Apa itu mahram? Apa bedanya dengan muhrim? Siapa yang termasuk mahram seorang wanita atau laki-laki? Simak penjelasan lengkapnya berikut!
Toppers pasti sudah sering mendengar kata ‘mahram’ dalam kehidupan sehari-hari. Istilah mahram biasa dijumpai dalam pembahasan pernikahan. Mahram adalah perempuan yang tidak boleh dinikahi atau perempuan yang tidak dapat membatalkan wudhu saat bersentuhan dengan lawan jenisnya.
Namun, kata mahram juga seringkali disamakan dengan kata muhrim karena pelafalannya yang hampir mirip. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda dan tidak berkaitan sama sekali.
Lalu, apa sebenarnya mahram itu dan perbedaannya dengan muhrim? Agar tidak keliru lagi, kamu bisa simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: Rukun & Syarat Nikah Dalam Islam, Wajib Dipenuhi Agar Sah
Mahram: Makna dan Ketentuannya
Mahram diambil dari kata yang punya makna serupa, yaitu ‘haram’ lawan kata hari halal. Mahram berarti sesuatu yang terlarang dan tidak boleh dilakukan. Dalam fiqih pernikahan, mahram adalah perempuan yang haram untuk dinikahi karena nasab dan sebab.
Imam an-Nawawi juga menyebutkan bahwa hakikat perempuan yang masuk mahram di mana boleh seorang laki-laki melihat, khalwat (berduaan), bepergian dengannya, adalah perempuan yang haram dinikahi selamanya karena statusnya haram.
Menurut ahli fiqih, mahram sendiri terbagi menjadi dua yaitu mahram muabbad (abadi) dan mahram muaqqat. Dalam mahram muabbad, adalah orang-orang yang haram untuk dinikahi selamanya. Ada tiga kategori, yaitu haram dinikahi karena hubungan nasab atau kerabat, haram dinikahi karena hubungan pernikahan, dan haram dinikahi karena hubungan persusuan.
Sementara mahram muaqqat adalah orang yang haram dinikahi untuk sementara waktu karena ada yang menghalanginya. Terdalam empat kategori, yaitu istri yang ditalak tiga, wanita yang masih mempunyai ikatan pernikahan, memadu dua orang wanita yang bersaudara, dan memadu bibi serta istri.
Perbedaan Mahram dengan Muhrim

Sumber Gambar: ESQ Tours Travel
Tak jarang orang yang masih keliru dengan penggunaan istilah mahram dan muhrim. Misalnya seperti mengatakan, “Jangan dekat-dekat, bukan muhrim.” Padahal kedua istilah tersebut memiliki konotasi yang berbeda.
Jika mahram merujuk pada pembahasan tentang pernikahan, maka berbeda dengan muhrim yang masuk ke dalam pembahasan soal pelaksanaan ibadah haji atau umrah. Muhrim berasal dari kata ahrama yuhrimu-ihroman, yang artinya mengerjakan ibadah ihram.
Jadi, istilah muhrim merujuk pada orang yang sedang mengerjakan ibadah ihram, baik saat haji maupun umrah. Sudah jelas, kan, perbedaannya? Jangan sampai tertukar lagi, Toppers!
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Arab & Latin serta Arti dan Waktu Membacanya
Siapa Saja yang Termasuk Mahram bagi Perempuan dan Laki-Laki?
Dalam Al-Quran, mahram telah disebutkan sebagaimana dalam firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 23 yang berbunyi:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهٰتُكُمْ وَبَنٰتُكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ وَعَمّٰتُكُمْ وَخٰلٰتُكُمْ وَبَنٰتُ الْاَخِ وَبَنٰتُ الْاُخْتِ وَاُمَّهٰتُكُمُ الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَاُمَّهٰتُ نِسَاۤىِٕكُمْ وَرَبَاۤىِٕبُكُمُ الّٰتِيْ فِيْ حُجُوْرِكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕكُمُ الّٰتِيْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّۖ فَاِنْ لَّمْ تَكُوْنُوْا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ ۖ وَحَلَاۤىِٕلُ اَبْنَاۤىِٕكُمُ الَّذِيْنَ مِنْ اَصْلَابِكُمْۙ وَاَنْ تَجْمَعُوْا بَيْنَ الْاُخْتَيْنِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ۔
Artinya: “Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Mahram bagi Perempuan

Sumber Gambar: Al-Islam TV
Para ulama menafsirkan yang menjadi mahram untuk perempuan adalah:
- Bapak, termasuk kakek baik dari bapak atau ibu juga bapak-bapak mereka ke atas.
- Anak laki-laki (cucu)
- Saudara laki-laki, baik kandung maupun saudara sebapak atau seibu saja.
- Anak laki-laki saudara (keponakan) baik dari keponakan saudara laki-laki maupun perempuan.
- Paman (kakak/adik kandung bapak atau ibu) dan seterusnya ke atas.
Mahram bagi Laki-Laki

sumber gambar: Al-Islam TV
Sementara yang menjadi mahram untuk laki-laki adalah:
- Ibu, nenek dan seterusnya ke atas hingga dari pihak bapak maupun dari pihak ibu.
- Anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya hingga ke bawah.
- Saudara perempuan, baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu (yang sebapak seibu atau seibu atau sebapak)
- Bibi (kakak/adik kandung bapak atau ibu) dan seterusnya ke atas
- Anak perempuan, baik dari saudara laki-laki ke bawah.
- Anak perempuan, dari saudara perempuan dari segala arah meskipun ke bawah.
Baca Juga: Tata Cara Wudhu yang Benar: Doa dan Urutannya
Itulah pengertian mahram dan ketentuannya bagi laki-laki dan perempuan. Adapun perbedaannya dengan muhrim. Jadi, jangan keliru lagi, ya, Toppers!
Untuk kemudahan beribadah dari mana saja dan kapan saja, kamu bisa nikmati fitur dari Tokopedia Salam yang berisikan jadwal sholat, baca Al-Quran digital, hingga fitur-fitur ibadah lainnya. Kunjungi Tokopedia Salam sekarang juga dan rasakan manfaatnya!
Penulis: Nabilah Muhamad