Pelamar kerja jangan sampai salah! Ketahui pengertian serta perbedaan UMK dan UMR yang sering muncul di dunia kerja berikut.
Saat akan melamar kerja ke sebuah perusahaan, gaji menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Kamu harus memastikan bahwa gaji yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan posisi kerja yang akan dilamar.
Bagi fresh graduate atau pegawai lama yang akan mencari pekerjaan baru, mengetahui jumlah upah yang dibayarkan juga merupakan hak calon pegawai. Tapi tahukah kamu kalau ada dua jenis gaji yang berbeda, yaitu UMK dan UMR?
Setiap wilayah di Indonesia memiliki UMR atau UMK yang berbeda-beda, lho. Terdapat perbedaan UMK dan UMR yang harus kamu ketahui saat akan melamar kerja. Kira-kira apa pengertian dari UMK dan UMR? Lalu apa perbedaan UMK dan UMR yang harus diketahui? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Surat Paklaring, Dokumen Keterangan Kerja
Pengertian UMK dan UMR

Sumber gambar: Pexels
Sebelum mengenal perbedaan UMK dan UMR, kita harus mengetahui dulu pengertian dari UMK dan UMR. Upah Minimum Regional (UMR) merupakan standar upah atau gaji yang digunakan oleh pemilik usaha untuk menggaji pegawai yang bekerja di lingkungan usahanya. UMR sendiri biasanya terdiri atas gaji pokok dan juga tunjangan tetap.
Standar upah ini diharapkan berfungsi sebagai perlindungan atas hak pegawai untuk menerima gaji yang sesuai dengan beban pekerjaan yang telah dilakukan.
Pada awalnya, menurut Permenaker No. 1 Tahun 1999 tentang Upah Minimum, UMR terbagi menjadi UMR tingkat 1 untuk di tingkat provinsi dan UMR tingkat 2 untuk di tingkat kabupaten atau kota.
Tapi, setelah berlakunya Kepmenakertrans No. 226 Tahun 2000, UMR Tingkat 1 berubah nama menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP), sedangkan UMR Tingkat 2 berubah nama menjadi Upah Minimum Kabupaten atau Kota (UMK). Jadi, saat ini, sistem penggajian yang digunakan adalah UMK dan UMP, sedangkan UMR sudah tidak lagi digunakan, meskipun beberapa orang masih menyebut istilah UMR untuk membicarakan gaji.
Baca Juga: Inspirasi Kata-Kata Perpisahan untuk Rekan Kerja yang Resign dan Mutasi
Perbedaan UMK dan UMR

Sumber gambar: Pexels
Jadi, bisa dikatakan bahwa istilah UMR sudah tidak digunakan lagi, ya! Tapi, kita masih bisa mengulas perbedaan UMK dan UMR, di mana sistem penggajian di masa lalu memakai konsep UMR dan sistem penggajian di masa kini konsep UMK.
Perbedaan UMK dan UMR yang pertama adalah orang yang menetapkan. UMR Tingkat 1 atau UMK ditetapkan oleh bupati atau walikota yang akan dijadikan usulan kepada gubernur. Selanjutnya, UMR Tingkat 2 atau UMP ditetapkan langsung oleh gubernur dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi kabupaten/kota.
Perbedaan UMK dan UMR selanjutnya adalah wilayah cakupannya. Ketetapan UMR di masa lalu berlaku di tingkat provinsi, sementara UMK berlaku untuk di tingkat kabupaten/kota. Maka dari itu, kita juga bisa menyebut UMR sebagai UMP karena cakupan regionalnya, meskipun UMR sendiri sudah tidak digunakan lagi.
Selanjutnya adalah faktor-faktor yang memengaruhi penetapan UMK dan UMR. UMR atau UMP ditetapkan menurut standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung. Komponen KHL dapat berupa kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, tabungan, dan lain-lain. Komponen KHL biasa digunakan sebagai landasan penentuan upah minimum dengan menghitung kebutuhan hidup pekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan daerah masing-masing.
Sementara itu, UMK ditetapkan berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi dan juga rekomendasi bupati atau walikota. Jika suatu kabupaten atau kota masih belum bisa mengajukan UMK, maka gubernur bisa menjadikan UMP sebagai acuan untuk pemberian upah di kabupaten atau daerah tersebut.
Baca Juga: Berbagai Prospek Kerja Lulusan Psikologi, Menjanjikan untuk Masa Depan
Itu dia beberapa perbedaan UMK dan UMR yang bisa Toppers cermati sebelum melamar kerja. Perlu diketahui bahwa nilai UMK atau UMR setiap daerah bisa berubah-ubah setiap tahunnya dan berbeda di tiap daerahnya. Maka dari itu, nilai UMK atau UMR dapat menjadi pertimbangan penting apabila kamu ingin merantau ke daerah lain atau bekerja di daerah sendiri, ya!
Untuk kamu yang ingin berinvestasi dengan uang gajian, kamu bisa mencoba investasi emas atau reksa dana di Tokopedia. Prosesnya mudah dan terjamin, lho. Yuk mulai investasi dengan Tokopedia sekarang juga!
Penulis: Muftia Parasati