Acetylcysteine adalah obat untuk mengatasi batuk dan gangguan paru lain untuk mengencerkan dahak. Simak dosis dan efek samping acetylcysteine di sini.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Acetylcysteine adalah obat untuk mengatasi batuk dan gangguan paru lain untuk mengencerkan dahak. Simak dosis dan efek samping acetylcystein di sini.Beberapa penyakit yang timbul dengan gejala batuk, seperti ISPA, alergi, dan asma. Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi batuk adalah acetylcysteinee.
Acetylcysteine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi batuk. Obat ini dapat membuat dahak dalam saluran pernapasan sehingga lebih mudah keluar dari saluran pernapasan. Bagi Toppers yang penasaran dengan obat acetylcysteine, simak manfaat, dosis dan efek smapingnya di bawah ini yuk!
Baca juga: Ambroxol, Ampuh Redakan Batuk dengan Efektif!
Manfaat Acetylcysteine

Sumber gambar: Canva
Mungkin banyak dari Toppers yang belum tau acetylcysteine itu obat apa? Obat acectylcysteine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala batuk. Umumnya obat acetylcysteine digunakan bersama dengan obat lain untuk mengobati gangguan paru-paru yang memiliki sekresi lendir (dahak) yang tidak normal, tebal, dan kental. Obat ini mampu mengurangi ketebalan dahak sehingga dahak dapat dikeluarkan dengan lebih mudah.
Dosis Acetylcysteine

Sumber gambar: Canva
Acetylcysteine adalah obat keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Namun berikut dosis acetylcysteine yang digunakan sebagai pengencer dahak pada batuk.
- Dewasa dan Usia > 6 Tahun
- Kapsul, Sirup Kering dan Granul: Dosis 200 mg dikonsumsi 2-3 kali sehari.
- Tablet effervescent: Dosis 600 mg dikonsumsi satu kali sehari. Durasi pengobatan dapat bervariasi tergantung pada sifat dan tingkat keparahan penyakit.
- Anak 2-6 tahun:
- Kapsul, Sirup Kering dan Granul: Dosis 100 mg dikonsumsi 2-4 kali sehari.
Cara Konsumsi Acetylcysteine

Sumber gambar: Canva
Obat acetylcysteine tidak dapat dikonsumsi sembarangan untuk mencegah efek buruk yang dapat terjadi. Gunakan obat acetylcysteine sesuai dengan rekomendasi oleh dokter atau petunjuk pada kemasan. Jangan mengonsumsi obat acetylcysteine lebih atau kurang dari yang diinstruksikan oleh dokter.
Obat ini dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau segera setelah makan. Minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari.
Jika Toppers mengonsumsi tablet effervescent, larutkan dalam segelas air dan segera minum dan jangan menelan tablet secara utuh. Namun jika kamu mengonsumsi sediaan granul, larutkan granul ke dalam segelas air, lalu aduk dengan sendok dan segera minum.
Efek Samping Penggunaan Acetylcysteine

Sumber gambar: Canva
Penggunaan obat acetylcysteine dapat menimbulkan efek samping, seperti:
- Mual, muntah, dan sakit perut
- Ruam
- Demam
Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala efek samping di bawah ini:
- Muntah
- Batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
- Sakit perut bagian atas
- Kehilangan nafsu makan
- Urin berwarna gelap
- Tinja berwarna tanah liat
- Penyakit kuning (menguningnya kulit atau mata).
Kontraindikasi

Sumber gambar: Canva
Obat acetylcysteine tidak boleh digunakan oleh orang dengan hipersensitivitas terhadap kandungan acetylcysteine. Obat ini juga tidak boleh digunakan pada anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun atau pasien dengan asma akut.
Interaksi Obat

Sumber gambar : Canva
Penggunaan obat acetylcysteine dapat berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti obat-obatan antitusif.
Obat lain dapat mempengaruhi kinerja acetylcysteine, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Informasikan kepada dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal lainnya.
Peringatan

Sumber gambar: Canva
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obar acetylcysteine, antara lain:
- Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi dengan obat-obatan tertentu.
- Informasikan kepada dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya.
- Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat kesehatan tertentu, seperti gangguan hati dan ginjal, riwayat asma, bronkospasme, dan perdarahan saluran cerna.
- Informasikan kepada dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui.
Penyimpanan

Sumber gambar: Canva
Obat acetylcysteine harus disimpan dengan baik sesuai jenis sediaannya. Jika obat dalam sediaan tablet effervescent, simpan obat di antara suhu 20-25°C dan lindungi dari kelembapan. Namun jika acetylcysteine dalam sediaan granul, simpanlah obat dibawah suhu 30°C. Pada obat sediaan sirup kering, simpan botol yang belum dibuka dengan suhu di antara 20-25°C.
Baca juga: Methylprednisolone: Manfaat, Dosis dan Efek Samping
Itulah informasi lengkap tentang obat acetylcystein, mulai dari manfaat, dosis, efek samping, hingga penyimpanannya. Lakukan konsultasi dokter secara GRATIS dan tebus obat resepmu dengan cepat & praktis di Tokopedia Sehat! Belanja lebih hemat dengan promo dan bebas ongkir hanya di Tokopedia!
Referensi:
- MIMS (2022). Acetylcysteine
- Drugs (2022). Acetylcysteine
- Medscape (2022). Acetylcysteine