Setiap negara menganut ideologi yang berbeda-beda. Kira-kira apa saja jenis-jenis ideologi yang ada di dunia?
Ideologi merupakan seperangkat ide dan tindakan yang dianut oleh sebuah negara yang nantinya menjadi penunjuk arah bagi negara tersebut untuk berkembang. Adanya ideologi dapat membentuk struktur sosial, politik, dan ekonomi di sebuah negara.
Pada umumnya, ideologi memiliki arti tersendiri bagi sebuah negara. ideologi bisa menjadi identitas suatu negara. Misal, Toppers mungkin familiar dengan Amerika Serikat yang menganut ideologi liberalisme, sedangkan China menganut ideologi komunisme.
Selain itu, terdapat beberapa ideologi populer lainnya yang banyak dianut oleh beberapa negara di dunia, seperti kapitalisme, sosialisme, hingga nasionalisme. Ideologi ini sendiri sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita atau tujuan negara.
Baca Juga: Huruf Tercantik dari A sampai Z Beserta Gambarnya
Jenis-jenis Ideologi yang Ada di Dunia
Untuk lebih memahami macam-macam ideologi tersebut, simak pengertian ideologi berikut, ya!
1. Kapitalisme

Sumber Gambar: Unsplash
Seperti namanya yang mengandung kata “kapital”, ideologi ini umumnya berfokus pada kepemilikan kapital atau modal milik pihak swasta. Dalam hal ini, pengertian ideologi kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana pihak swasta mengontrol dan menguasai pasar demi meraih keuntungan.
Ciri utama dari kapitalisme adalah pengumpulan modal, pasar bebas, kepemilikan pribadi dan pengakuan hak milik, pertukaran sukarela, serta kerja upah. Umumnya negara tidak berhak campur tangan dan hanya berperan sebagai pengawas saja.
Mayoritas negara di Eropa Barat menganut ideologi ini, tetapi seiring berjalannya waktu, hampir mayoritas negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea Selatan juga turut menganut kapitalisme.
2. Liberalisme

Sumber Gambar: Oxford University Press
Kata liberal dalam ideologi liberalisme dapat diartikan sebagai “bebas”. Ideologi ini menekankan kebebasan individu, kesamaan untuk memiliki kesempatan bagi semua individu, serta perlindungan terhadap hak individu (biasanya hak hidup, kebebasan, dan properti).
Liberalisme percaya bahwa pemerintah harus melindungi individu dari ancaman, tetapi mereka juga sadar bahwa pemerintah dapat menjadi ancaman bagi orang-orang. Liberalisme juga menjunjung tinggi kebebasan individu seperti: bebas beragama, bebas berpendapat, bebas melakukan kegiatan ekonomi dengan siapapun.
Umumnya negara-negara Barat banyak menganut ideologi liberalisme.
3. Komunisme

Sumber Gambar: Unsplash
Pengertian ideologi komunisme adalah sebuah tatanan politik dan ekonomi yang ingin menciptakan masyarakat yang tidak dipisahkan oleh kelas sosial. Dalam hal ini, produksi seperti pabrik dan tambang dikontrol oleh publik.
Pada dasarnya, komunisme tidak memandang adanya pemerintah, sektor swasta, atau mata uang, serta kekayaan akan dibagikan secara merata kepada penduduk. Beberapa negara yang menganut ideologi ini adalah Rusia, China, Korea Utara, dan Vietnam.
4. Sosialisme

Sumber Gambar: Socialist Appeal
Sedikit mirip dengan komunisme, sosialisme juga merupakan sistem politik dan ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan bersama. Ideologi ini juga mengenal konsep kepemilikan kolektif atas alat-alat produksi.
Negara dengan ideologi sosialisme murni membuat segala keputusan akan produksi dan distribusi, penduduk sangat bergantung pada pemerintah untuk mendapatkan segalanya, baik itu makanan ataupun obat-obatan.
Sosialisme seringkali disamakan dengan komunisme, padahal keduanya cenderung berbeda. Keduanya merupakan konsep yang merujuk pada pihak politik sayap kiri yang bertentangan dengan ideologi kapitalisme. Akan tetapi, pada sosialisme, individu masih bisa memiliki properti pribadi, sedangkan komunisme tidak mengizinkannya.
5. Nasionalisme

Sumber Gambar: Unsplash
Sedikit berbeda dengan ideologi-ideologi sebelumnya, nasionalisme cenderung berfokus pada negara. Ideologi ini menekankan loyalitas, kesetiaan, dan kepatuhan terhadap negara yang juga memiliki kepentingan tertinggi dibandingkan kepentingan individu atau kelompok.
Dalam konteks kajian nasionalisme dan sejarah bangsa-bangsa dunia, ideologi ini memegang peranan penting dalam terbentuknya negara-negara baru di akhir abad ke-20, terlebih lagi mengingat maraknya penjajahan yang dilakukan oleh negara Barat.
Negara-negara bekas jajahan tersebut mulai memiliki rasa kebangsaan yang mendorong mereka untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan untuk negara mereka.
Baca Juga: Sejarah Teks Sumpah Pemuda dan Maknanya yang Harus Kamu Tahu
Ideologi Terbuka vs Ideologi Tertutup

Sumber Gambar: Unsplash
Setelah membahas jenis-jenis ideologi yang ada di dunia, kita akan membahas dua ideologi yang dibagi berdasarkan sistem pemikirannya. Ada dua, yakni, ideologi terbuka dan tertutup.
Ideologi terbuka meyakini nilai-nilai ideal yang telah tertanam di dalam diri individu, sehingga bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan kepada masyarakat. Ideologi terbuka juga menghargai kebebasan individunya serta menginspirasi masyarakatnya untuk hidup bertanggung jawab berdasarkan falsafah hidup tersebut.
Pengertian ideologi tertutup cenderung berbeda. Ideologi ini merupakan ajaran atau pandangan dunia yang tujuan atau norma-normanya sudah ditentukan dan tidak boleh diganggu gugat. Karena tertutup, ideologi ini juga bersifat mutlak.
Dibandingkan dengan ideologi terbuka, ideologi tertutup dapat menjadi dasar untuk mengubah masyarakat yang awalnya bertentangan dengan ideologi tersebut. Pada akhirnya, ideologi tertutup terkesan memaksakan masyarakatnya untuk patuh terhadap ideologi ini.
Baca Juga: Organisasi Pergerakan Nasional Mulai Dari Pelopor hingga Penerusnya
Demikian jenis-jenis ideologi yang ada di dunia beserta pengertiannya! Jadi lebih paham, kan? Sebuah negara memang tidak akan bisa bergerak tanpa adanya ideologi karena tanpa disadari negara memiliki ideologi sebagai landasan untuk bergerak dan berkembang, baik itu dari lingkup individu, kelompok, hingga lingkup negara.
Kalau Toppers penasaran dan ingin menggali lebih dalam tentang ideologi, Toppers bisa meluncur ke Tokopedia untuk mencari buku-buku sejarah dan buku lainnya lengkap untuk dibaca, ya!
Penulis: Muftia Parasati