Deskripsi
FORMYCO 2% CREAM 10 G adalah obat yang mengandung Ketoconazole. Ketoconazole merupakan agen antijamur imidazol yang bekerja dengan cara menghambat aktivitas CYP450 jamur, sehingga menurunkan biosintesis ergosterol dan menghambat pembentukan membran sel jamur dan juga menghambat beberapa enzim jamur.
Obat ini digunakan untuk infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif terhadap nistatin dan obat-obat lain, infeksi mikosis sistemik (kandidiasis, paraksidioidomikasis, cocci dioidomycosis, hiptoplasmosis).
Indikasi Umum
Infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif terhadap nistatin dan obat-obat lain, infeksi mikosis sistemik (kandidiasis, paraksidioidomikasis, cocci dioidomycosis, hiptoplasmosis).
Komposisi
Ketoconazole 2%
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu.
Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis.
Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah:
Efek signifikan: Penekanan adrenal, perpanjangan QT, kerapuhan tulang, LFT abnormal, reaksi hipersensitivitas (misalnya anafilaksis, angioedema).
Gangguan sistem darah dan limfatik: Trombositopenia.
Gangguan mata: Fotofobia.
Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, diare, dispepsia, konstipasi, sakit perut, perut kembung.
Gangguan umum dan kondisi situs admin: Asthenia, malaise, hot flush; topikal: rambut berminyak/kering, reaksi di tempat aplikasi (misalnya iritasi, sensasi terbakar, eritema, pembengkakan).
Gangguan hepatobilier: Penyakit kuning, hepatitis.
Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria.
Pemeriksaan penunjang: Peningkatan enzim hati, penurunan jumlah trombosit.
Gangguan metabolisme dan nutrisi: Intoleransi alkohol, anoreksia, edema perifer.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia, artralgia.
Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, pusing, mengantuk, dysgeusia, parestesia.
Gangguan kejiwaan: Insomnia, gugup.
Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Gangguan menstruasi, disfungsi ereksi, azoospermia, ginekomastia.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Pruritus, ruam, alopecia, fotosensitifitas, dermatitis, xeroderma.
Gangguan vaskular: Epistaksis, hipotensi ortostatik. Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas mis. nekrosis hati, sirosis dan kegagalan atau membutuhkan transplantasi hati.
Bentuk Sediaan
Krim
Produsen
Sanbe Farma
No BPOM:
BPOM: DTL9322213829A1
Golongan Obat
Obat Bebas Terbatas (Biru)
Dosis
Dewasa: Oleskan 1 sampai 2 kali per hari pada tempat yang infeksi.
Durasi Pengobatan: P. Versikolor (2-3 minggu), T. Korporis (3-4 minggu), T. Pedis (4-6 minggu), T. Kruris (2-4 minggu), Infeksi ragi (2-3 minggu), Dermatitis Seboroik (2-4 minggu) Aturan Pakai
Oleskan tipis pada bagian yang infeksi. Obat Bebas Terbatas (Biru)