Ramadan tiba. Bagi ibu menyusui, sering terdapat dilema untuk berpuasa atau tidak. Agar lebih yakin, Ini tips berpuasa untuk ibu menyusui beserta hukum dan manfaatnya.
Para bunda yang menyusui mungkin sedang bingung memutuskan untuk berpuasa di bulan suci atau tidak? Di dalam hukum Islam, sebenarnya ibu menyusui tidak memiliki keharusan untuk berpuasa. Sebagai gantinya, mereka dapat membayar fidyah atau mengganti puasa di luar bulan Ramadan.
Berikut ini adalah kutipan para ulama dan nukilan kitab suci mengenai hukum puasa bagi ibu menyusui:
- “Jika wanita hamil atau menyusui khawatir terhadap kehamilannya dan anaknya saat dia menyusui, maka diharamkan baginya berpuasa, jika tidak khawatir, maka tidak boleh baginya berbuka.” – Ibnu Aqil
- “Tidak dibolehkan bagi wanita hamil dan menyusui untuk berbuka di siang hari bulan Ramadan kecuali ada uzur. Jika keduanya berbuka karena uzur, maka keduanya harus mengqadha puasanya. – Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah Ta’ala
- “Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 184).
Manfaat Puasa Bagi Ibu Menyusui
Meski secara medis masih banyak perbedaan pendapat, bahkan ada beberapa dokter yang tidak menyarankan ibu hamil untuk berpuasa, terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan manfaat berpuasa bagi ibu menyusui. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Mencegah Penyakit
Kelebihan trigliserida dan kolesterol akan mempengaruhi kualitas ASI. Jika ASI yang diberikan berkualitas buruk, maka akan sangat mudah anak terjangkit oleh penyakit. Dengan berpuasa ketika sedang menyusui, maka kondisi kesehatan ibu dan bayi akan selalu terjaga.
Baca Juga: 69 Inspirasi Nama Bayi Perempuan: Islami, Modern, Jawa hingga Unik
2. Menjaga Kesehatan Jantung

Sumber Gambar: Pixabay
Berpuasa bisa menurunkan kadar kolesterol. Apabila kadar kolesterol turun, maka hal tersebut bisa mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah lebih sehat. Ibu menyusui yang memiliki jantung sehat, maka secara otomatis produksi ASI juga meningkat.
3. Menetralkan Racun
Dengan berpuasa bisa menjadi kesempatan bagi kamu untuk mengurangi asupan makanan tidak sehat yang masuk ke tubuh sehingga bisa membatasi jumlah asupan kalori kosong dan lemak jenuh. Tubuh pun bisa menghasilkan enzim antioksidan alami yang mampu membersihkan racun atau zat kimia berbahaya dalam tubuh.
4. Menyehatkan Sistem Pencernaan
Ketika berpuasa, mesin-mesin pencernaan akan mampu menjalankan fungsinya lebih sempurna karena asupan makanan berhenti disuplai selama lebih dari 10 jam. Hal ini juga dapat membantu mengistirahatkan sistem pencernaan, sehingga fungsinya dapat tetap terjaga dan terhindar dari kerusakan.
5. Menjaga Kesehatan Psikologis Ibu

Sumber Gambar: Pixabay
Tidak hanya menahan lapar dan haus saja, puasa juga melatih untuk menahan diri dari hawa nafsu seperti marah. Dengan berpuasa tentu saja ibu harus menahan amarahnya agar pahalanya tidak berkurang. Hal ini akan sangat baik untuk mencegah terjadinya penyakit stroke, pembuluh darah, jantung koroner dan lain sebagainya.
Tips Puasa Untuk Ibu Menyusui

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa bunda ikuti untuk bisa berpuasa sambil menyusui dengan lancar. Untuk para ibu menyusui yang tetap ingin menjalani ibadah puasa, berikut ini beberapa panduan yang dapat membantu menjaga kesehatan dan kelancaran menyusui.
1. Jaga Hidrasi
Hidrasi adalah faktor paling penting untuk ibu menyusui. Bunda disarankan minum air mineral yang banyak (sekitar 3 liter) di antara berbuka dan sahur untuk mendapatkan asupan cairan yang hilang saat puasa. Hindari minuman manis dan kafein karena dapat memicu dehidrasi. Selain air mineral, air kelapa murni merupakan alternatif minuman terbaik untuk ibu menyusui. Air kelapa ini membantu menghidrasi tubuh, sekaligus mendukung sekresi ASI dan menjaga sistem imun tubuh.
Baca Juga: Nama Bayi Laki-Laki Islami dan Modern, Keren & Tidak Pasaran
2. Konsumsi Makanan Bernutrisi Saat Sahur
Sahur merupakan kunci agar puasa berjalan lancar sepanjang hari. Karena itu, kamu perlu memilih makanan dan minuman yang tepat untuk memberikan energi, serta menjaga produksi ASI. Konsumsi makanan seperti oatmeal, telur, dan yoghurt yang penuh dengan vitamin dan mineral untuk meningkatkan jumlah produksi ASI.
3. Jaga Asupan Makanan Saat Berbuka Puasa
Saat buka puasa, tidak jarang kamu menemukan berbagai makanan manis dan tinggi lemak seperti gorengan dan kue. Walau sangat menggoda, sebaiknya ibu menyusui menghindar dari makanan tersebut. Pilihlah makanan bergizi yang mudah dicerna oleh tubuh, seperti sup, buah-buahan, sayur, ikan, kacang-kacangan, dll. Banyak sekali variasi santapan sehat nan lezat yang bisa kamu temukan.
4. Konsumsi Suplemen Tambahan
Untuk memastikan mendapatkan nutrisi yang cukup saat menyusui, bunda bisa mengonsumsi suplemen tambahan. Ada beberapa nutrisi penting yang dapat membantu kamu fokus, lebih berenergi, dan meningkatkan produksi ASI. Agar lebih aman, konsultasi dulu dengan dokter sebelum penggunaan vitamin / suplemen tersebut ya. Berikut ini beberapa pilihan suplemen untuk ibu menyusui:
- Vitamin Prenatal
- Vitamin B-Complex
- Lecithin: Untuk memperlancar saluran ASI.
- FenuGreek: Meningkatkan jumlah produksi ASI.
5. Perhatikan Kondisi Bayi

Sumber Gambar: Pixabay
Pastikan kamu selalu memperhatikan kondisi kesehatan bayi terutama apabila terjadi perubahan perilaku. Dalam situasi ini, sebaiknya bunda segera berhenti puasa dan segera menghubungi konsultan laktasi. Beberapa tanda-tanda bayi yang kekurangan asupan ASI seperti:
- Nangis yang tidak berhenti-henti/terlalu sering.
- Berat badan turun.
- Kurangnya jumlah popok basah.
- Feses berwarna kehijauan.
Baca Juga: Simak Tahap Perkembangan Bayi dari Usia 0-12 Bulan
6. Perhatikan Kondisi Ibu yang Menyusui
Seperti halnya dengan bayi, kondisi ibu perlu diperhatikan karena adanya potensi dehidrasi. Menurut National Health Service UK, sebaiknya berhenti puasa jika mengalami gejala seperti:
- Merasa haus yang berlebihan
- Pusing, sakit kepala, dan letih lesu
- Produk urin yang sangat sedikit / berwarna gelap
- Pingsan
Saat peristiwa ini terjadi, segera istirahat dan minum jus buah murni atau oralit. Kalau tidak merasa baik juga setelah 30 menit, langsung hubungi dokter untuk mencegah komplikasi.
Apa Pengaruh Puasa pada ASI?

Sumber Gambar: Dr. Browns
Puasa Ramadan umumnya dapat memberikan waktu yang cukup untuk tubuh memperoleh nutrisi yang cukup. Hal ini tentunya tergantung dengan jenis dan asupan makanan dan minuman menjelang sahur dan berbuka.
Namun, pastinya ada beberapa dampak negatif yang mungkin muncul saat puasa untuk ibu menyusui.
1. Apakah Puasa Mengubah Kandungan Mineral ASI?
Menurut para ahli, puasa seharusnya tidak mempengaruhi komposisi nutrisi (karbohidrat, lemak, protein) dalam ASI. Namun, puasa dapat mengubah kandungan mikronutrien yang berupa mineral potasium, zinc, dan magnesium.
2. Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Produksi ASI?
Puasa sendiri tidak dapat mengurangi produksi ASI. Namun, menjelang puasa panjang, tubuh lebih rentan terhadap dehidrasi, terutama bagi yang tinggal di daerah dengan cuaca panas. Kondisi ini dapat menurunkan jumlah produksi ASI. Untungnya, masalah tersebut dapat dicegah dengan menjaga asupan cairan di luar jam puasa.
Baca Juga: Ciri-ciri Tumbuh Gigi Pada Bayi dan Cara Penanganannya
Nah, itu dia beberapa langkah yang bisa diikuti untuk menjaga kesehatan dan kelancaran ibu menyusui saat puasa Ramadan. Ingat untuk memperhatikan kebutuhan bayi dan mengikuti kemampuan tubuh masing-masing ya. Di Tokopedia, bunda bisa belanja berbagai perlengkapan ibu dan anak serta kebutuhan Ramadan lho. Produk lengkap, murah, dan berkualitas! Ada juga banyak promo menarik yang bisa bunda dapatkan! Yuk, cek Tokopedia sekarang!
Penulis: Clarissa & Rizfa