• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

6 Rukun Haji Sesuai Urutan, Wajib Dipenuhi agar Sah!

30 May 2024

Share

6 Rukun Haji Sesuai Urutan, Wajib Dipenuhi agar Sah!

Rukun haji terdiri dari 6 hal yang harus dipenuhi secara tertib. Apa sajakah itu? Ketahui selengkapnya di sini!


Haji merupakan salah satu dari lima pilar rukun Islam, yang artinya wajib ditunaikan jika mampu. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia memenuhi panggilan Allah untuk menjalankan haji di Tanah Suci.

Haji memiliki aturan dan tata cara pelaksanaan yang ditetapkan dalam syariat Islam, dirangkum dalam istilah Rukun Haji. Rukun haji merupakan unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah. Tanpa pemenuhan rukun-rukun ini, ibadah haji dianggap tidak sah dan harus diulang.

Pelaksanaan ibadah haji dapat dikatakan mirip dengan umroh, namun ada rukun yang wajib dipenuhi jamaah haji namun tidak ada dalam rukun umroh. Berikut penjelasan tentang keenam rukun haji.

Baca Juga: Pengertian & Makna Ihram dalam Umroh dan Naik Haji

Rukun Haji dan Urutannya

rukun haji

Rukun haji adalah serangkaian tindakan atau amalan yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Rukun haji terdiri dari enam poin penting yang harus dipenuhi agar haji dianggap sah dan diterima oleh Allah.

1. Ihram

ihram

Sumber Gambar: Viva

Pertama, Ihram. Rukun haji ini adalah niat untuk memasuki keadaan suci saat memasuki area Miqat (tempat mengambil niat yang sudah ditentukan). Jamaah haji laki-laki mengenakan pakaian ihram khusus yang terdiri dari dua helai kain yang tidak dijahit, sementara jamaah perempuan memakai pakaian yang sesuai syariat tanpa ada ketentuan khusus.

Memasuki tahap ini, jamaah memfokuskan pikiran dan hati hanya pada ibadah haji dan meninggalkan hal-hal duniawi.

Selain itu, jamaah yang sudah berada dalam keadaan berihram juga harus mematuhi larangan-larangannya seperti tidak boleh membunuh hewan, berkata kasar, memakai wewangian, hingga menunjukkan aurat bahkan di hadapan mahramnya.

Saat manasik biasanya bacaan niatnya adalah sebagai berikut.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا

Labaika Allahumma hajja (“Aku sambut panggilan-Mu Yaa Allah untuk berhaji”)

Setelah niat kemudian ihram (memakai pakaian ihram) dan membaca doa Ihram dilanjutkan kalimat talbiyah.

للَّهُمَّ أُحَرِّمُ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَجَسَدِيْ وَجَمِيْعَ جَوَارِحِيْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَهُ عَلَى المُحْرِمِ اَبْتَغِيْ بِذَلِكَ وَجْهَكَ الكَرِيْمَ يَا رَبَّ العَالِمِيْنَا

Allahumma uhrimu sya’rii wa jasadii wa jamii’a jawaarihii min kulli syayin harramtahu ‘alaal muhrimi abtaghii bidzalika wajhakal kariima yaa rabbal ‘aalamiin

2. Wukuf di Arafah

jamaah haji sedang wukuf

Sumber Gambar: Kuwait TImes

Rukun haji yang kedua adalah Wukuf di Arafah. Rukun kedua ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf dilaksanakan sejak matahari tergelincir (Dzuhur) di hari Arafah atau 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar (Subuh) malam Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Dalam bahasa Arab, Wukuf artinya adalah berhenti. Tak heran, pelaksanaannya diisi dengan berhenti di Padang Arafah dan berdiam diri sambil berdoa, berzikir, dan memperbanyak ibadah kepada Allah.

Wukuf di Arafah adalah momen penting dalam ibadah haji, di mana jamaah haji memohon ampunan dan merenungkan kebesaran Allah serta kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Rukun ini adalah yang menjadi pembeda antara haji dan umroh.

3. Tawaf

tawaf

Sumber Gambar: Islam the Ultimate Peace

Rukun haji selanjutnya adalah Tawaf. Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaah haji melakukan Tawaf alias mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Titik dimulainya tawaf adalah ketika pundak kiri jamaah sejajar dengan hajar aswad. Di setiap putarannya jamaah membaca doa dan berzikir kepada Allah swt. Bagi jamaah Indonesia, umumnya jamaah dipimpin dalam membaca doa atau diberikan buku panduan berisikan doa dari putaran pertama hingga akhir.

Dalam melaksanakan tawaf, prinsipnya adalah seperti melakukan shalat. Wudhu harus terjaga dan aurat harus tertutup. Khusus jamaah pria, saat bertawaf pundak kanan harus terbuka sementara pundak kiri tertutup.

Baca Juga: Cara Memakai Kain Ihram yang Benar untuk Laki-Laki & Perempuan

4. Sa’i

bukit shafa sa'i

Sumber Gambar: Travel Kompas

Setelah selesai melakukan Tawaf, jamaah haji juga melakukan Rukun Sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

Sa'i mengingatkan kita akan kisah Nabi Ibrahim dan Siti Hajar dalam mencari air untuk putra mereka, Nabi Ismail. Meskipun sebuah bukit, lokasi Sa’i berada di dalam ruangan dengan pendingin udara. Lokasinya masih berada di area Masjidil Haram dan dekat dengan Ka’bah.

Jarak antara bukit Shafa dan Marwah adalah sekitar 400–450 meter, sehingga Sa’i dipenuhi dengan menempuh total jarak sekitar 3 kilometer. Ketika melaksanakan Sa’i, jamaah tentu masih dalam keadaan berihram namun sudah boleh membatalkan wudhu.

5. Tahallul

tahalul haji

Sumber Gambar: Medcom

Rukun haji kelima adalah Tahallul. Tahallul memiliki arti mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Tahap ini wajib dilakukan jamaah laki-laki maupun perempuan.

Kelima rukun ini harus dilaksanakan sesuai urutan, agar haji dapat dikatakan sah.

6. Tertib

Terakhir dan tidak kalah penting, kelima unsur di atas harus ditunaikan secara tertib alias berurutan. Jika tidak demikian, tidak sah ibadah haji yang dilakukan.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Idul Adha 2025 yang Menyentuh & Menyejukkan Hati

Perbedaan Rukun dan Wajib Haji

Selain rukun, haji juga memiliki serangkaian kegiatan yang masuk sebagai “wajib haji”. Bedanya, rukun haji harus dilaksanakan untuk melaksanakan haji yang sah, sementara wajib haji bisa ditebus dam apabila mendesak dan harus ditinggalkan.

Syekh Said Ba’asyin menyebutkan bahwa wajib haji terdiri dari hal-hal berikut:

  1. Mabit di Muzdalifah.
  2. Lempar jumrah aqabah tujuh kali
  3. Lempar tiga jumrah di hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
  4. Mabit pada malam tasyriq.
  5. Ihram dari miqat
  6. Tawaf wada.

Meskipun dapat digantikan, meninggalkan wajib haji tanpa alasan bisa menjadi dosa hukumnya. Wallahu a‘lam.

Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail: Sejarah Kurban & Hukumnya

Itu dia rukun serta wajib haji yang wajib diketahui jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji. Semoga kamu yang membaca artikel ini berkesempatan untuk memenuhi panggilan-Nya di Tanah Suci!

Penulis: Amanda R. Putri

© 2009-2025, PT Tokopedia