• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Pengertian UI/UX dan 5 Skill yang Seringkali Dibutuhkan

Share

Pengertian UI/UX dan 5 Skill yang Seringkali Dibutuhkan

Ingin mengejar karier sebagai UI/UX Designer? Ketahui pengertiannya dan skill yang dibutuhkan terlebih dahulu, Toppers!


Istilah UI/UX tentu sudah akrab didengar, apalagi jika kamu adalah seorang desainer. Seringkali UI UX dipersepsikan memiliki arti yang sama. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda.

Perbedaan UI dan UX dapat dilihat dari definisi dan tujuannya. UI atau User Interface adalah desain antarmuka yang berkaitan dengan keindahan dan kecantikan tampilan visual untuk menjembatani sistem dengan user-nya. Tujuan UI sendiri agar tampilan sistem enak untuk dilihat sehingga user merasa betah untuk menggunakannya.

Sementara, UX atau User Experience adalah proses desain produk untuk meningkatkan kepuasan pengguna melalui interaksi user dengan interface yang baik dan nyaman digunakan. Pada dasarnya, UX mencakup keseluruhan elemen dari website ataupun aplikasi, mulai dari susunan hingga perpindahan halaman ke halaman lain. Tujuan desain UX sendiri adalah untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi user saat menggunakan produk.

Nah, apa saja sih skill yang dibutuhkan oleh seorang UI/UX Designer? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Toppers!

BACA JUGA: 9 Contoh Deskripsi Diri dalam CV Fresh Graduate sesuai Jurusan

Skills yang Dibutuhkan

Meskipun UI dan UX memiliki tugas yang berbeda, tapi tak jarang pula beberapa perusahaan menggabungkan pekerjaan ini menjadi UI/UX Designer.

Bagi Toppers yang ingin memiliki profesi sebagai UI/UX Designer, berikut adalah skills yang seringkali dibutuhkan:

1. UX Research

UX Research

Sumber Gambar: UX Studio

Skill UX research adalah kemampuan seseorang untuk meneliti dan mengumpulkan data mengenai perilaku, kebutuhan, serta motivasi calon pengguna baik berbentuk kualitatif maupun kuantitatif.

Metode penelitian yang dapat dilakukan adalah wawancara, observasi, survei, ataupun Focus Group Discussion (FGD) dengan calon pengguna. Hasil penelitian ini kemudian akan menjadi panduan ataupun pedoman desainer dalam membuat dan mengembangkan produk digital.

2. Wireframing dan Prototyping

Wireframing dan Prototyping

Sumber Gambar: Justinmind

Bagian penting dalam pembuatan website ataupun aplikasi yang tidak boleh dilewatkan adalah wireframe dan prototype. Jadi, apa itu wireframe dan prototype?

Secara definisi, wireframe adalah gambaran tata letak suatu item di halaman web atau aplikasi pada level struktural. Desainer UI/UX akan memutuskan letak fitur dan penampilannya secara visual sehingga efisien dan nyaman untuk digunakan.

Wajib pula untuk mengetahui cara menunjukkan elemen-elemen UI baik dari segi gambarnya, tombol CTA, dan menu dalam bentuk diagram. Dengan wireframing, para desainer dapat lebih mudah menyampaikan ide dan konsepnya kepada klien ataupun stakeholder.

Jika wireframe telah disetujui, maka selanjutnya adalah melakukan tahap prototyping. Prototype adalah desain produk yang sangat serupa dengan produk akhir dan telah dilengkapi dengan berbagai detail. Untuk melakukan prototyping ini, Toppers harus memiliki keterampilan desain dengan ketelitian tinggi dan mampu mengoperasikan alat prototyping seperti Invision serta Marvel.

BACA JUGA: 8 Contoh Skill dalam CV: Hard & Soft Skill yang Menarik untuk HRD!

3. UX Writing

UX Writing

Sumber Gambar: Usability Geek

UX Writing adalah kemampuan untuk membuat copy sehingga bisa meningkatkan pengalaman yang lebih baik lagi untuk pengguna. Dengan kata lain, UX writing bertujuan untuk memudahkan komunikasi antara produk dengan user-nya.

Skill ini menyangkut kata-kata yang dibaca maupun yang didengar saat menggunakan produk. Memiliki kemampuan ini menjadikan desainer dapat secara efektif menulis copy dalam interface yang ringkas, bermanfaat, dan dapat mewakili merk dengan baik.

4. Visual Communication

Visual Communication

Sumber Gambar: Unsplash

Selain tampilan, komunikasi visual juga memegang peranan penting. Skill visual communication adalah proses penyampaian informasi kepada pengguna melalui visual yang ditampilkan.

Sebagai contoh, saat pengguna melihat ikon tertentu, ia mengerti bahwa ikon tersebut dapat diklik dan akan membawanya ke halaman yang mewakili ikon. Semakin baik kemampuan Toppers akan skill satu ini, maka semakin minim pula instruksi tertulis yang dibutuhkan. Hanya mengandalkan visual, pengguna sudah paham dengan maksud dari ikon tersebut.

5. Analysis

Analysis

Sumber Gambar: Unsplash

Skill selanjutnya yang juga kerap dibutuhkan oleh UI/UX Designer adalah analisis. Kemampuan ini tidak hanya digunakan saat di awal, tapi bahkan juga setelah produk atau fitur telah dibuat dan belum selesai diuji.

Desainer bertugas untuk terus memantau data mengenai kegunaan produknya dan menemukan cara untuk mengembangkan produk tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan memahami angka, persentase, dan rasio sehingga bisa lebih menyempurnakan kinerja desain.

BACA JUGA: 6 Contoh Surat Lamaran Kerja di Toko, Lengkap dan Praktis

Nah, itulah pengertian dari UI UX dan skill yang dibutuhkan, Toppers. Selain skill di atas, ada pula berbagai interpersonal skill yang kamu perlukan saat menjadi UI/UX Designer, yakni kemampuan kolaboratif, empati, rasa ingin tahu, fleksibilitas, dan komunikasi.

Nah, untuk meningkatkan keterampilanmu dalam hal mendesain produk digital, kamu bisa menemukan berbagai gadget seperti laptop hingga tablet dengan mudah dan harga terbaik hanya melalui Tokopedia. Yuk, kunjungi Tokopedia sekarang juga dan nikmati berbagai promo menariknya, Toppers!

article

Penulis: Oeren Lee

Share

Pritania AviraPritania Avira

Related Articles

© 2009-2025, PT Tokopedia