Rukun iman adalah 6 dasar kepercayaan dalam Islam yang wajib dipahami dan diamalkan. Berikut urutan dan maknanya.
Tinggi rendahnya kedudukan manusia dinilai dari keimanannya. Dalam ajaran Islam, terdapat pilar ajaran yakni rukun Islam dan rukun iman. Jika rukun Islam terdiri dari lima poin, rukun iman terdiri dari enam poin.
Rukun iman adalah dasar kepercayaan dalam Islam yang wajib diamalkan oleh orang yang beriman. Kata ‘rukun’ sendiri memiliki arti dasar atau pokok yang harus dikerjakan. Sementara ‘iman’ bermakna yakin atau percaya.
Umat Islam wajib memahami dan mengamalkan tiap rukun iman di kehidupan sehari-hari. Jika belum hafal dan paham akan arti dari rukun iman, kemungkinan akan lebih sulit untuk mengamalkannya. Oleh karena itu, simak urutan rukun iman dan maknanya pada artikel berikut supaya kamu semakin paham.
Baca Juga: Niat & Doa Sholat Dhuha Bahasa Arab, Latin, serta Artinya
Urutan Rukun Iman dan Maknanya
Rukun iman dituangkan dalam diri orang yang beriman melalui 3 tahap. Pertama, iman diyakini dalam hati, lalu iman diikrarkan dengan lisan, dan iman diamalkan dengan anggota badan. Nah, supaya kamu bisa mengamalkan rukun iman dengan sempurna, berikut urutan rukun iman dan penjelasannya yang bisa kamu pahami. Simak sampai habis, ya!
1. Iman kepada Allah

Sumber gambar: 99.co
Iman kepada Allah merupakan rukun iman pertama dan paling utama dalam Islam. Umat muslim haruslah terlebih dahulu mengenal bahwa tiada Tuhan kecuali Allah. Iman adalah keyakinan yang terbentuk dalam hati.
Sebagaimana firman Allah SWT pada Al-Baqarah ayat 143:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.”
2. Iman kepada Malaikat

Sumber gambar: Detik
Makna dari beriman kepada para malaikat adalah untuk mengimani atau meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan para malaikat dalam keadaan malaikat tidak tidur, tidak memiliki nafsu, bukan perempuan maupun laki-laki. Malaikat merupakan makhluk mulia yang juga bertugas sebagai perantara Allah.
Hal ini disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut:
يُنَزِّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ بِالرُّوْحِ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اَنْ اَنْذِرُوْٓا اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاتَّقُوْنِ
“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.”
3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Sumber gambar: Siasat
Urutan rukun iman yang ketiga adalah beriman kepada kitab-kitab Allah.Muslim wajib meyakini keberadaan kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan atau diberikan kepada para nabi pilihannya yang berisi petunjuk bagi hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali-Imran ayat 3:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ
"Dia menurunkan Al-Kitab (al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil"
Baca Juga: Mengenal Salat Sunah Rawatib dan Tata Cara Pelaksanaannya
4. Iman kepada Nabi dan Rasul

Sumber gambar: Kumparan
Rukun iman selanjutnya adalah umat muslim wajib untuk mengimani rasul-rasul Allah. Hal ini bermakna kita harus meyakini bahwa nabi dan rasul adalah manusia utusan Allah yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira, ajaran baik, dan lisan serta ancaman di muka bumi sebagaimana disampaikan dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 136:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”
5. Iman kepada Hari Akhir (Kiamat)

Sumber gambar: Al-Kirasasi
Rukun iman kelima bermakna umat Islam diminta untuk mempercayai dan meyakini hari akhir, yakni kiamat. Di hari akhir nanti, semua manusia akan dikumpulkan dan dibangkitkan bagi mereka yang telah mati. Segala amal perbuatan manusia ditimbang. Hal ini tercantum dalam Al Quran surat Al-Hajj ayat 7:
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.”
6. Iman kepada Qada dan Qadar (Takdir)

Sumber gambar: Kitapunya.net
Rukun iman urutan yang keenam adalah iman kepada qada dan qadar. Makna rukun iman ini adalah ummat Muslim wajib percaya kepada qada dan qadar yang merupakan takdir Allah yang baik maupun buruk. Takdir merupakan ketentuan yang terjadi di alam semesta. Hal ini terdapat dalam surah Al-Ahzab ayat 36:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ
"Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.”
Apa Perbedaan Qada dan Qadar?
Perbedaan Qada dan Qadar terletak pada kemungkinan suatu takdir berubah. Qada sifatnya tetap dan tidak dapat diubah oleh makhluknya, contohnya ajal, kelahiran, bencan alam. Di sisi lain, Qadar merupakan takdir Allah yang masih dapat diubah manusia melalui ikhtiar dan doa, contohnya kesehatan, kepandaian, dan pendapatan.
Baca Juga: Tata Cara Melaksanakan Salat Idul Fitri di Rumah
Itu dia Toppers, urutan dan makna rukun iman pada islam. Pastikan kamu memahami sekaligus mengamalkan rukun iman dalam kehidupan sehari-hari ya, Toppers. Sekarang, melalui Tokopedia kamu juga bisa cek jadwal salat, baca Al-Quran, dan melakukan wakaf, lho, Toppers.

Penuhi berbagai kebutuhan umat Muslim, klik gambar dan kunjungi Tokopedia Salam sekarang!
Penulis: Rizfa Putri Khainayya