Seretide merupakan obat yang umum digunakan dalam mengatasi asma dan penyakit pernapasan lainnya. Ini dia dosis, efek samping, kontraindikasi dalam penggunaan obat seretide.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Seretide adalah obat yang sangat umum digunakan dalam mengatasi asma dan penyakit pernapasan lainnya, seperti bronkitis, emfisema, dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). Obat ini tersedia dalam dua bentuk sediaan, yaitu seretide diskus dan seretide inhaler.
Asma merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Namun, penyakit pernapasan yang satu ini paling sering terjadi pada anak-anak. Menurut WHO, pada tahun 2019 diperkirakan terdapat 262 juta orang yang menderita asma. Selain itu, penyakit ini juga telah menjadi penyebab 455 ribu kasus kematian di seluruh dunia.
Meski obat ini sering digunakan untuk mengatasi, seretide merupakan obat keras yang mana penggunaannya harus dengan resep dokter untuk mencegah terjadinya risiko buruk. Tanpa berlama-lama lagi, simak penjelasan lengkap tentang obat seretide yuk!
Baca juga: Glibenclamide, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Manfaat Obat Seretide

Sumber gambar: Canva
Obat seretide adalah obat yang memiliki dua kombinasi bahan aktif, yaitu fluticasone dan salmeterol. Kandungan bahan aktif fluticasone masuk ke dalam golongan obat kortikosteroid yang berfungsi meredakan peradangan pada saluran pernapasan. Sedangkan salmeterol masuk ke dalam golongan bronkodilator yang berfungsi untuk melebarkan saluran napas. Kombinasi kedua kandungan ini sangat baik untuk mengendalikan gejala penyakit pernapasan, terutama seperti asma dan PPOK.
Dosis Seretide

Sumber gambar: Canva
Dosis obat seretide bervariasi sesuai dengan kondisi pasien dan rekomendasi dokter. Namun, secara umum berikut dosis dan cara penggunaan obat seretide.
PPOK Reversibel
- Dewasa: 2 inhalasi seretide inhaler, atau 125 mg yang diberikan 2 kali sehari. Selain itu bisa juga dengan obat seretide diskus 100 mg, 250 mg, atau 500 yang diberikan sebanyak 2 kali sehari.
- Anak usia 4 tahun: Seretide inhaler 50 mg dengan 2 kali inhalasi, atau 1 inhalasi seretide diskus 250 mg / 500 mg yang diberikan sebanyak 2 kali sehari.
Cara Pakai dan Penyimpanan Obat Seretide

Sumber gambar: Canva
Buka penutup obat sampai berbunyi klik, lalu dorong tuas dan arahkan tegak lurus pada mulut. Hirup serbuk inhaler dalam-dalam dan tahan napas selama 10 detik. Lalu buang napas secara perlahan melalui mulut.
Obat seretide sebaiknya disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Efek Samping Obat Seretide

Sumber gambar: Canva
Penggunaan obat seretide bisa menimbulkan beberapa gejala efek samping, seperti:
- Sakit kepala
- Radang tenggorokan
- Kandidiasis mulut atau tenggorokan
- Serak atau disfonia
- Palpitasi
- Tremor
- Artralgia
- Kram otot
Kontraindikasi Seretide

Sumber gambar: Canva
Hindari penggunaan obat seretide pada pasien yang memiliki hipersensitivtias terhadap kandungan obat, sedang hamil atau menyusui.
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Penggunaan seretide bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan reaksi interaksi obat. Hindari penggunaan obat seretide dengan obat-obatan berikut ini.
- Obat golongan beta blocker non selektif dan selektif
- Inhibitor CTP450 seperti ritonavir, erythromycin, dan ketoconazole
- Obat antidepresi MAOI
- Levodopa
- Oksitosisn
- Antiaritmia
- Xantin
Peringatan

Sumber gambar: Canva
Obat seretide tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pasien dengan kondisi dibawah ini:
- Meredakan gejala asma akut.
- Tuberkulosis paru
- Diabetes melitus
- Hipokalemia yang tidak diterapi
- Tirotoksikosis (Hormon tiroid meningkat)
Lakukan pengawasan berkala terhadap pertumbuhan pada anak yang mendapat terapi jangka panjang, ibu hamil, dan laktasi. Pastikan penggunaan obat seretide sesuai dengan rekomendasi dokter.
Baca juga: Captopril: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Itulah informasi detail mengenai obat seretide, mulai dari manfaat, dosis, efek samping, cara pakai, hingga kontraindikasinya.
Lakukan konsultasi dokter gratis dan tebus obatmu dari apotek terdekat melalui Tokopedia Sehat!
Referensi:
- WHO. 2023. Asthma
- MIMS (2022). Seretide