Methylprednisolone adalah obat golongan glukokortikoid yang digunakan untuk mengatasi peradangan. Simak manfaat, dosis dan efek samping obat methylprednisolone di sini.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Methylprednisolone atau metilprednisolon adalah obat yang masuk ke dalam golongan glukokortikoid turunan predni solon. Obat ini memiliki banyak fungsi karena dapat digunakan pada kondisi alergi, meredakan peradangan atau inflamasi, dan masih banyak lagi.
Namun obat ini tidak boleh digunakan sembarangan. Perlu diketahui bahwa methylprednisolone merupakan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter.
Mungkin masih banyak dari Toppers yang bertanya-tanya methylprednisolone obat apa? Guna mengetahui manfaat, dosis dan efek samping obat methylprednisolone simak informasi lengkapnya di bawah ini yuk!
Baca juga: Seretide Ampuh Atasi Asma, Simak Dosis dan Efek Sampignya
Manfaat Obat Methylprednisolone

Sumber gambar: Canva
Obat methylprednisolone sering digunakan untuk meredakan peradangan atau inflamasi. Hal ini karena obat metilprednisolon bekerja dengan cara mengikat dan mengaktifkan reseptor glukokortikoid intraseluler. Kemudian reseptor yang diaktifkan ini akan berikatan dengan promotor DNA dan mengaktifkan faktor transkripsi akibat inaktivasi gen melalui deasetilasi histon.
Methylprednisolone dapat digunakan untuk mengatasi penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), radang sendi, lupus, psoriasis, alergi, gangguan fungsi kelenjar endokrin, asma, dan masih banyak lagi.
Dosis Methylprednisolone

Sumber gambar: Canva
Obat methylprednisolone adalah obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Namun berikut dosis obat yang biasa digunakan sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
Dosis untuk Anti-Inflamasi atau Imunosupresi
- Dewasa: Dosis disesuaikan dengan kondisi yang sedang diobati dan respons pasien. Awalnya, 4-48 mg setiap hari, dosis awal yang lebih tinggi hingga 100 mg setiap hari atau lebih dapat digunakan pada kondisi akut yang parah.
- Anak: Dosis disesuaikan dengan kondisi yang sedang diobati dan respons pasien. Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi sesingkat mungkin.
Cara Pakai dan Penyimpanan Methylprednisolone

Sumber gambar: Canva
Konsumsi methylprednisolone persis seperti yang diresepkan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk pada label resep. Dokter mungkin sesekali mengubah dosis sesuai dengan respons tubuh. Jangan gunakan obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
Minum obat ini bersama dengan makanan atau segera setelah makan. Usahakan untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari. Pastikan kamu tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter. Dokter akan menurunkan dosis methylprednisolone secara bertahap guna mencegah gejala memburuk.
Dokter akan memberi tahu kamu tentang jangka waktu pengobatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi dan respons tubuh terhadap pengobatan.
Methylprednisolone harus diminum secara teratur agar efektif. Lanjutkan minum obat ini meskipun kamu sudah merasa lebih baik. Jangan berhenti meminumnya secara tiba-tiba karena dapat memperburuk kondisi kamu.
Minum dosis yang terlewat segera setelah ingat. Jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal. Jangan menggandakan dosis dalam kondisi apapun tanpa pengawasan dan anjura dokter.
Simpan methylprednisolone di tempat yang sejuk. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembab atau terkena paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Methylprednisolone

Sumber gambar: Canva
Beberapa Efek samping yang dapat terjadi dalam penggunaan obat ini:
- Kelemahan otot
- Jerawat
- Penipisan kulit dan penyembuhan luka yang buruk.
- Pusing
- Sakit kepala
- Demam
Beberapa efek samping mungkin memerlukan pertolongan medis segera. Segera beritahu dokter jika kamu mengalami hal-hal berikut ini:
- Sakit perut yang menyebar ke punggung
- Buang air besar berdarah atau hitam seperti tinja
- Muntah darah atau Muntah seperti seperti kopi bubuk
- Sakit perut yang parah
- Pusing atau pingsan
- Penurunan berat badan
- Penambahan berat badan di punggung bagian atas atau perut
- Perubahan suasana hati (terlalu tertekan, gelisah, atau memiliki perilaku kompulsif dan impulsif)
- Bengkak, nyeri, dan kemerahan pada tungkai atau betis
- Nyeri atau tekanan pada mata, penglihatan kabur, atau gangguan penglihatan lainnya
Kontraindikasi

Sumber gambar: Canva
Obat ini dapat menyebabkan Kontraindikasi pada beberapa situasi, seperti dibawah ini:
- Infeksi serius yang tidak diobati
- Hipersensitivitas terhadap obat atau komponen (misalnya, laktosa monohidrat dari susu sapi)
- Infeksi jamur sistemik (kecuali injeksi intra-artikular pada kondisi sendi lokal)
- Bayi prematur (formulasi yang hanya mengandung benzil alkohol)
- Pemberian vaksin hidup atau vaksin hidup yang dilemahkan merupak
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Penggunaan methylprednisolone bersama obat lain dapat menimbulkan efek interaksi, seperti:
- Penurunan efektivitas jika digunakan dengan rifampisin, fenobarbital, fenitoin, dan primidon.
- Dapat meningkatkan risiko efek samping jika digunakan dengan tacrolimus, dan siklofosfamid.
- Peningkatan efektivitas jika digunakan dengan ketokonazol, troleandomisin, mibefradil, dan simetidin.
- Dapat meningkatkan risiko perdarahan pada saluran cerna jika digunakan bersamaan dengan obat golongan NSAID (Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs).
- Penggunaan metilprednisolon dan antikolinergik dosis tinggi secara bersamaan (misalnya agen penghambat neuromuskular) dapat menyebabkan miopati akut.
- Dapat meningkatkan efektivitas antikoagulan kumarin.
- Peningkatan risiko hipokalaemia dengan diuretik, dan amfoterisin B.
Peringatan

Sumber gambar: Canva
Sebelum menggunakan obat methylprednisolone, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan:
- Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki alergi terhadap obat methylprednisolone.
- Informasikan kepada dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat infeksi, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan tiroid, diabetes, malaria, osteoporosis, miastenia gravis, glaukoma, hipertensi dan tukak lambung.
- Jangan melakukan vaksinasi jika kamu sedang mengonsumsi methylprednisolone.
Baca juga: Salbutamol: Manfaat, Dosis dan Efek Samping
Itulah informasi lengkap mengenai obat methylprednisolone mulai dari manfaat, dosis, efek samping, hingga kontraindikasinya. Semoga bermanfaat!
Referensi:
- MIMS (2022). Methylprednisolone.
- Drugs (2022). Methylprednisolone.
- Medscape (2022). Methylprednisolone.