Glibenclamide merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes melitus tipe 2. Simak manfaat, dosis, dan efek samping dari obat glibenclamide di sini.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak bisa memproduksi insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang digunakan untuk memecah gula darah. Ketika diabetes melitus terjadi, kadar gula darah akan terus meningkat dan menimbulkan efek yang serius bagi kesehatan tubuh.
Saat seseorang menderita diabetes melitus, biasanya dokter akan menyarankan terapi dengan obatan tertentu. Salah satunya dalah obat glibenclamide. Mungkin masih banyak dari Toppers yang belum tahu obat yang satu ini bukan? Simak manfaat, dosis dan efek samping glibenclamide di sini.
Baca juga: Metformin: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Manfaat Obat Glibenclamide

Sumber gambar: Canva
Glibenclamide adalah salah satu obat yang digunakan dalam terapi diabetes melitus. Obat ini masuk ke dalam golongan obat antidiabetes sulfonilurea. Obat glibenclamide memiliki fungsi untuk menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin. Umumnya, obat ini digunakan dalam perawatan penderita diabetes melitus tipe 2 agar gula darah lebih terkontrol.
Glibenklamid dimaksudkan untuk dikonsumsi sebagai bagian dari program perawatan diabetes yang lengkap yang harus mencakup olahraga, diet sehat dan pemantauan kadar gula darah secara teratur.
Tidak hanya dikonsumsi secara tunggal, obat glibenclamide juga bisa diresepkan dengan kombinasi obat lain seperti metformin.
Dosis Penggunaan Glibenclamide

Sumber gambar: Canva
Penggunaan glibenclamide harus dengan resep dokter, karena obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras yang harus mendapat pengawasan dokter. Namun, berikut dosis umum pada penggunaan glibenclamide.
- Dewasa: Dosis awal 2,5-5 mg per hari, dosis disesuaikan dengan kenaikan 2,5 mg berdasarkan respon pasien. Dosis maksimal 20 mg per hari.
- Dosis lebih besar dari 10 mg per hari dapat diberikan dalam 2 dosis terbagi.
Cara Konsumsi Obat Glibenclamide

Sumber gambar: Canva
Bacalah petunjuk penggunaan Glibenklamid yang tertera pada kemasan. Konsumsi glibenklamid sesuai dengan saran dokter. Dosis awal yang biasa diberikan untuk orang dewasa adalah 5 mg per hari dan dapat dikonsumsi dengan, atau segera sesudah, sarapan.
Jika lupa mengonsumsi glibenclamide pada pagi hari, konsumsi obat ini pada jam makan berikutnya. Namun, jika kamu lupa sampai keesokan harinya, abaikan dosis yang terlewat.
Jika Toppers tidak ingat sampai hari berikutnya, lewati dosis yang terlewat. Jangan minum dua dosis pada hari yang sama untuk mengganti dosis yang terlupa.
Efek Samping Obat Glibenclamide

Sumber gambar: Canva
Seiring dengan efeknya yang bermanfaat, sebagian besar obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan meskipun tidak semua orang mengalaminya. Di bawah ini berisi beberapa efek samping yang paling umum terkait dengan glibenklamid. Efek yang tidak diinginkan sering kali membaik ketika tubuh kamu menyesuaikan diri dengan obat baru, tetapi bicarakan dengan dokter anda jika efek ini terus berlanjut.
Efek samping glibenklamid yang umum terjadi:
- Mual atau muntah
- Sembelit
- Diare
- Merasa cemas, berkeringat, terlihat pucat, merasa lapar, jantung berdebar-debar (palpitasi), merasa pusing
- Peningkatan berat badan
Segera periksakan diri ke dokter jika kamu merasa gejala-gejala di atas ya!
Kontraindikasi

Sumber gambar: Canva
Terdapat beberapa kondisi pasien yang tidak boleh menggunakan glibenclamide, seperti:
- Pasien diabetes melitus tipe 1
- Wanita hamil dan menyusui
- Pasien dengan hipersensitivitas terhadap glibenclamide
- Pasien dengan riwayat gangguan fungsi hati dan ginjal
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Beritahukan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obat berikut ini:
- Antibiotik tertentu, seperti: Kloramfenikol, kombinasi Sulfametoksazol / Trimetoprim
- Obat untuk infeksi jamur, seperti Flukonazol, Mikonazol
- NSAID (obat untuk nyeri dan peradangan), seperti Fenilbutazon
- Obat pengencer darah, seperti Kumarin, Heparin
- Obat penurun kolesterol, seperti Clofibrate
- Obat untuk depresi, misalnya Doxepin, Nortriptyline
- Obat untuk tekanan darah tinggi, seperti Captopril, Enalapril, Metildopa
- Obat yang mengurangi produksi asam lambung, seperti Cimetidine, Ranitidin
- Obat untuk tuberkulosis, seperti: Rifampisin
- Obat untuk retensi air, misalnya Furosemid, Hidroklorotiazid, Asam Etakrilat
- Obat untuk gangguan suasana hati, seperti Klorpromazin, Litium
- Obat untuk gangguan kekebalan tubuh tertentu, seperti Ciclosporin
Beritahukan kepada dokter jika kamu sedang mengonsumsi pil KB, karena hal ini dapat mengurangi efektivitas obat ini. Tanyakan kepada dokter tentang penggunaan kontrasepsi non-hormonal sebagai alternatif saat kamu sedang dalam pengobatan dengan glibenklamid dan mengonsumsi obat lain, termasuk tonik herbal seperti obat tradisional, suplemen, dan obat-obatan yang dibeli tanpa resep dokter.
Peringatan

Sumber gambar: Canva
Penting untuk memberitahu dokter anda sebelum anda menggunakan glibenklamid, terutama untuk pasien dengan kondisi:
- Pasien yang sedang hamil, menjalani program hamil atau menyusui
- Pasien gangguan hati dan ginjal
- Pasien porfiria atau defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
- Pasien sedang mengonsumsi obat lain, termasuk obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, serta obat herbal dan obat pelengkap lainnya
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap obat
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari jangkauan anak-anak. Lindungi obat ini dari paparan cahaya secara langsung.
Baca juga: Captopril: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Itulah informasi mengenai apa itu obat glibenclamide, manfaat, dosis, dan efek sampingnya. Semoga ulasan di atas dapat memperluas wawasan kamu ya!
Lakukan konsultasi dokter gratis dan tebus obatmu dari apotek terdekat melalui Tokopedia Sehat!
Referensi:
- WHO. 2023. Diabetes Mellitus
- Patient (2019). Glibenclamide for Diabetes.
- MIMS (2022). Glibenclamide
- Drugs (2022). Glibenclamide
- Medscape (2022). Glibenclamide