5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
19 rating • 6 ulasan
5(19)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Beli Lokal
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 500
harga sebelum diskonRp140.000
Subtotal
Rp112.000
Buku Baratayuda (Kabut Merah di Atas Tanah Bersimbah) - Pitoyo Amrih - DIVA Press
Rp112.000
diskon 20%
Harga sebelum diskon Rp140.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: FIKSI
Judul: Baratayuda (Kabut Merah di Atas Tanah Bersimbah)
Pengarang: Pitoyo Amrih
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-623-189-383-3
Tebal: 356 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Tahun: 2024
Ukuran: 14x20 (cm)
“… sehari kemarin hujan gerimis mengguyur Kurusetra, Uwa Prabu. Pagi hari ini kabut terlihat pekat menyelimut padang itu....”
“... kabut…,” hanya kata-kata lirih yang keluar dari orang tua kurus itu. Wajahnya cekung. Matanya buta sejak lahir. Sang Destarastra. Bapak para Kurawa.
“… kabut itu merah….” kata seorang kekar yang bicara kepada Destarastra. Bernama Raden Sanjaya. Anak dari Arya Widura, adik Destarastra. Berkata tentang halimun pagi di penglihatan sukmanya yang tampak janggal, yang lamat-lamat berwarna merah darah.
“… mengapa kabut itu berwarna merah?”
“… entahlah, Uwa Prabu….”
Pengarang: Pitoyo Amrih
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-623-189-383-3
Tebal: 356 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Tahun: 2024
Ukuran: 14x20 (cm)
“… sehari kemarin hujan gerimis mengguyur Kurusetra, Uwa Prabu. Pagi hari ini kabut terlihat pekat menyelimut padang itu....”
“... kabut…,” hanya kata-kata lirih yang keluar dari orang tua kurus itu. Wajahnya cekung. Matanya buta sejak lahir. Sang Destarastra. Bapak para Kurawa.
“… kabut itu merah….” kata seorang kekar yang bicara kepada Destarastra. Bernama Raden Sanjaya. Anak dari Arya Widura, adik Destarastra. Berkata tentang halimun pagi di penglihatan sukmanya yang tampak janggal, yang lamat-lamat berwarna merah darah.
“… mengapa kabut itu berwarna merah?”
“… entahlah, Uwa Prabu….”
Ada masalah dengan produk ini?