Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: 100

Subtotal

Rp90.000

MENULISLAH, ENGKAU AKAN DI KENANG

Rp90.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Buku Best Seller
MENULISLAH, ENGKAU AKAN DI KENANG HARGA 110,000 HARGA DISKON TOKO KAMI 90.000 Penulis : M. Anwar Djaelani Buku ini merekam kisah hidup puluhan ulama-penulis di negeri ini. Setelah membacanya, semoga timbul niat kita menulis. Niat itu bukan karena ingin nama kita menjadi kekal dalam ingatan masyarakat. Bukan, sama sekali bukan untuk itu! Kita menulis semata-mata karena Allah dan berharap nilai dakwahnya berjangka panjang. Hal ini, karena berdakwah lewat tulisan punya sejumlah keutamaan termasuk bisa diakses dalam waktu yang lama. Bahkan, berkemungkinan “abadi”. Bismillah, menulislah! Ikuti jejak para ulama yang di samping aktif berdakwah lewat lisan juga melalui tulisan. “Jangan mati kecuali Anda sudah menulis karya,” pesan Allahuyarham Ali Mustofa Yaqub berulang-ulang. Deskripsi “Jika engkau ingin kekal, maka menulislah,” kata sebuah pepatah. Terkait itu, sangat mudah kita mendapatkan contohnya. Lihatlah Imam Al-Ghazali yang punya banyak karya buku. Meski telah lebih dari seribu tahun wafat, nama dan pemikirannya-terutama di buku Ihya Ulumiddin-terus disebut dan dikutip orang di berbagai penjuru dunia. Sementara, di negeri ini nama Hamka akan lama diingat orang. Misal, lewat karya Tafsir Al-Azhar dan Tasawuf Modern-nya. Bahkan, nama Hamka juga bisa diingat melalui novel islami-nya seperti Di Bawah Lindungan Ka #39;bah dan Tenggelamnya Kapal van der Wijck. Begitu juga ulama semisal Hasbi Ash-Shiddieqy, A.Hassan, dan Natsir. Hasbi Ash-Shiddieqy akan diingat antara lain lewat “serial” panduan ibadahnya seperti Pedoman Haji. A.Hassan diingat antara lain melalui Tafsir Al-Furqan dan Pengajaran Shalat-nya. Natsir akan diingat antara lain lewat Capita Selecta dan Fiqhud Dakwah-nya. Buku ini merekam kisah hidup puluhan ulama-penulis di negeri ini. Setelah membacanya, semoga timbul niat kita menulis. Niat itu bukan karena ingin nama kita menjadi kekal dalam ingatan masyarakat. Bukan, sama sekali bukan untuk itu! Kita menulis semata-mata karena Allah dan berharap nilai dakwahnya berjangka panjang. Hal ini, karena berdakwah lewat tulisan punya sejumlah keutamaan termasuk bisa diakses dalam waktu yang lama. Bahkan, berkemungkinan “abadi”. Bismillah, menulislah! Ikuti jejak para ulama yang di samping aktif berdakwah lewat lisan juga melalui tulisan. “Jangan mati kecuali Anda sudah menulis karya,” pesan Allahuyarham Ali Mustofa Yaqub berulang-ulang.

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

Toped Illustration

Belum ada ulasan untuk produk ini

Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan