Solat Tarawih di berbagai belahan dunia ternyata menyimpan keunikan tersendiri. Tak hanya di Indonesia, tradisi malam Tarawih juga menarik di negara lain.
Tradisi Tarawih – Salat Tarawih merupakan salah sunnah yang dilaksanakan khusus pada bulan Ramadan. Di Indonesia, salat Tarawih terkadang disebut juga Teraweh ataupun Taraweh dan identik dengan tradisi daerah-daerah setempat.
Memasuki bulan Ramadan tentu Toppers yang menjalankan ibadah puasa akan kembali melakukan rutinitas Tarawih. Namun, berbeda tempat, tradisi tarawih juga bisa berbeda, lho.
Yuk, intip berbagai tradisi unik salah Tarawih di Indonesia dan berbagai belahan dunia lainnya!
Baca juga: Tradisi Bulan Ramadhan Unik di Indonesia

Ragam Tradisi Tarawih di Indonesia
1. Tarawih Dini Hari – Yogyakarta
Umumnya di Indonesia, Tarawih dilaksanakan seusai salat Isya. Namun, jika di Masjid Kauman, Yogyakarta, salat Tarawih dilaksanakan pada dini hari, lho! Tepatnya pada pukul 02.00 dini hari.
Tradisi Tarawih ini bukan tanpa alasan, karena dilaksanakan dengan tujuan memberikan sarana bagi umat yang ingin melaksanakan ibadah tarawih pada sepertiga malam terakhir agar salat Tarawih menjadi lebuh khusyuk.
Alasan lainnya adalah karena salat Tarawih dianggap sebagai penutup salat sunnah dalam satu hari sepanjang bulan Ramadan.
2. Satu Salat Tarawih, Satu Juz
Di beberapa wilayah di Indonesia, momen bulan Ramadan menjadi momen untuk khatam Al-Quran. Hal ini dilakukan dengan cara membaca satu juz penuh setiap salat Tarawih. Hal ini bisa Toppers temukan salah satunya di Masjid Jami, Sungai Jingah, Banjarmasin.
Di Masjid Al Falah Jambi, atau yang dikenal juga sebagai Masjid Agung Seribu Tiang, tradisi Tarawih dengan membaca satu juz setiap satu malam salah Tarawih juga bisa Toppers temui.
3. Tradisi Tarawih di Maroko
Nggak hanya di Indonesia, tradisi unik saat salat Tarawih juga bisa Toppers temui di Maroko, salah satu negara Islam yang menganut madzhab fiqih Maliki.
Selain memiliki imam masjid yang hampir semuanya hafal seluruh isi Al-quran, ibadah tarawih pada bulan Ramadan di Maroko juga dilaksanakan sebanyak dua putaran setiap malamnya.
Pada saat satu jam menjelang Adzan Subuh, umat muslim di Maroko akan kembali ke Masjid untuk menunaikan ibadah Tarawih untuk kedua kalinya sebanyak 10 rakaat dan menghabiskan separuh juz lebih ayat Al-quran sebelu ditutup dengan salat Witir.
4. Tarawih 100 Rakaat dalam Semalam di Tarim, Yaman
Berbeda di Maroko, berbeda pula di kota Tarim yang berada di Yaman. Di kota kecil yang memiliki kurang lebih 350 masjid ini melaksanakan salat Tarawih dengan jadwal sendiri-sendiri.
Ada masjid yang melaksanakan Tarawih pada jam 9. ada pila yang dimulai dari jam 11, 12, 12.30 dini hari, bahkan hingga jam 2 dini hari.
Karena masing-masing masjid melaksanakan Tarawih sebanyak 20 rakaat, Toppers bisa saja melaksanakan hingga 100 rakaat jika kamu melaksanakan Tarawih di 5 masjid berbeda yang memiliki jadwal Tarawih yang berbeda.
5. Tradisi Urak Wadalan di Kudus
Kembali lagi ke Indonesia, tepatnya daerah Kudus. Di kota ini, terdapat tradisi unik yaitu “Urak Wadalan” selepas salat Tarawih.
Urak Wadala yang berarti kayu sedekah ini sendiri merupakan tradisi membagi-bagikan jajanan pasar sederhana seusai salat Tarawih.
Tradisi Tarawih ini memberikan nuansa kebersamaan kepada para jamaah yang tengah menunaikan ibadah salat Tarawih.
Dengan mengenal berbagai tradisi salat Tarawih di Indonesia dan manca negara tentu Toppers jadi lebih menghargai tradisi dan semakin semangat menjalankan ibadah-ibadah sepanjang bulan Ramadan, bukan?
Yuk, persiapkan diri dan sambut Bulan Ramadan dengan penuh semangat!