Kandungan Skincare Berbahaya – Banyak sekali pantangan untuk para ibu hamil, tak terkecuali kandungan yang ada di dalam skincare yang harus dihindari. Produk yang kenakan di tubuh dapat memengaruhi bayi Bunda, seperti halnya makanan yang Bunda makan.
Tapi jangan takut, bantuan ada di sini. Berikut daftar kandungan skincare atau perawatan kulit yang harus Bunda hindari selama kehamilan.
Baca juga: 6 Langkah Mudah Memanjakan Si Buah Hati dengan Baby Spa di Rumah

1. Retinoid
Retinoid biasanya kandungan skincare yang ada di dalam resep obat jerawat dan obat anti-ageing. Dapat terdaftar pada label bahan sebagai retinoic acid, retinyl palmitate, retinaldehyde, adapalene, tretinoin, tazarotene, dan isotretinoin.
Ada hubungan yang terbukti antara penggunaan retinoid dan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi. Kebanyakan dokter memperingatkan pasien yang hamil untuk stop pada saat kehamilan jika mereka menggunakan retinoid.
2. Tetracycline
Termasuk doxycycline dan minocycline, tetrasiklin adalah antibiotik yang juga merupakan kandungan skincare yang harus dihindari selama kehamilan. Mereka digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi seperti jerawat dan penyakit lyme. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka dapat merusak hati wanita hamil dan menghitamkan gigi bayi yang tumbuh nantinya. Jika membutuhkan antibiotik selama kehamilan, dokter Bunda mungkin akan meresepkan alternatif yang lebih aman seperti amoksisilin atau eritromisin.
3. Hidrokuinon
Agen pencerah kulit yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti chloasma dan melasma ini bukan hanya berbahaya pada saat kehamilan, tetapi memang sudah banyak penelitian yang berkata bahwa hidrokuinon memang berbahaya secara keseluruhan dan sudah dilarang di banyak negara.
Hidrokuinon adalah salah satu produk kandungan skincare yang harus dihindari sampai setelah si kecil lahir. Penelitian telah menunjukkan bahwa sebanyak 45 persen dari obat ini diserap ke dalam kulit setelah aplikasi topikal, dan sementara belum ada penelitian yang belum dilakukan pada efek hidrokuinon pada janin. Untuk berjaga-jaga, hindari pemakaian bahan kimia ke ke kulit Bunda.

4. Phthalates
Sering ditemukan di dalam parfum, cat kuku, bahkan skincare, phthalates harus dihindari ibu hamil. Hindari bahan-bahan kandungan skincare seperti BzBP, DBP, DEP, DMP, atau diethyl, dibutyl, atau benzylbutyl phthalate.
Studi terbaru telah menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan umum phthalates dalam produk dan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaannya. Mereka telah dikaitkan dengan segala sesuatu mulai dari tekanan darah tinggi hingga ADHD hingga diabetes. Selain itu, studi baru telah menemukan hubungan antara paparan phthalate pada ibu hamil dan perkembangan janin abnormal. Carilah produk perawatan kulit yang berlabel phthalates-free.
5. Formaldehyde atau Formalin
Tercantum pada label produk sebagai formaldehyde, quaternium-15, dimethyl-dimethyl (DMDM), hydantoin, imidazolidinyl urea, diazolidinyl urea, dan sodium hydroxymethylglycinate. Formaldehyde masih sering ditemukan dalam produk perawatan yang dibuat untuk orang dewasa seperti perawatan pelurusan rambut, cat kuku dan lem bulu mata. Carilah produk yang bebas formalin.
6. Toluene
Hindari cat kuku dengan methylbenzene, toluol atau antisal 1a pada label bahannya.
Kebanyakan cat kuku mengandung toluene, karsinogen yang dicurigai, bersama dengan phthalates dan formaldehyde. Bersama-sama, mereka dikenal sebagai “racun trio,” dan mereka membentuk kombinasi kuat racun yang ingin Bunda hindari setiap saat, terutama selama kehamilan.

7. Amonia
Kandungan kosmetik ini banyak ditemukan dalam banyak formula pewarna rambut, sementara masih belum ditentukan apakah pewarna rambut aman digunakan selama kehamilan, penting untuk dicatat bahwa banyak formula mengandung bahan kimia seperti amonia, yang dapat mengiritasi kulit dan paru-paru. Jadi ada baiknya bagi Bunda untuk menghindari cat rambut selama dan setelah kehamilan. Untungnya, ada beberapa pewarna rambut bebas amonia yang tersedia saat ini.
8. Dihydroxyacetone
Juga tercantum pada label produk sebagai DHA di produk tanning, DHA adalah zat kimia kandungan skincare yang bereaksi dengan lapisan kulit mati pada tubuh, menambahkan warna dengan cara yang banyak dilihat sebagai lebih aman daripada berjemur. Namun, sementara DHA tidak diserap ke dalam tubuh, DHA dapat terhirup selama aplikasi. Bahan kimia ini bisa menjadi tidak sehat bagi Bunda dan si kecil.
9. Thioglycolic Acid
Thioglycolic acid adalah bahan aktif yang ditemukan di sebagian besar krim penghilang rambut. Meskipun tidak ada studi tentang pengaruh zat kimia ini terhadap bayi yang sedang tumbuh, penting untuk dicatat bahwa Uni Eropa membatasi jumlah thioglycolic acid yang dapat digunakan dalam produk hingga 5 persen sedangkan produk yang dijual di Amerika Serikat diperbolehkan mengandung sebanyak 15,2 persen. Itu perbedaan besar, dan tidak ada informasi khusus yang menyatakan persenannya di Indonesia. Jadi lebih baik untuk dihindari oleh ibu hamil.
10. Botulinim toxin
Botulinim toxin atau botox biasanya digunakan untuk mengurangi kerutan di wajah. Tidak ada studi yang menguji efek botox pada bayi yang sedang berkembang. Tetapi sebelum menyimpulkan bahwa ini berarti mereka aman, pertimbangkan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam prosedur botox, botulinim toxin, bekerja dengan melumpuhkan otot-otot di sekitar keriput sehingga mereka menjadi tidak terlihat. Jangan ambil resikonya.
Baca juga: Inilah 8 Jenis Makanan yang Bisa Mendukung Kecerdasan Otak Anak
Itu dia daftar kandungan skincare yang lebih baik untuk tidak digunakan pada masa kehamilan. Lebih baik dihindari daripada menerima akibatnya. Stay healthy, Bunda!
