Ketahui niat puasa qadha, kriteria orang yang wajib ganti puasa Ramadan, dan waktu yang dilarang untuk berpuasa, tuntaskan sebelum Ramadan datang!
Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib bagi setiap Muslim. Bulan suci ini menawarkan kesempatan untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, ada kalanya, karena berbagai alasan seperti sakit, perjalanan, atau kondisi kesehatan tertentu, seorang Muslim mungkin tidak dapat berpuasa.
Dalam situasi seperti ini, Islam memberikan solusi yang bijaksana dan penuh welas asih: mengganti puasa yang terlewat. Menggantikan puasa yang tidak ditunaikan pada bulannya hukumnya adalah harus, sebagai bentuk kepatuhan dan penghormatan terhadap kewajiban ini.
Artikel ini akan membahas tuntas tentang tata cara, niat, dan keutamaan dalam mengganti puasa, menegaskan bahwa Islam adalah agama yang mengutamakan keseimbangan dan kemudahan bagi umatnya.
Baca Juga: Doa Buka Puasa yang Benar dan Arti + Kapan Membacanya
Niat Puasa Qadha dan Ketentuannya
Niat puasa qadha hampir mirip dengan puasa Ramadan. Sebelum mengetahui niatnya, yuk pahami dulu siapa orang yang wajib mengganti puasa Ramadan apabila berhalangan!
Kriteria Orang yang Wajib Mengganti Puasa Ramadan

Sumber Gambar: MuslimMatters.org
Puasa Ramadan hukumnya wajib dan harus diganti apabila tidak ditunaikan. Kriteria orang yang wajib menunaikan puasa dan menggantinya apabila tidak puasa di bulan Ramadan adalah sebagai berikut, Toppers!
- Orang Islam
- Orang yang sudah baligh
- Orang yang menetap atau ikamah
- Orang dalam keadaan sehat dan mampu
Baca Juga: Pengertian I'tikaf serta Niat & Panduan Lengkapnya
Niat Puasa Qadha

Dalam pelaksanaannya, tata cara puasa qadha sama dengan puasa Ramadan, hanya beda di niatnya. Untuk waktu pembacaan, niat ini bisa dibaca sejak malam sebelum puasa hingga sebelum waktu fajar saat sahur. Berikut adalah bacaan niat puasa qadha:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Baca Juga: Tata Cara dan Doa Salat Witir, Salat Sunnah Penutup Malam
Waktu yang Dilarang untuk Mengganti Puasa Ramadan

Sumber Gambar: tirto
Untuk melakukan puasa ganti (qadha), kamu bisa berpuasa kapan saja asalkan di luar bulan Ramadan dan tidak di hari-hari yang diharamkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa. Hari-hari yang dimaksud adalah:
- Idulfitri (1 Syawal).
- Iduladha (10 Zulhijah).
- Hari Tasyrik (11, 12, dan 13 bulan Zulhijah).
- Hari Jumat yang sendirian. Kalau mau melakukannya, maka kamu harus puasa di hari Sabtu atau Kamis pada pekan yang sama.
Baca Juga: Niat Puasa Syawal + Arti dan Keutamaan Ibadah Ini
Cara Lain Membayar Utang Puasa
Bukan hanya dengan menunaikan puasa di luar bulan Ramadhan, seorang Muslim juga bisa menunaikan Fidyah sebagai pengganti puasanya. Fidyah ditunaikan dengan cara menyantuni orang kurang mampu sebanyak satu mud (675 gram) atau setara dalam jumlah uang. Namun, pilihan ini tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, Toppers.
Keringanan untuk membayar puasa dengan Fidyah dapat dilakukan oleh mereka yang betul-betul tidak mampu berpuasa seperti orang tua, wanita hamil atau menyusui, orang yang sakit parah, dan orang yang telah wafat.
Baca Juga: Arti & Cara Bayar Fidyah serta Siapa yang Harus Menunaikannya
Setelah lebih tahu tentang cara mengganti puasa, semoga tidak ada yang terlewat lagi, Toppers. Ingat, puasa Ramadan hukumnya wajib bagi seorang Muslim, jadi menggantinya juga merupakan sebuah kewajiban.
Maka dari itu, kamu harus menyimpan catatan puasa yang tidak terlaksana selama bulan Ramadan agar tidak terjadi kekeliruan saat melunasinya. Selain untuk mencatat puasa, kamu juga bisa loh menggunakan jurnal atau Ramadan planner untuk mencatat target ibadah selama Ramadan dan refleksi diri di bulan suci ini!

Temukan semua kebutuhan umat muslim mulai dari perlengkapan ibadah hingga zakat hanya di Tokopedia Salam!
Penulis: Amanda Rafiqah Putri