• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Pengertian FGD (Focus Group Discussion) beserta Contoh dan Manfaatnya

Share

Pengertian FGD (Focus Group Discussion) beserta Contoh dan Manfaatnya

FGD adalah teknik diskusi untuk membahas suatu topik tertentu guna memenuhi berbagai kepentingan. Baca informasi selengkapnya di bawah ini!


Istilah FGD singkatan dari Focus Group Discussion bukanlah hal yang baru di ranah akademik. Pasalnya, FGD biasa dilakukan sebagai metode penelitian kualitatif. Namun, sebetulnya FGD tidak sebatas itu, FGD juga biasa digunakan dalam dunia kerja untuk seleksi karyawan ataupun mengumpulkan ide dan pendapat keyakinan orang lain mengenai suatu produk tertentu. Lantas, apa yang dimaksud dengan FGD? FGD adalah suatu teknik yang mengumpulkan orang-orang dari latar belakang atau pengalaman yang sama untuk membahas topik tertentu. Lazimnya, peserta FGD akan dipandu oleh seorang moderator. Tugas moderator sendiri adalah memperkenalkan topik diskusi dan membantu agar diskusi menjadi hidup. Dalam FGD, peserta bisa setuju ataupun tidak setuju antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, peserta juga secara leluasa bisa memberikan pertanyaan terkait topik diskusi. Melalui FGD inilah, masing-masing peserta menerima wawasan dari hasil interaksi. Agar Toppers semakin paham dengan istilah FGD, yuk langsung simak contoh FGD beserta manfaatnya di bawah ini!

Baca Juga: Contoh-Contoh Judul Skripsi Ilmu Komunikasi yang Mudah dan Menarik

Contoh FGD

Contoh FGD

Sumber Gambar: Freepik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, FGD juga umum dipakai oleh perusahaan dalam melakukan analisa terkait produknya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan feedback agar perusahaan bisa berkembang. Selain itu, FGD juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan interaksi dengan para pelanggannya. Agar FGD berhasil dan bermanfaat, Toppers perlu mengajukan pertanyaan yang tepat kepada pelanggan. Berikut adalah contoh FGD yang biasa dilakukan oleh perusahaan:

1. Pertanyaan Pembuka

Pertama-tama, sebelum masuk ke pertanyaan inti, biasanya akan ada pertanyaan umum mengenai produk X. Dari pertanyaan ini, perusahaan bisa mengetahui tingkat minat dan pengetahuan peserta FGD mengenai produknya. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan pembuka:

  • Apa yang kamu ketahui tentang produk X?
  • Seberapa familiar kamu dengan produk X?
  • Kapan dan bagaimana pertama kali kamu menemukan produk X?
  • Kapan terakhir kali kamu membeli produk X?

2. Pertanyaan Eksplorasi

Setelah peserta sudah mulai terbuka dengan diskusi, barulah diajukan beberapa pertanyaan yang lebih mendalam ke topik penelitian. Dengan demikian, dapat diperoleh tanggapan detail dari peserta berupa wawasan terkait kebutuhan, keinginan, dan kekhawatiran mereka akan produk. Pertanyaan-pertanyaan ini harus disusun terstruktur dan bisa menarik sebanyak mungkin informasi dari peserta FGD. Kamu juga bisa menambahkan pertanyaan lain jika masih belum jelas. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan eksplorasi:

  • Apa pikiran, perasaan, dan asosiasi yang pertama kali muncul di benak kamu ketika memikirkan produk X?
  • Apa yang paling kamu sukai dan tidak sukai dari produk X?
  • Jika kamu bisa memberikan perubahan pada produk X, apakah itu?
  • Sebutkan tiga alasan mengapa kamu membeli produk X?
  • Menurut kamu siapa kompetitor utama dari produk X? Mengapa?

3. Pertanyaan Penutup

Tujuan dari jenis pertanyaan ini adalah untuk mengakhiri FGD, Toppers. Maka dari itu, pastikan sebelum mengakhiri FGD, tidak ada pertanyaan yang terlewatkan dan semua jawaban dari peserta sudah kamu terima dengan baik. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan penutup:

  • Apakah ada poin lain yang ingin kamu sampaikan?
  • Apakah ada yang ingin kamu katakan terkait produk X?
  • Apakah ada sesuatu yang tidak kami tanyakan dan menurut kamu penting?
  • Apakah ada peserta yang ingin berkomentar terkait opini peserta lain?

Dalam ranah kerja, FGD tidak hanya untuk menganalisa terkait produk perusahaan, tetapi juga bisa dilakukan untuk seleksi karyawan. Umumnya, topik yang dibahas tidak ada kaitannya sama sekali dengan posisi yang dilamar. Peserta hanya disuruh untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan kelompok. Berikut adalah contoh FGD untuk seleksi karyawan: Kamu dan temanmu sedang hiking ke gunung. Tiba-tiba, ketua regu dan satu temanmu diserang oleh beruang, sehingga mereka mengalami luka yang sangat parah. Parahnya lagi, beruang ganas tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi kamu karena ada anaknya yang harus dijaga. Pertanyaannya adalah: Apakah kamu akan mengevakuasi korban dengan tandu? atau tetap tinggal di lokasi dan sementara beberapa orang turun untuk memanggil helikopter? Keduanya memiliki risiko untuk diserang oleh beruang tadi. Selain itu, kamu juga diminta untuk mengurutkan prioritas peralatan yang akan dibawa.

Baca Juga: Contoh Surat Pernyataan Bermaterai: Sah dan Konkret

Manfaat FGD

manfaat fgd

Sumber Gambar: Campuspedia

Manfaat dilakukannya FGD adalah untuk memperoleh data yang bermutu dan spesifik dari hasil diskusi antar peserta agar bisa meningkatkan kedalaman informasi terhadap suatu topik ataupun produk tertentu. Sementara, manfaat FGD dalam hal seleksi karyawan adalah mengetahui tingkat kemampuan berpikir dan kreativitas para pelamar kerja terhadap suatu permasalahan tertentu. Dengan demikian, perekrut bisa melihat apakah kandidat tersebut memenuhi kualifikasi atau tidak.

Baca Juga: Contoh CV Simple, Menarik Perhatian HRD

Itu dia informasi mengenai FGD atau Focus Group Discussion mulai dari pengertian, contoh, hingga manfaatnya, Toppers. Mastikan jika ingin melakukan FGD, kamu telah merumuskan pertanyaan dengan rinci sehingga tidak ada yang terlewatkan. Ada baiknya juga berlatihan sebelum melakukan FGD agar proses diskusi lebih hidup dan berjalan dengan lancar.

laptop terbaik tokopedia

Kerja jadi maksimal dengan performa laptop yang optimal, temukan di Tokopedia!

Penulis: Oeren Lee

Share

Amanda Rafiqah PutriAmanda Rafiqah Putri

Related Articles

© 2009-2025, PT Tokopedia