Rokok elektrik atau vape sedang nge-tren belakangan ini. Penasaran? Yuk baca fakta lengkapnya tentang vape berikut ini.
Tren vaping yang sedang hits akhir-akhir ini merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tren merokok dengan memakai rokok elektrik. Karena terlalu populernya Vaping atau rokok elektronik ini, sekarang sampai sudah ada loh komunitas khusus yang berisi orang-orang pengguna rokok elektrik.
Nama Vaping sendiri berasal dari kata Vapor yang berarti uap. Memang cara kerja rokok elektrik sendiri adalah mengubah cairan menjadi uap yang menyerupai asap seperti sedang merokok. Meskipun menuai pro dan kontra, namun vaping semakin menyebar dan kian disukai oleh masyarakat karena vaping sendiri disebut-sebut sebagai alternatif merokok yang lebih sehat.
Nah buat kamu yang penasaran dan ingin mencoba rokok elektronik, wajib baca dulu fakta-fakta soal Vaping berikut ini.
Asal Mula Vaping
Sebenarnya vaping sudah ada sejak tahun 2003 dan dipatenkan oleh Hon Lik. Hon Lik sendiri merupakan seorang perokok berat dan ingin lepas dari kecanduan merokoknya tersebut. Ide pembuatan rokok elektrik sendiri pun muncul karena ia bermimpi tenggelam di laut dan saat sedang sekarat karena paru-parunya penuh dengan air secara ajaib air tersebut berubah menjadi uap sehingga ia bisa menghirup dan menghembuskannya dengan mudah. Dari mimpi itulah Hon Lik memiliki ide untuk membuat rokok elektrik di mana rokok tidak lagi mengeluarkan asap melainkan uap air. Ia berusaha keras melakukan riset dan pada akhirnya di tahun 2006 Hon Lik berhasil membuat rokok elektrik dengan desain terbaru dan siap diperkenalkan ke khalayak luas.
Cara Kerja Vaping
Daya Vaping atau rokok elektrik berasal dari baterai. Baterai ini akan menghasilkan listrik yang berguna memanaskan cairan agar berubah menjadi uap (vapor) yang menyerupai asap rokok. Cairan atau biasa yang disebut liquid ini sudah banyak ditemukan dalam beraneka ragam rasa buah seperti strawberry, jeruk, dan lain-lain. Nah cairan vaping ini terdiri dari campuran gliserol (pemanis makanan), propylene glicol (bahan penebal uap), perasa, dan nikotin. Tapi tenang saja Toppers, nggak semua cairan rokok elektrik mengandung nikotin kok. Meskipun ada juga liquid yang mengandung nikotin, kadar nikotin tersebut bervariasi yakni antara 0 hingga 24 mg. Kalau Toped boleh saran sih, sebaiknya Toppers menggunakan cairan vaping yang tidak mengandung nikotin ya agar kesehatan kamu tetap terjaga.
Untuk baterainya sendiri Toppers tidak perlu khawatir karena baterai Vaping sudah banyak di jual di pasaran. Jika kamu tidak mau memakai baterai sekali pakai, Toppers juga dapat membeli baterai yang dapat dicas. Mudah kan Toppers? :D
Kelebihan Vaping
Karena mengandung bahan-bahan yang lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau, vaping lebih aman untuk kesehatan. Selain itu rokok elektronik juga menghasilkan uap air bukan asap sehingga aman untuk lingkungan sekitar kamu, Toppers. Sebagai alternatif pengganti rokok tembakau, Vaping dapat digunakan sebagai media bagi para perokok aktif untuk perlahan-lahan berhenti merokok. Sensasi yang diberikan rokok elektrik hampir sama dengan rokok tembakau sehingga perokok dapat sedikit-sedikit mengurangi kecanduannya dengan menggunakan vaping ini.
Selain terkait dengan masalah kesehatan, penggunaan vaping tentu juga lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan rokok tembakau. Hal ini dikarenakan vaping dapat dipakai berulang-ulang, Toppers hanya perlu membeli cairan atau liquidnya saja. Tak hanya lebih ramah lingkungan tapi juga ramah di kantong deh. hehehe
Itu dia fakta-fakta dibalik Vaping yang bisa Toped kasih tahu ke Toppers. Meskipun terdengar aman banget, rokok elektronik ini sebenarnya diperuntukkan untuk pecandu rokok tembakau yang ingin menghilangkan kecanduannya secara bertahap. Jadi buat Toppers yang memang dari awal tidak merokok, sebaiknya sih tidak perlu ikut mencobanya. hehehehe