Obat teofilin adalah salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi gejala asma seperti sesak napas dan batuk. Ini dia informasi lengkap tentang dosis dan efek sampingnya.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Menurut WHO, asma adalah kasus penyakit tidak menular yang cukup banyak dan dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan pada saluran napas yang dapat disertai dengan batuk, bersin, dan napas yang terengah-engah. Berdasarkan data WHO, diperkirakan asma telah menyebabkan 455 ribu kasus kematian.
Salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi asma adalah obat teofilin. Bagi Toppers yang ingin tahu manfaat, cara kerja, dosis dan efek samping obat teofilin, simak ulasannya di bawah ini yuk!
Baca juga: Methylprednisolone: Manfaat, Dosis dan Efek Samping
Manfaat Obat Teofilin

Sumber gambar: Canva
Teofilin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala sesak napas, mengi, atau napas pendek akibat penyakit asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Obat ini bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot di saluran pernapasan, sehingga udara dapat keluar dan masuk dengan lebih lancar.
Dosis Teofilin

Sumber gambar: Canva
Penggunaan obat teofilin harus dengan resep dokter karena obat ini masuk ke dalam golongan obat keras. Namun berikut dosis teofilin yang digunakan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Mengatasi Asma dan Sesak Napas
Bentuk sediaan Tablet atau Elixir
- Anak diatas 1 tahun (berat badan lebih dari 45 Kg): Dosis awal 300 mg per hari, dibagi dan diberikan setiap 6 hingga 8 jam. Dokter dapat menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Namun, dosis total biasanya tidak lebih dari 600 mg per hari.
- Bayi di bawah usia 1 tahun: Dosis didasarkan pada berat badan dan usia dan harus ditentukan oleh dokter.
- Lansia: Dosis harus ditentukan oleh dokter. Namun, dosis total biasanya tidak lebih dari 400 miligram per hari, dibagi dan diberikan setiap 6 hingga 8 jam.
Cara Konsumsi Obat Teofilin

Sumber gambar: Canva
Ikuti semua petunjuk pada resep dan baca petunjuk pada kemasan. Dokter mungkin sesekali mengubah dosis kamu. Jangan pernah menggunakan teofilin dalam jumlah yang lebih besar, atau lebih lama dari yang ditentukan oleh dokter.
Teofilin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, jika kamu mengalami mual, sebaiknya obat ini dikonsumsi bersama makanan.
Jika kamu mengonsumsi jenis tablet atau kapsul lepas lambat (biasanya berlabel "PR", "ER", atau "SR"), telanlah secara utuh dengan segelas air. Jangan membagi, menghancurkan atau mengunyah tablet atau kapsul.
Jika kamu mengonsumsi sirup atau larutan oral, kocok botol dengan baik sebelum meminumnya untuk memastikan cairan tercampur rata. Gunakan sendok takar yang disediakan untuk mengukur dosis Anda.
Dosis obat ini akan ditentukan oleh dokter. Dokter akan memberi tahu tentang pengobatan tergantung pada kondisi dan respons tubuh terhadap obat.
Teofilin harus diminum secara teratur agar efektif. Lanjutkan minum obat ini meskipun kamu sudah merasa lebih baik. Jangan berhenti meminumnya kecuali jika diinstruksikan oleh dokter. Minum dosis yang terlewat segera setelah kamu ingat. Jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal. Jangan menggandakan dosis dalam kondisi apapun.
Simpan obat teofilin pada suhu antara 20-25°C. Hindari dari Kelembaban, panas dan cahaya yang berlebih.
Efek Samping Obat Teofilin

Sumber gambar: Canva
Penggunaan obat teofilin dapat menimbulkan gejala efek samping seperti:
- Takikardia atrium atau sinus, dan jantung berdebar
- Sakit perut, Diare, GERD, mual, dan muntah
- Hipersensitivitas (misalnya reaksi anafilaksis, urtikaria, dan bronkospasme)
- Peningkatan kalsium serum, dan peningkatan kreatinin darah
- Hiperurikemia, hipokalaemia, dan hiperglikemia
- Pusing, sakit kepala, dan tremor
- insomnia, gangguan tidur dan kegelisahan
- Diuresis
- Ruam dan gatal-gatal
- Hipotensi
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Interaksi antar obat dapat terjadi jika kamu menggunakan obat teofilin bersamaan dengan obat-obatan lainnya, seperti:
- Dapat meningkatkan frekuensi mual, gugup, dan insomnia dengan efedrin.
- Peningkatan klirens dengan aminoglutetimid, karbamazepin, isoprenalin, fenitoin, rifampisin, ritonavir, sulfinpirazon, dan barbiturat (mis. fenobarbital).
- Penurunan klirens dengan asiklovir, allopurinol, karbimazol, simetidin, klaritromisin, eritromisin, siprofloksasin, enoksasin, disulfiram, flukonazol, fluvoksamin, interferon alfa, isoniazid, metotreksat, meksiletin, pentoksifilin, propafenon, propanolol, tiabendazol, verapamil, dan kontrasepsi oral.
- Meningkatkan kadar plasma dengan vaksin influenza.
- Menghambat efek agonis reseptor adenosin (misalnya adenosin, regadenoson).
- Melawan efek sedatif benzodiazepin (misalnya diazepam, dan flurazepam).
- Meningkatkan risiko aritmia dengan halotan.
- Mengurangi risiko kejang dengan ketamin.
- Meningkatkan klirens ginjal terhadap lithium.
- Merpotensi memberikan efek hipokalemik dari β2-agonis, kortikosteroid, dan diuretik.
Kontraindikasi

Sumber gambar: Canva
Obat teofilin tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti:
- Porfiria
- Infark Miokard
- Takiaritmia akut
- Penggunaan bersamaan dengan efedrin (pada anak usia <6 tahun atau dengan berat badan <22 kg).
Peringatan

Sumber gambar: Canva
Sebelum menggunakan obat teofilin, ada beberapa hal yang harus Toppers perhatikan, antara lain:
- Informasikan kepada dokter jika kamu pernah atau sedang menderita tukak lambung, epilepsi, hipokalemia, penyakit tiroid, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
- Informasikan kepada dokter jika kamu sedang menderita gagal jantung, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, atau serangan jantung.
- Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki kecanduan alkohol, kebiasaan merokok, atau baru saja berhenti merokok.
- Konsultasikan penggunaan teofilin dengan dokter jika penggunaan teofilin ini digunakan pada orang dengan usia lanjut dan anak-anak, ibu hamil dan menyusui
Baca juga: Salbutamol: Manfaat, Dosis dan Efek Samping
Itulah manfaat, dosis, dan efek samping dari obat teofilin. Semoga ulasan di atas dapat menambah wawasan kamu ya!
Lakukan konsultasi dokter gratis dan tebus obatmu dari apotek terdekat melalui Tokopedia Sehat!
Referensi:
- WHO. 2023. Asthma
- MIMS (2022). Teofilin
- Drugs (2022). Teofilin
- Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2023). Pionas. Teofilin
- Mayo Clinic (2022). Drugs and Supplements. Theophylline (Oral Route)