Provinsi Kalimantan Selatan secara asministrasi terdiri dari 11 kabupaten dan dua kota. Secara geografis berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur di uatra., provinsi Kalimantan Tengah di barat, serta Selat Makasar di Timur dan Laut Jawa di Selatan. Dari 13 kabupaten/kota tersebut , lima kabupaten dan satu kota diantaranya merupakan wilayah yang memiliki pulau-pulau kecil, yakni kabupaten Barito Kuala, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kabupaten Kotabaru, serta kota Banjarmasin.
Lansekap Kalimantan Selatan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sungai dan laut. Daratan terbelah oleh nadi kehidupan yang menghubungkan bagian hulu dengan muara, yang ditersukan dengan peraiaran yang membiru. Pulau-pulau kecil terserak mulai dari sungai yang berbataskan daratan perairan lepas di Selat Makasar dan Laut Jawa.
Momen bersejarah bagi masyarakat Kalimantan Selatan adalah tanggal 1 Januari 1957. Pada tanggal itu Kalimantan Selatan resmi menjadi provinsi yang berdisi sendiri di Pulau Kalimantan, bersama-sama dengan Provinsi Kalimantan Timur dna Provinsi Kalimantan Barat, yang sebelumnya ketiga provinsi tersebut berada dalam satu provinsi yaitu, provinsi Kalimantan.
Pangeran Antasari yang diabadikan pada uang lembaran Rp 2.000,- menjadi salah satu tokoh penting bagi Kalimantan Selatan. Bangsawan Banjar ini adalah salah satu tokoh yang getol melakukan perlawanan terhadap kaum kolonial Belanda, meski pada tahun 1905 perlawanan-perlawanan tersebut berhasil ditumpas Belanda.