Quarter-life crisis adalah periode ketidakpastian saat transisi ke babak baru hidup, temukan ciri dan cara mengatasinya!
Usia 20-an hingga 30-an dipandang sebagai rentang waktu terbaik kehidupan seseorang. Pada masa ini, kamu memasuki masa produktif dengan fisik yang prima, kendali penuh untuk menentukan jalan hidup, serta kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri secara personal maupun profesional.
Secara teori, usia dewasa muda rasanya sangat menyenangkan dan penuh petualangan. Faktanya, transisi masa remaja ke masa dewasa memiliki tekanan yang cukup membebankan.
Hal ini menjadi sebab banyaknya pemuda usia 20 sampai 30-an merasa cemas, kehilangan arah, dan terjebak dalam ketidakpastian, alias mengalami quarter-life crisis.
BACA JUGA: CARA & TIPS AMPUH TINGKATKAN MOTIVASI KERJA
Memahami Arti Quarter-Life Crisis

Sumber Gambar: Pixabay
Dari kecil hingga remaja, kita hampir selalu tahu langkah apa yang akan kita ambil selanjutnya. Setelah menyelesaikan timeline yang sudah terprogram dan harus mulai menentukan jalan sendiri, banyak orang mempertanyakan tujuan dan rencana hidup mereka. Periode inilah yang disebut dengan quarter-life crisis.
Dalam kata lain, quarter-life crisis adalah periode ketidakpastian, stres, dan pencarian jati diri yang dialami pemuda ketika memasuki babak baru dalam hidup. Memasuki hidup yang ‘sesungguhnya’ bisa diiringi tuntutan yang luar biasa bagi seseorang, baik dari keluarga, lingkungan, atau bahkan diri sendiri.
Bukan hal yang aneh bagi mereka yang berusia 20-an atau 30-an untuk mengalami krisis ini. Beberapa stresor umum yang dapat menyebabkan krisis semacam ini di antaranya adalah:
- Pencarian pekerjaan atau perencanaan karir.
- Hidup sendiri untuk pertama kalinya.
- Merencanakan hubungan.
- Membuat keputusan pribadi atau profesional jangka panjang.
Empat Tahapan Quarter-Life Crisis

Sumber Gambar: Pexels
Siapa saja bisa mengalami krisis ini, bahkan mereka yang tampak bersemangat dan cerdas. Hal ini menjadi mungkin karena bagi siapa pun, masa transisi dapat menyebabkan keadaan membingungkan yang berkepanjangan sehingga timbul ketidakpastian dan ketidakstabilan emosi.
Pengalaman quarter-life crisis biasanya dilalui dalam empat tahap:
- Merasa terjebak: Perasaan ini bisa muncul dari berbagai aspek kehidupan. Kamu mungkin merasa terjebak atau tidak menunjukkan kemajuan sehingga kamu meragukan keputusan yang sudah dibuat selama ini.
- Pemisahan: Merasa tidak ada arah yang jelas mendorong seseorang untuk menarik diri baik dengan meninggalkan pekerjaan, teman, atau pasangan. Meskipun menimbulkan kesepian, mengisolasi diri berperan untuk memberikan waktu untuk memahami diri sendiri.
- Refleksi: Tahap selanjutnya adalah waktu refleksi, kalibrasi ulang, dan eksplorasi diri untuk menemukan apa yang sebenarnya seseorang ingin lakukan dalam hidupnya.
- Pemahaman: Memasuki masa akhir krisis, kebanyakan orang lebih memahami dirinya sendiri, termotivasi untuk menjalani hari, dan memiliki pandangan yang lebih positif untuk masa depan mereka.
Tanda-tanda Kamu Mengalami Quarter-Life Crisis

Sumber Gambar: Pixabay
Berikut adalah beberapa tanda bahwa kamu mungkin memasuki periode krisis:
- Kehilangan arah dalam karier, hubungan, atau tujuan hidup.
- Sulit membuat keputusan.
- Merasa kosong dan ingin tahu apa yang hilang dalam hidup.
- Kurang motivasi.
- Mengalami stres, kecemasan, atau depresi.
- Dilema antara ingin keluar atau tidak dari zona nyaman.
- Merasa tertinggal dengan teman sebaya yang terlihat sudah memiliki arah hidup.
Cara Mengatasi Quarter-Life Crisis

Sumber Gambar: Pixabay
Meskipun tidak mudah, mengatasi quarter-life crisis bukanlah tidak mungkin. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk melalui periode krisis di awal masa dewasa ini:
- Dapatkan kekuatan melalui bertukar pikiran. Ini bisa dimulai dengan menceritakan apa yang kamu alami ke teman-teman terdekat. Kegiatan ini bisa membuat kamu tidak merasa sendirian dan mungkin terinspirasi untuk melakukan sesuatu.
- Alih-alih mencari distraksi, terimalah perasaanmu dan ingatkan diri bahwa apa yang kamu rasakan itu normal.
- Salurkan rasa frustasi ke hal bermanfaat yang memberikan kamu kesempatan untuk mengenali dan mengembangkan diri sendiri seperti mempelajari hal baru, menekuni hobi, atau bahkan memulai hidup sehat. Rasa kebermanfaatan memiliki efek yang baik untuk rasa percaya diri.
- Ciptakan rutinitas kecil untuk kamu lakukan setiap hari, bisa saja sesederhana mengucapkan afirmasi baik sebelum berkegiatan. Bagaimana kamu mengawali hari bisa jadi faktor penentu harimu.
BACA JUGA: TIPS DAN CARA MEDITASI YANG BENAR BAGI PEMULA
Membaca tulisan tentang quarter-life crisis mungkin membuat Toppers menilai keadaan diri sendiri. Kalau ternyata kamu sedang ada di masa ini, tenang, kamu tidak sendirian!
Melalui masa ini memang tidak mudah, bahkan seperti menaiki roller-coaster yang naik dan turun berulang-ulang. Pastikan kamu melaluinya dengan cara yang sehat dan hubungi bantuan profesional apabila dibutuhkan.

Penulis: Amanda Rafiqah Putri