Strict parents, pola asuh anak yang penuh dengan peraturan dampaknya bisa buat anak tidak bahagia. Selengkapnya cek di sini!
Pola asuh orang tua memiliki dampak yang besar bagi perkembangan anak sejak dini. Mulai dari perilaku hingga kepribadiannya terbentuk sesuai dengan cara orang tua memperlakukan anaknya dari kecil.
Namun, tidak semua pola asuh memiliki dampak yang baik bagi anak. Seperti pola asuh strict parents yang banyak memberikan anak peraturan yang ketat.
Lalu, apa yang dimaksud dengan strict parents dan apa saja contoh serta dampaknya bagi tumbuh kembang anak? Simak penjelasannya berikut, ya!
Baca Juga: Jenis-Jenis Mainan yang Bisa Mendukung Perkembangan Anak
Pengertian Strict Parents

Sumber Gambar: Asian One
Dalam ilmu psikologi, strict parents adalah orangtua yang memiliki standar yang tinggi atau menerapkan pola asuh otoriter terhadap anak-anak mereka. Orang tua dengan gaya asuh ini cenderung menuntut, namun tidak bersikap responsif terhadap anak.
Gaya asuh otoriter orangtua terhadap anak ditandai dengan perilaku yang dingin, menuntut, dan tidak suportif terhadap anaknya. Biasanya mereka juga memiliki peraturan yang sewenang-wenang dan sangat ketat untuk sang anak.
Mereka juga tidak mengizinkan anak untuk menyuarakan opini atau mempertanyakan keputusan yang telah dibuat orang tuanya. Dalam kata lain, anak tidak memiliki kebebasan dalam membuat pilihannya sendiri.
Pola asuh strict parents memang akan membuat anak menjadi lebih disiplin. Namun, kedisiplinan tersebut akan berdasarkan pada rasa takut seperti yang sang anak rasakan dari cara asuh orang tuanya yang ketat.
Saat anak beranjak dewasa kemungkinan ia akan sulit untuk mengutarakan pendapatnya sendiri atau bernegosiasi di lingkungan sosial.
Contoh dan Tanda Strict Parents

Sumber Gambar: Today’s Parent
Gaya asuh dari strict parents cenderung mengekang anak untuk mengelola perilaku mereka sendiri. Lalu, apa saja contoh dan tanda dari strict parents? Berikut ini di antaranya:
1. Menuntut, tapi Tidak Responsif
Strict parents biasanya memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh anak. Aturan tersebut sangat banyak sehingga bersifat menuntut. Anak pun tidak memiliki kesempatan untuk menanyakan alasan dari pemberian aturan yang diberikan.
2. Bersifat Dingin, Kasar dan Acuh
Orang tua dengan polah asuh strict parents cenderung memiliki karakter yang dingin, kasar serta acuh. Dibandingkan dengan memberikan motivasi atau memuji, mereka lebih sering mengomeli dan menghukum anak.
3. Tidak Percaya pada Anak
Orang tua strict parents juga tidak memiliki rasa kepercayaan yang tinggi pada anak. Daripada membiarkan anak membuat keputusan sendiri, mereka membuat pilihan sepihak yang harus dipatuhi. Mereka percaya bahwa gaya asuhnya akan mengarahkan anak untuk tidak membuat kesalahan.
4. Tidak Membiarkan Anak untuk Memilih
Strict parents tidak membiarkan anaknya untuk memilih hal apapun dengan sendirinya. Rasa ketidak percayaan pada anak menjadikan tidak adanya ruang untuk bernegosiasi. Mereka akan menetapkan dan memaksa anak untuk mengikuti aturan tersebut.
5. Tidak Memberi Penjelasan pada Anak
Orang tua strict parents menginginkan anaknya untuk mematuhi segala peraturan yang diberikan. Namun, mereka tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai alasan mengapa mereka harus menaati peraturan tersebut.
6. Tidak Segan Memberikan Hukuman
Strict parents biasanya tidak segan untuk memberikan hukuman bahkan hukuman fisik jika anak melanggar peraturan. Hukuman ini dilakukan oleh strict parents untuk mendisiplinkan tanpa memberikan penjelasan yang jelas kepada anak.
7. Tidak mau Bernegosiasi dengan Anak
Anak dari strict parents tidak diberikan kesempatan untuk menyuarakan opini atau bernegosiasi. Orang tua strict parents lebih menyukai untuk membuat keputusan secara sepihak tanpa mengetahui keinginan dari sang anak.
8. Tidak Memberikan Waktu Luang untuk Anak
Bagi anak terutama remaja, waktu luang atau bermain bersama teman adalah hal yang paling dibutuhkan. Namun, orang tua strict parents tidak mengizinkan anak mereka untuk memiliki waktu luang karena dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif.
9. Menggunakan kata-kata yang Mempermalukan dan Mengancam
Orang tua strict parents biasanya menggunakan kata-kata yang mempermalukan anak di depan publik, seperti membanding-bandingkannya dengan orang lain. Selain itu, mereka juga sering mengancam anak agar merasa takut untuk melanggar peraturan yang telah dibuat.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Ulang Tahun untuk Anak, Penuh Doa & Harapan
Dampak dari Strict Parents

Sumber Gambar: Happy Kids Nutrition Academy
Gaya pengasuhan apapun pasti akan berpengaruh pada perkembangan karakter anak. Lalu, dampak apa yang diberikan oleh gaya asuh strict parents kepada anak? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Anak Menjadi Stres bahkan Depresi
Menurut sebuah jurnal psikologi, gaya asuh strict parents akan membuat anak menjadi stres dan tidak bahagia. Hal ini terjadi karena adanya pengekangan serta beban anak untuk mematuhi peraturan orangtua yang saklek.
2. Anak bisa Memiliki Gangguan Perilaku
Anak sebagai cerminan orang tua cenderung meniru perilaku orang tuanya sejak dini. Selain stres dan depresi, anak yang diasuh oleh strict parents bisa memiliki gangguan perilaku karena meniru orang tuanya yang keras. Hasilnya, anak akan memiliki sifat agresif, pemarah dan impulsif sejak dini.
3. Anak Lebih Suka Berbohong
Orang tua strict parents menuntut banyak hal dan memberikan hukuman yang keras ketika anak mereka tidak mencapai ekspektasi yang diinginkan. Hal ini dapat menimbulkan rasa takut pada sang anak sehingga mereka berusaha untuk menghindari hukuman dengan berbohong.
4. Anak Menjadi Pelaku Bullying
Perilaku buruk lainnya yang tertanam pada anak karena gaya asuh strict parent adalah bullying. Hal ini dikarenakan anak sering melihat perilaku yang keras dan hukuman fisik yang dilakukan orang tuanya sehingga mereka akan menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang wajar.
5. Anak tidak Memiliki Rasa Percaya Diri
Dampak lain dari gaya asuh strict parents adalah anak menjadi tidak memiliki rasa percaya diri. Hal ini dikarenakan orang tua yang tidak pernah membiarkan anak untuk menyuarakan opininya atau percaya pada pilihan anak.
Cara Menghadapi Strict Parents

Sumber Gambar: Forbes
Jika kamu merupakan salah satu anak dari orang tua yang memiliki gaya asuh strict parents, perlu diingat bahwa mereka juga tetap sayang dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Hanya saja, mereka tidak mengetahui cara yang benar untuk menunjukkan kasih sayang tersebut.
Langkah pertama untuk menghadapi strict parents adalah dengan berdiskusi. Hal ini diperlukan agar orang tua dan anak mengetahui keinginannya satu sama lain. Usahakan untuk selalu memahami masing-masing pendapat dalam berdiskusi. Jika menurutmu pola pikir orang tua ada yang tidak masuk akal, kamu bisa berikan pandangan baru dengan menjelaskannya secara perlahan.
Cara lainnya adalah dengan menjadi lebih terbuka kepada orang tua. Semakin anak membuka diri dengan menceritakan kesehariannya, orang tua akan semakin mengenal dan mulai membangun rasa percaya kepada anak.
Pada awalnya mungkin sulit untuk mengubah pola pikir orang tua, namun seiring berjalannya waktu, orang tua akan terbiasa untuk melihat dari sisi pandang sang anak.
Baca Juga: 10 Tempat Bermain Anak di Bandung, Seru dan Mendidik!
Itulah, Toppers, penjelasan mengenai pola asuh strict parents yang harus kamu pahami. Jika kamu merupakan orang tua atau anak yang berada di bawah pola asuh strict parents, tidak ada kata terlambat untuk mengatasi masalah ini. Kuncinya adalah untuk selalu memahami dan mengerti satu sama lain sebagai anak dan orang tua.
Penulis: Abya Zara