim, Ketuvim -"Taurat, Nabi-nabi, Kitab-kitab") akan membuka cakrawala wawasan kita mengenai apa yang terjadi di suatu milenium ketika kedua tradisi agama yang berbeda dapat bersentuhan dan konsekuensinya menjadikan kosakata dari agama lain muncul dalam kitab suci suatu agama, yang dianggap sebagai wahyu Tuhan. Temuan mencengangkan ini melibatkan seluruh energi inklusif yang bukannya memisahkan umat beragama, karena melibatkan kitab suci Yahudi berbahasa Ibrani (yang juga dikanonkan oleh Kristen menjadi "Perjanjian Lama"), namun juga kitab suci dari tradisi Arya yakni kitab-kitab Weda (the Vedas) justru mempererat agama-agama pada akhirnya. Hal inipun telah terkonfirmasi dari para pemuka Hinduisme di berbagai negara termasuk,dan terutama Indonesia mengenai kajian yang ground-breaking. Seorang menteri dari negeri Azerbaijan memberikan pula komentar positifnya atas penguasaan penulis pada bahasa kuno lainnya yakni Yunani klasik, Latin Romawi dan Arab klasik, yang juga merupakan bahasa-bahasa kitab-kitab suci. Begitupun pengakuan seorang Rabi Yahudi penggagas Outreach Judaism dari New York bernama Tovia Singer, sebagaimana tertulis pada kover belakang buku. Penulis yang juga pengampu mata kuliah Filologi di Universitas Airlangga Surabaya ini mencurahkan perhatiannya dan menggunakan pendekatan khas akademik yakni dengan teori pendukung yang sesuai kaidah akademik dengan sangat ketat, bukan keagamaan sehingga tidak memihak satu ataupun lainnya.

Buku ori.