Fakta dan Sejarah Batik – Siapa yang nggak mengenal batik? Kain tradisional asli dari Indonesia. Dengan motif dan warna yang khas, batik populer nggak cuma di Nusantara melainkan di seluruh penjuru dunia.
Untuk mengapresiasi budaya batik, setiap tanggal 2 Oktober kita semua akan merayakan “Hari Batik Nasional”. Agar lebih mengenal lebih dalam budaya batik milik kita semua, mari simak sejarah dan fakta batik serta “Hari Batik Nasional” berikut!
Baca juga: Wow, Ini Dia Kerajinan Khas Indonesia yang Menembus Pasar Dunia!
Sejarah dan Fakta Batik

1. Asal muasal nama batik
Fakta batik yang pertama adalah arti dari nama batik itu sendiri. Batik awalnya berasal dari kata “tik” yang mengumpamakan proses pembuatannya dengan dengan menitik-nitikkan perintang malam (lilin tradisional) di atas kain mori.
Dikarenakan dialek dan tata bahasa lokal pada saat itu, masyarakat kerap menggunakan kata mbatik untuk menggambarkan proses pembuatan kain tersebut. Lambat laun, perlahan orang-orang mulai menyebut kain yang dihasilkan oleh kegiatan mbatik tersebut dengan nama kain batik.
2. Batik = Uang
Karena pada masa lalu belum ada sistem uang seperti saat ini, masyarakat menggunakan sistem barter untuk bertransaksi.
Dan salah satu yang pada saat itu dianggap memiliki nilai sebagai alat tukar adalah kain batik. Jadi, bisa dikatakan batik adalah uang pada masa itu.
3 Batik melambangkan status penggunanya
Fakta batik yang mungkin nggak banyak diketahui masyarakat Indonesia yang bukan keturunan Jawa adalah setiap motif batik melambangkan status dari pengguna busana batik tersebut.
Meski sudah nggak sepenuhnya berlaku, jika memasuki lingkungan Keraton-Keraton yang masih ada di Jawa, Toppers pasti akan menemukan motif-motif seperti parang yang memang diperuntukkan untuk para keluarga bangsawan pada masa itu. Untuk rakyat-rakyat jelata sendiri juga akan mengenakan motif batik yang berbeda.
4. Batik Kental akan Tradisi dan Budaya Jawa
Mungkin sekarang kain batik lebih dipandang sebagai bagian dari dunia fashion. Padahal, pada awal kemunculannya kain batik merupakan bagian dari kebudayaan Jawa yang sangat kental.
Sebut saja pada saat perkawinan adat Jawa. Batik memiliki peranan pentik dalam pernikahan adat Jawa. Lihat saja berbagai kain batik yang dikenakan oleh mempelai pada saat penikahan, yaitu:
Batik Sido Mulyo, dikenakan kedua mempelai pada saat pernikahan. Motif batik ini memiliki makna “kedua mempelai hidup bahagia, sejahtera, mulia, dan dilimpahkan rejeki yang cukup”.
Batik Sido luhur (Keraton Surakarta), dikenakan mempelai wanita di malam pernikahan. Motif batik ini memiliki makna ” baik dari segi materi dan non materi di mana kedua mempelai dapat hidup berkecukupan dan keluhuran budi, tindakan, serta ucapan”.
Batik Sido Asih, dikenakan mempelai wanita pada saat malam pesta pernikahan. Motif batik ini memiliki makna “hidup rumah tangga kedua mempelai senantiasa dipenuhi kasih sayang”.
Batik Sido Mukti, dikenakan kedua mempelai saat pesta pernikahan. Motif batik ini memiliki makna “tercapai kemakmuran dalam kehidupan kedua mempelai serta masa depan yang baik”.
Nggak cuma itu saja, masih banyak berbagai jenis kain batik yang memegang peranan pada tradisi dan budaya . Seperti Batik Slobok yang digunakan saat upacara kematian, batik tambal yang digunakan jika seseorang sedang sakit dan pemakaian berbagai motif batik pada saat proses “nujuh bulanan”.
Baca juga: 5 Model Baju Batik Modern Cocok Untuk Kuliah atau Ngantor
5. Berpuasa sebelum mbatik?
Fakta batik selanjutnya berasal dari tradisi di masa lampau dimana batik masih dikerjakan secara sangat manual dan tradisional. Masyarakat Jawa pada masa itu percaya bahwa doa bisa dihantarkan melalui goresan malam diatas kain. Maka, sebelum mulai membatik, banyak yang berpuasa terlebih dahulu dan melanturkan doa-doa dan harapan tertentu. Menarik, ya!
6. Batik digemari juga oleh tokoh-tokoh dunia

Populernya batik nggak lepas dari peran insan seni tanah air dalam mengenalkan busana batik. Beberapa selebritis Indonesia memang selalu mencoba menggunakan busana Indonesia ini pada kesempatan-kesempatan tertentu.
Tapi siapa sangka, selebriti internasional juga turut menyukai busana tradisional Indonesia ini. Sebut saja Jessica Alba, Nelson Mandela, dan top model Heidi Klum yang pernah tertangkap kamera menggunakan busana dengan motif batik Indonesia.
Bahkan, beberapa bintang Korea K-POP yang tengah digandrungi di seluruh dunia-pun banyak yang tertangkap kamera menggunakan busana batik, lho!
7. Batik sudah ada sejak abad ke-13
Berbicara sejarah batik, ada banyak sekali versi mengenai hal ini. Namun yang paling detail dan paling akurat adalah keberadaanya pada abad ke-13, tepatnya zaman Majapahit.
Hal ini diperkuat dengan ditemukannya motif batik pada arca-arca peninggalan zaman Majapahit. Seperti motif batik kawung pada arca Kertajasa dan motif batik pada arca Prajnaparamita yang berada di Candi Gumpung. Arca-arca ini diperkirakan berasal dari abad ke-13. Sudah tua sekali bukan sejarah batik, warisan budaya Jawa satu ini.
Baca juga: 24 Candi Hindu-Buddha di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi
8. Batik bukanlah Benda, melainkan Proses
Batik sendiri sebenarnya merupakan sebuah proses pembuatan motif pada selembar kain menggunakan lilin atau perintang “malam” dalam bahasa Jawa.
Jadi, jika Toppers menemukan sebuah kain batik namun dalam proses pembuatannya sama sekali tidak menggunakan perintang “malam”, maka kain itu tidak bisa disebut batik, melainkan kain bermotif batik.
9. Selembar batik tulis bisa dibuat dalam waktu bertahun-tahun
Proses pembuatan batik tradisional menggunakan perintang “malam” juga berkembang seiring waktu. Mulai dari batik tulis menggunakan canting, batik cap, hingga batik printing.
Untuk batik tradisional yang proses pengerjaannya menggunakan cantik, selembar kain dengan motif yang detail bisa saja memakan waktu bertahun-tahun dalam proses pengerjaannya, lho!
10. Batik termahal di dunia
Mengetahui betapa lama proses dan sulitnya pembuatan batik tradisional, nggak heran jika harga Batik tradisional bisa sangat tinggi. Untuk batik yang dibuat dengan canting secara manual dan menggunakan proses pewarnaan alami harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah! Contohnya adalah batik “Tiga Negeri” yang proses pewarnaannya dilakukan di tiga daerah berbeda, yaitu Lasem, Pekalongan, dan juga Solo.
11. Asal mula dan sejarah “Hari Batik Nasional” dan pengakuan UNESCO
Pada 2 Oktober 2009, setelah melalui proses panjang bahkan sempat dicatut oleh negara lain, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) akhirnya menetapkan budaya batik sebagai “Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi” (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) dari Indonesia.
Hal ini berawal diikutsertakan batik ke dalam nominasi UNESCO pada tanggal 3 September 2009 dan kemudian diakui sebagai “Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi” (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.
UNESCO menilai batik Indonesia memiliki banyak simbol yang berkaitan erat dengan kebudayaan lokal, status sosial, alam dan sejarah. Batik merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang telah ada sejak jaman nenek moyang. Sehingga batik tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia.
Sejak itulah, setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.
Baca juga: 21 Museum di Jakarta Terbaik yang Bisa Kamu Kunjungi
Setelah mengetahui sejarah batik dan juga berbagai fakta menarik batik serta “Hari Batik Nasional”, tentu Toppers jadi makin bangga untuk menggunakan kain batik dalam keseharian, bukan? Yuk, cek Tokopedia untuk temukan berbagai busana batik terbaru dengan harga terbaik. Mulai dari dress batik, celana batik hingga kemeja batik semua bisa ditemukan di Tokopedia.
Segera kenakan busana batik terbaikmu, dan selamat “Hari Batik Nasional”, Toppers!