Novel Tirah - Erast Yuu

Ada angin yang membelai wajah. Terdapat kilatan cepat yang melewatinya. Badannya bergetar, matanya pun memicing ke arah jama. Baru pukul 10 malam tetapi seolah sudah menunjukkan pukulu dua belas.. Kata orang, tengah malam waktunya hantu berkeliaran. Muncul gelengan pelan. Rardi mensugesti otaknya bahwa itu bukanlah apa-apa. Dia memilih berbalik dan berjalan menuju tempat tidur untuk kedua kalinya. Berharap hal yang dialami hanyalah mimpi...



Belum naik ke atas ranjang, sesuatu yang mengelus pundak, Ah bukan!! Itu bukan apa-apa...

Udara menusuk lebih dalam dan membuatnya bergetar, Aneh.. udara itu membuat keringat dingin muncul dan terasa mencengkram leher.. makin terasa, dan makin berat. Satu foto lepas dari pigura dengan sendirinya.. dan, cengkraman itu semakin terasa lalu mendadak namun pasti ada wajah mendekat didekatnya...