1. Proses Teknis Pemupukan Menjadi Lebih Sederhana : Petani sebagai pemakai pupuk tidak lagi direpotkan dan disulitkan dengan pemilihan jenis pupuk. Apabila tidak mempergunakan pupuk ini, maka petani harus memahami jenis-jenis pupuk tertentu. Ada yang hanya bermanfaat bagian daun, buah, atau biji saja.
Padahal, ada tanaman yang dipergunakan atau dimanfaatkan kesemua unsurnya. Menggunakan pupuk yang tidak majemuk atau sendiri-sendiri memperbesar kemungkinan overdosis pemupukan. Pupuk yang berlebih tidak baik bagi tanaman bahkan merusak unsur hara alami dalam tanah. Pemakaian pupuk berlebih dalam jangka panjang bisa berakibat pada rusaknya lahan dan turunnya
2. Produksi dan Kualitas Meningkat : Hal ini dikarenakan pemakaian pupuk ini akan menambah kekuatan pada batang, daun, serta memperbaiki kualitas buah. Peningkatan kualitas panen berarti meningkatkan taraf hidup petani.
3. Daya Tahan Lebih Lama : Proses pengangkutan terhadap hasil panen tidak perlu ditakutkan akan merusak daun atau buah sebab kekuatannya sudah cukup teruji dengan penggunaan pupuk ini. Daya tahan yang lebih lama dan kuat juga sangat memungkinkan untuk melakukan ekspor hasil pertanian. Artinya, produk pertanian Indonesia akan lebih dikenal di manca negara.
4. Kualitas Meningkat : Pupuk ini mampu meningkatkan pembentukan pati dan gula. Peningkatan tersebut berguna untuk tambahan gizi bagi masyarakat.
5. Memperkecil Kemungkinan Tanaman Mengalami Overdosis Zat Tertentu : Dengan kandungan hara yang merata dan tidak berlebihan, maka kerusakan tanah bisa diperkecil meski tidak dapat dihindari.
6. Penghematan Biaya Pupuk ini mengandung berbagai zat yang diperlukan tanaman. Berarti, satu tanaman yang dipanen lebih dari satu bagian seperti contoh tanaman pepaya, tidak memerlukan berbagai macam pupuk. Semula untuk buah ada pupuk tersendiri, sedangkan daunnya memiliki pupuk sendiri pul