Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 10
Subtotal
Rp69.000
Buku Polisi Bahasa Tentang Peran Penutur Yang Absen
Rp69.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Buku original : Buku Polisi Bahasa Tentang Peran Penutur Yang Absen
POLISI BAHASA
Barangkali tidak ada yang baru. Tetapi, buku ini menawarkan perspektif agak berbeda dalam membincangkan bahasa Indonesia. Lazimnya bahasa dibicarakan secara otonom dan tekanan diberikan kepada peran pengujar atau penulis. Polişi Bahasa di sisi itu berikhtiar menghadirkan konteks sembari memperhitungkan pendengar dan pembaca dalam memahami makna.
Keenam puluh tulisan yang terhimpun dalam buku ini pernah dimuat di sejumlah media (lima puluh tulisan dari Beritagar, tujuh dari Kompas, dua dari Tempo, dan satu dari Majas). Sebagian besar membincangkan pelbagai soal kebahasaan yang sangat biasa kita jumpai dalam keseharian kita. Kesemuanya ditulis bukan dengan pretensi ilmiah-menggali suatu persoalan sampai jauh-sambil mendesakkan pandangan sendiri melainkan dengan semangat menyajikan secara populer aneka persoalan, dari yang sudah klise sampai yang mutakhir, dari yang ringan remeh sampai yang agak serius, di dalam bahasa Indonesia kita.
EKO ENDARMOKE
Kelahiran Tarempa, Kepulauan Riau, 6 Oktober 1959. Berlatar belakang pendidikan Sastra Indonesia FSUI (sekarang FIB UI, 1980-1986), ia pernah bekerja sebagai wartawan di Optimis (1984-1985) hingga menjabat redaktur pelaksana Berita Buku (1987-1989). Pernah pula la bekerja sebagai penyunting-yang masih dilakoninya sampai sekarang di penerbit Pustaka Utama Grafiti (1989-1997). la menulis esai dan kritik kebahasaan dan sastra di pelbagai media cetak, seperti Basis, Horison, Kalam, Kompas, Tempo, Berita Nasional, Suara Karya. Belakangan perhatiannya lebih memfokus pada bahasa Indonesia dan menuangkan pemikirannya dalam sejumlah tulisan untuk, antara lain, majalah Tempo, harian Kompas dan di portal Beritagar. Eko juga menulis dua buku, Tesamoko: Tesaurus Bahasa Indonesia Edisi Kedua (2016) dan Remah-Remah Bahasa: Perbincangan dari Luar Pagar (2017).
POLISI BAHASA
Barangkali tidak ada yang baru. Tetapi, buku ini menawarkan perspektif agak berbeda dalam membincangkan bahasa Indonesia. Lazimnya bahasa dibicarakan secara otonom dan tekanan diberikan kepada peran pengujar atau penulis. Polişi Bahasa di sisi itu berikhtiar menghadirkan konteks sembari memperhitungkan pendengar dan pembaca dalam memahami makna.
Keenam puluh tulisan yang terhimpun dalam buku ini pernah dimuat di sejumlah media (lima puluh tulisan dari Beritagar, tujuh dari Kompas, dua dari Tempo, dan satu dari Majas). Sebagian besar membincangkan pelbagai soal kebahasaan yang sangat biasa kita jumpai dalam keseharian kita. Kesemuanya ditulis bukan dengan pretensi ilmiah-menggali suatu persoalan sampai jauh-sambil mendesakkan pandangan sendiri melainkan dengan semangat menyajikan secara populer aneka persoalan, dari yang sudah klise sampai yang mutakhir, dari yang ringan remeh sampai yang agak serius, di dalam bahasa Indonesia kita.
EKO ENDARMOKE
Kelahiran Tarempa, Kepulauan Riau, 6 Oktober 1959. Berlatar belakang pendidikan Sastra Indonesia FSUI (sekarang FIB UI, 1980-1986), ia pernah bekerja sebagai wartawan di Optimis (1984-1985) hingga menjabat redaktur pelaksana Berita Buku (1987-1989). Pernah pula la bekerja sebagai penyunting-yang masih dilakoninya sampai sekarang di penerbit Pustaka Utama Grafiti (1989-1997). la menulis esai dan kritik kebahasaan dan sastra di pelbagai media cetak, seperti Basis, Horison, Kalam, Kompas, Tempo, Berita Nasional, Suara Karya. Belakangan perhatiannya lebih memfokus pada bahasa Indonesia dan menuangkan pemikirannya dalam sejumlah tulisan untuk, antara lain, majalah Tempo, harian Kompas dan di portal Beritagar. Eko juga menulis dua buku, Tesamoko: Tesaurus Bahasa Indonesia Edisi Kedua (2016) dan Remah-Remah Bahasa: Perbincangan dari Luar Pagar (2017).
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan