• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail: Sejarah Kurban & Hukumnya

11 June 2024

Share

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail: Sejarah Kurban & Hukumnya

Asal mula adanya kurban diawali dari perintah Allah pada nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Ismail. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak di sini!


Kurban adalah salah satu agenda utama dalam momen Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Dengan semangat berbagi, umat Muslim menyembelih hewan berkaki empat dengan ketentuan tertentu yang nantinya dibagikan kepada yang membutuhkan.

Kurban sendiri berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat (قربان). Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.

Asal muasal turunnya perintah untuk berkurban adalah melalui mimpi yang dikirimkan pada nabi Ibrahim A.S. Bagaimana kisah lengkapnya? 

Baca Juga: Syarat Hewan Kurban & Tips Memilih Sesuai Syariat
qurban online tokopedia

Temukan pilihan hewan Qurban di Tokopedia sesuai kemampuanmu. Beribadah lebih mudah dan dapatkan banyak keuntungannya, sesuai aturan & syariat.

Awal Mula Kurban, Cerita Nabi Ibrahim & Ismail

Kisah Nabi Ibrahim menyembelih Ismail adalah salah satu cerita yang penting dalam sejarah Islam. Cerita ini juga dikenal sebagai "Ujian Ibrahim" atau "Kisah Kurban".

Menurut cerita dalam Al-Quran, Nabi Ibrahim adalah seorang nabi yang diuji oleh Allah dengan sebuah perintah yang sangat berat. Melalui mimpi, Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan putranya yang bernama Ismail sebagai tanda kesetiaan dan ketundukan kepada-Nya.

Ibrahim, seorang nabi yang saleh dan tawadhu, menerima perintah tersebut dengan hati yang lapang dan siap melaksanakannya. Ketika Ibrahim bercerita kepada Ismail tentang perintah Allah tersebut, Ismail dengan tulus menerima takdir itu dan mempersiapkan diri untuk mengorbankan dirinya.

tempat nabi ibrahim menyembelih ismail

Tempat Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, Ismail. Berlokasi di Kota Mekkah, tepatnya di atas Jabal Qurban di dekat perbatasan antara Mina dan Musdalifa.

Sumber Gambar: Muslimah Daily

Mereka berdua berangkat ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh Allah untuk melaksanakan perintah tersebut. Ketika tiba di tempat tersebut, Ibrahim menyiapkan pisau untuk menyembelih Ismail sebagai kurban. Ketika pisau hendak menancap pada leher Ismail, Allah menggantinya dengan seekor domba jantan yang ditemukan di dekat mereka. Domba tersebut kemudian dikorbankan sebagai gantinya.

Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak benar-benar menginginkan pengorbanan nyata, tetapi ujian ini adalah untuk menguji kesetiaan dan ketundukan Ibrahim kepada-Nya. Karena Ibrahim telah menunjukkan ketulusan dan kepatuhannya yang tak tergoyahkan, Allah memberkati Ibrahim dan keturunannya.

Kisah ini mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya kesetiaan, ketundukan, dan kepatuhan kepada Allah. Ibrahim menjadi teladan bagi umat Islam, bahwa dalam menghadapi ujian dan cobaan, mereka harus memiliki keyakinan yang kuat dan siap untuk menaati perintah Allah, sekalipun terasa sulit atau bertentangan dengan keinginan pribadi.

Cerita ini juga berhubungan dengan perayaan Idul Adha, yang merupakan salah satu perayaan Islam yang penting. Pada perayaan tersebut, umat Muslim di seluruh dunia mengikuti jejak Ibrahim dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk penghormatan dan ketundukan kepada Allah.

Baca Juga: Jenis-Jenis Sapi Terbaik untuk Kurban Tahun 2025

Hukum Berkurban dalam Islam dan Dalilnya

siluet unta di padang pasir

Sumber Gambar: Utara Times

Bukan merupakan kewajiban, jumhur ulama Syafi’iyyah menyatakan bahwa hukum kurban adalah sunnah mu’akkad bagi yang mampu dan memenuhi syarat. Meskipun tidak harus dilaksanakan, sunnah mu’akad sendiri bermakna amat sangat dianjurkan.

Dalam pandangan Islam orang yang telah mampu tetapi tidak melaksanakan kurban maka dikategorikan orang yang tercela sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Kautsar ayat 1–3:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

Innaa a'taina kal kautsar

Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fashalli li rabbika wanhar

Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Inna syaani-aka huwal abtar

Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Baca Juga: Simak Tata Cara Berkurban di Tokopedia, Lebih Mudah

Itu dia sejarah kurban yang perayaannya akan semakin dekat, Toppers. Dengan mengetahui awal mula serta hukumnya, semoga kamu bisa semakin merasakan esensi dan suasana Idul Adha dengan hikmat.

Untuk berkurban dengan praktis, kamu bisa kunjungi halaman Tokopedia Qurban dan menunaikan kurban secara online & terpercaya. Setiap informasi dari pembayaran, penentuan lokasi, pemotongan, hingga dokumentasi akan kamu dapatkan melalui notifikasi Tokopedia.

Penulis: Amanda Rafiqah Putri

© 2009-2025, PT Tokopedia