Obat simvastatin adalah obat untuk membantu menurunkan kolesterol tinggi. Simak cara kerja, dosis, dan efek samping simvastatin di sini.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Kolesterol tinggi telah menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia. Menurut WHO, secara global penyebab penyakit jantung iskemik paling banyak adalah kolesterol yang tinggi. Bahkan WHO menyebutkan sekitar 2.6 juta kematian disebabkan oleh kolesterol yang tinggi.
Namun, berkat kemajuan dalam ilmu farmasi, obat-obatan seperti simvastatin telah memberikan solusi efektif untuk mengatasi masalah ini. Simvastatin, yang termasuk dalam kelas obat statin, telah terbukti sangat efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Bagi Toppers yang belum mengenal obat ini, simak cara kerja, dosis, efek samping, dan kontraindikasi dari obat Simvastatin berikut ini yuk!
Baca juga: Obat Kolesterol yang Efektif dan Mudah Didapat di Apotik
Simvastatin Ampuh Bantu Turunkan Kolesterol Tinggi

Sumber gambar: Okezone Health
Simvastatin adalah obat yang umum digunakan dalam pengobatan kolesterol tinggi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktase, yang bertanggung jawab dalam produksi kolesterol di hati.
Dengan mengurangi produksi kolesterol dalam tubuh, simvastatin membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang berbahaya, sementara meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang melindungi kesehatan jantung.
Simvastatin bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase, yang merupakan langkah awal dalam sintesis kolesterol di hati. Dengan mengurangi produksi kolesterol dalam hati, simvastatin memaksa tubuh untuk mengambil kolesterol dari sumber lain, termasuk kolesterol yang sudah terakumulasi di dalam plak arteri. Akibatnya, simvastatin membantu membersihkan plak dan meningkatkan sirkulasi darah yang sehat.
Dosis Penggunaan Simvastatin

Sumber gambar: Canva
Penggunaan simvastatin harus menggunakan resep dokter karena obat ini masuk ke dalam kategori obat keras. Namun, dosis simvastatin secara umum adalah sebagai berikut.
Hiperkolesterolemia Primer
Dewasa: Sebagai tambahan untuk diet menggunakan dosis awal 10-20 mg sekali sehari yang diminum pada malam hari.
Pengurangan Risiko Kardiovaskular
Dewasa: Dosis biasa: 20-40 mg sekali sehari di malam hari. Sesuaikan dosis sesuai dengan respons pasien dengan interval minimal 4 minggu.
Hiperkolesterolemia Familial Heterozigot (Kondisi Kolesterol Tinggi yang Diturunkan dari Salah Satu Orang Tua)
Anak: Usia 10-17 tahun Dosis Awal 10 mg sekali sehari di malam hari dengan dosis maksimal 40 mg sekali sehari di malam hari.
Hiperkolesterolemia Familial Homozigot (Kondisi Kolesterol Tinggi yang Diturunkan dari Kedua Orang Tua)
Dewasa: Sebagai tambahan untuk pengobatan penurun lipid lainnya (misalnya apheresis LDL) menggunakan dosis awal 40 mg sekali sehari yang dikonsumsi di malam hari.
Efek Samping Simvastatin

Sumber gambar: Canva
Meskipun simvastatin memiliki manfaat yang signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol, penggunaannya juga dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Efek samping yang umum terkait dengan penggunaan simvastatin meliputi gangguan pencernaan seperti:
- Diare
- Mual
- Gangguan perut
- Gangguan hati yang ditandai dengan peningkatan enzim hati atau gangguan fungsi hati
Efek samping lain yang perlu diperhatikan adalah efek pada sistem otot, seperti nyeri atau kelemahan otot. Meskipun jarang terjadi, reaksi alergi terhadap simvastatin juga perlu diwaspadai.
Bagaimana Cara Konsumsi Obat Simvastatin?

Sumber gambar: Canva
Konsumsi Simvastatin persis seperti yang diarahkan oleh dokter ketika kamu melakukan konsultasi atau sesuai dengan petunjuk pada label. Kamu dapat meminum obat ini dengan atau tanpa makanan. Selain itu, penggunaan terbaik simvastsatin adalah dengan meminumnya di malam hari dan usahakan untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari. Umumnya, dokter akan memberi tahu lama pengobatan yang harus dilakukan. Guna menjaga kualitasnya, simpan obat dibawah suhu 30°C dan hindari tempat yang lembab atau panas.
Kontraindikasi Penggunaan Simvastatin

Sumber gambar: Canva
Selain efek samping, penggunaan simvastatin memiliki beberapa kontraindikasi atau kondisi di mana penggunaan obat ini tidak dianjurkan. Misalnya, individu dengan gangguan hati yang signifikan sebaiknya menghindari penggunaan simvastatin. Selain itu, jika pasien memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap komponen obat, maka hindari penggunaan ibat simvastatin. Penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatan dan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi untuk memastikan kesesuaian penggunaan simvastatin.
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Obat simvastatin berisiko menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain. Berikut beberapa obat-obatan yang dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan simvastatin:
- Obat peningkatan risiko miopati dan rhabdomyolysis dengan lomitapide, amiodaron, verapamil, diltiazem, amlodipine, dronedarone, ranolazine, asam nikotinat (≥1 g setiap hari), daptomycin, fibrat (kecuali fenofibrate), flukonazol, acipimox, dan kolkisin.
- Obat peningkatan konsentrasi serum dengan elbasvir, grazoprevir, dan ticagrelor.
- Obat peningkatan efek antikoagulan kumarin.
- Obat penurunan konsentrasi serum dengan rifampisin.
- Obat peningkatan risiko miopati dan rhabdomyolysis dengan asam fusidat, ketokonazol, itrakonazol, voriconazol, posaconazole, telithromycin, eritromisin, klaritromisin, nefazodone, penghambat protease HIV, telaprevir, boceprevir, produk yang mengandung kobisistat), termasuk produk yang mengandung ciclosporin, gemfibrozil, dan danazol.
Peringatan

Sumber gambar: Canva
- Jangan pernah mengkonsumsi simvastatin dalam jumlah yang lebih besar, atau lebih lama dari yang direkomendasikan oleh dokter. Ikuti petunjuk dosis dokter dengan sangat hati-hati. Karena mengonsumsi terlalu banyak obat simvastatin dapat menyebabkan efek samping yang serius atau mengancam jiwa.
- Sebelum minum obat ini, beritahu dokter jika kamu pernah menderita penyakit hati atau ginjal, diabetes, atau gangguan tiroid.
- Simvastatin dapat membahayakan bayi yang belum lahir atau menyebabkan cacat lahir. Jangan gunakan jika kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil.
- Beberapa obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan atau berbahaya bila digunakan dengan simvastatin. Dokter mungkin perlu mengubah rencana pengobatan jika kamu menggunakan antibiotik atau obat antijamur tertentu, obat hepatitis C, obat jantung, atau obat untuk mengobati HIV/AIDS.
- Hentikan penggunaan obat ini dan segera beritahu dokter jika kamu hamil.
Baca juga: Cara Menurunkan & Mengatasi Kolesterol Tinggi
Itulah penjelasan tentang manfaat obat simvastatin, dosis, efek samping, hingga kontraindikasi dari penggunaan obat ini. Semoga ulasan di atas bermanfaat ya!
Penuhi semua kebutuhan obat kolesterol lain, seperti obat Atorvastatin, Fenofibrate, dan Pravastin Novell di Tokopedia Sehat. Lakukan konsultasi dokter gratis dan tebus obatmu dari apotek terdekat di Tokopedia Sehat!
Penulis: Nada Karisma