• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Isoniazid: Obat untuk Atasi Tuberkulosis (TB)

16 November 2023

Share

Isoniazid: Obat untuk Atasi Tuberkulosis (TB)

Isoniazid adalah obat yang digunakan dalam pengobatan tuberkiulosis (TB). Ini dia manfaat, dosis dan efek samping isoniazid yang harus kamu ketahui.


Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian

Isoniazid mungkin menjadi obat yang belum banyak didengar namun sangat penting dalam pengobatan tuberkulosis (TB). Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang serius, dan Isoniazid adalah salah satu komponen utama dalam pengobatan TB.

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang serius, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, terutama paru-paru, dan dapat menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati dengan tepat. Oleh karena itu, pemahaman tentang pengobatan TB, termasuk penggunaan Isoniazid, sangatlah penting. Simak manfaat, dosis dan efek samping isoniazid berikut ini yuk!

Baca juga: Gejala Tuberkulosis, Waspadai Sebelum Parah

Manfaat Isoniazid

manfaat isoniazid

Sumber gambar: Canva

Pertama-tama, mari kita bahas manfaat utama dari Isoniazid. Obat isoniazid adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi TB aktif. Selain mengobati TBC aktif, isoniazid juga digunakan dalam pengobatan TBC laten, yaitu infeksi tuberkulosis tanpa gejala. Pengobatan dengan isoniazid diutamakan pada penderita TB laten dengan usia di bawah 5 tahun atau infeksi HIV. Infeksi TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, dan Isoniazid bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri ini dalam tubuh.

Isoniazid sangat efektif dalam mengatasi infeksi TB dan sering kali digunakan dalam kombinasi dengan obat-obatan TB lainnya. Penggunaan Isoniazid dalam regimen pengobatan TB memiliki beberapa manfaat, termasuk pengurangan risiko penularan TB ke orang lain dan pengobatan infeksi TB secara efektif.

Dosis Isoniazid dan Cara Konsumsi

dosis isoniazi dan cara kerjanya

Sumber gambar: Canva

Dosis Isoniazid dan cara konsumsinya sangat penting untuk memastikan pengobatan TB yang efektif. Biasanya, dosis Isoniazid akan disesuaikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. Berikut adalah dosis yang digunakan untuk pengobatan TB:

Tujuan Pengobatan: Tuberkulosis Ekstra Paru dan Tuberkulosis Paru

  • Dewasa: Dosis diberikan 5 mg/kg (hingga 300 mg) setiap hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
  • Anak: Dosis diberikan 10-15 mg/kg (hingga 300 mg) setiap hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.

Tujuan Pengobatan: Infeksi Tuberkulosis Laten

  • Dewasa: Dosis diberikan sebesar 300 mg setiap hari sebagai dosis tunggal selama 6 bulan; atau 5 mg/kg (hingga 300 mg) setiap hari atau 15 mg/kg (hingga 900 mg) 2 kali seminggu selama 6 atau 9 bulan.
  • Anak: Dosis diberikan sebesar 10 mg/kg (hingga 300 mg) setiap hari sebagai dosis tunggal, atau 20-40 mg/kg (hingga 900 mg) 2 kali seminggu selama 6 atau 9 bulan.

Rekomendasi dosis, rejimen, dan durasi terapi dapat bervariasi tergantung pengobatan dari dokter.

Pastikan kamu mengonsumsi obat isoniazid seperti yang disarankan oleh dokter atau sesuai dengan petunjuk pada label. Jangan minum lebih atau kurang dari yang diinstruksikan oleh dokter. Minum obat ini saat perut kosong, setidaknya 30 menit sebelum atau 2 jam setelah makan. Usahakan untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari.

Obat isoniazid tersedia dalam bentuk tablet atau larutan oral. Jika obat dalam sediaan tablet, maka konsumsi tablet secara utuh dengan segelas air. Namun jika kamu menggunakan larutan oral, kocok botol dengan baik sebelum meminumnya untuk memastikan bahwa cairannya tercampur rata. Gunakan sendok takar yang disediakan untuk mengukur dosis obat. Dosis dan jangka waktu pengobatan akan diberitahukan oleh dokter tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi.

Konsumsi obat Isoniazid secara berkala dan jangan melewatkan satu dosis pun. Kamu harus menyelesaikan seluruh rangkaian obat ini. Jika tidak, infeksi tidak akan terkontrol dengan baik. Simpanlah di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari jangkauan anak-anak. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping Isoniazid

efek samping isoniazid

Sumber gambar: Canva

Seperti kebanyakan obat-obatan, isoniazid juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum dapat meliputi:

  • Mati rasa, kesemutan, atau nyeri terbakar di tangan atau kaki
  • Mual, muntah, sakit perut; atau
  • Tes fungsi hati yang tidak normal.

Segera hubungi dokter jika kamu mengalami reaksi obat yang serius, gejalanya dapat berupa:

  • Ruam kulit
  • Demam selama 3 hari atau lebih
  • Kelenjar bengkak
  • Gejala seperti flu
  • Nyeri otot
  • Kelemahan parah
  • Memar yang tidak biasa
  • Kulit atau mata menguning
  • Perubahan penglihatan, rasa sakit di belakang mata

Kontraindikasi

kontraindikasi isoniazid

Sumber gambar: Canva

Selain memahami manfaat dan efek sampingnya, penting juga untuk mengetahui kondisi di mana penggunaan Isoniazid sebaiknya dihindari. Ada beberapa kontraindikasi, yang artinya situasi atau kondisi di mana penggunaan obat ini mungkin berisiko atau tidak aman. Kondisi tersebut seperti:

Hipersensitivitas. Riwayat cedera hati terkait isoniazid atau reaksi merugikan yang parah terhadap isoniazid, hepatitis yang diinduksi obat, penyakit hati akut dengan etiologi apa pun.

Interaksi Obat

interaksi obat

Sumber gambar: Canva

Interaksi yang dapat terjadi jika isoniazid digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu adalah:

  • Meningkatkan induksi kelainan fungsi hati dengan Rifampisin.
  • Menghambat metabolisme hati yang mengakibatkan peningkatan toksisitas antiepilepsi seperti: karbamazepin, etosuksimid, fenitoin, primidone), benzodiazepin (misalnya diazepam, triazolam), klorpromazon, disulfiram.
  • Peningkatan metabolisme enflurane, yang menghasilkan kadar fluorida yang berpotensi nefrotoksik.
  • Peningkatan konsentrasi dan peningkatan efek atau toksisitas clofazimine, sikloserin dan warfarin.
  • Peningkatan risiko neuropati perifer dengan zalcitabine dan stavudine.
  • Mengurangi efek terapi levodopa.
  • Menurunkan konsentrasi serum itrakonazol, ketokonazol.
  • Mengurangi penyerapan dengan antasida yang mengandung Al.
  • Penggunaan bersamaan dengan parasetamol dapat menyebabkan toksisitas parasetamol yang parah.
  • Meningkatkan kadar plasma teofilin dan valproat.
  • Penurunan kadar plasma dengan prednisolon.

Peringatan

peringatan

Sumber gambar: Canva

Beberapa peringatan umum yang perlu kamu perhatikan saat menggunakan Isoniazid, antara lain:

  • Diabetes
  • Infeksi HIV
  • Epilepsi (kejang atau kejang)
  • Penyakit mental
  • Status gizi yang buruk, misalnya kurang gizi
  • Porfiria (kelainan bawaan yang menyebabkan kelainan kulit atau sistem saraf)
  • Neuropati (kerusakan saraf yang menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan nyeri
  • Penyakit hati jangka panjang
  • Penyakit ginjal yang parah
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil atau menyusui.
  • Pastikan untuk memeriksa dengan dokter sebelum memberikan Isoniazid kepada anak-anak. Anak-anak mungkin lebih sensitif terhadap efek samping.
  • Jika kamu akan melakukan tes laboratorium tertentu (misalnya tes urin), beri tahu dokter bahwa kamu menggunakan obat ini.
Baca juga: Apakah Tuberkulosis Bisa Sembuh? Ketahui Fakta Pemulihannya

Itulah informasi penting tentang manfaat isoniazid, dosis, dan efek sampingnya. Semoga ulasan di atas bisa menambah wawasan kamu tentang obat tuberkulosis yang satu ini ya!

Lakukan konsultasi dokter secara GRATIS dan tebus obat resepmu dengan cepat & praktis di Tokopedia Sehat! Temukan berbagai suplemen dan obat-obatan dengan promo menarik dan bebas ongkir hanya di Tokopedia!

Referensi:

  • MIMS Indonesia (2023). Isoniazid.
  • Drugs (2023). Isoniazid.

Share

Nada Karisma OktaviaNada Karisma Oktavia

Related Articles

© 2009-2025, PT Tokopedia