Lukisan Dullah, 'Kulkul' (kentongan)

Lukisan pelukis istana : Dullah, #34;Kulkul (kentongan) #34;, kanvas, oil paint, 35x50 cm Dullah dekat dengan para tokoh kemerdekaan seperti Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Kedekatan itulah yang membuat Dullah menjadi pelukis pribadi dari Sukarno selepas Indonesia merdeka. Tidak hanya melukis, menurut Mikke Susanto dan Irwandi dalam tulisannya yang berjudul #34;Sejarah dan Makna Fotografi Karya Pelukis Istana, Dullah #34;. Dullah juga diperintahkan untuk memegang kamera dan menjadi fotografer bagi Sukarno yang telah menjadi presiden. Kepiawaiannya dalam mengambil gambar menggunakan kanvas dan kamera, membuat Dullah sibuk berkeliling kota menemani Soekarno, hingga di penghujung tahun 1960. Menjelang akhir kekuasaan Sukarno, Dullah memutuskan mundur dan memilih menjadi pelukis lepas. Dari Soekarno, Dullah #34;dipaksa #34; belajar banyak hal baru seperti fotografi dan gaya seni lukis baru. Karena Sukarno meminta dan cenderung memaksa banyak hal, sehingga membuat Dullah terus belajar. Selepas berpisah dengan Sukarno, Dullah pun berkarir di Pulau Bali tepatnya di Ubud.