Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Secara Bersamaan – Tidak masalah seberapa banyak produk perawatan kulitmu, kemungkinan besar kamu pasti tidak sepenuhnya yakin kandungan apa yang kamu aplikasikan setiap hari ke kulitmu. Di antara daftar bahan komposisi skincare yang kamu tidak dapat ucapkan karena namanya yang sulit, kamu harus berhati-hati dalam mencampurkan skincare yang kamu gunakan. Beberapa bahan aktif yang bekerja untuk mengatasi masalah kulitmu tidak boleh dicampur satu sama lain. Banyak bahan skincare yang dapat membahayakan kulitmu dan bukannya mengatasi masalah kulit, malah menambahkan masalah pada kulit jika dipakai di waktu yang sama. Yuk, simak kandungan skincare yang tidak boleh digunakan secara bersamaan di daftar berikut ini!
Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Secara Bersamaan
Sumber: Pinterest
-
Salicylic / Glycolic Acid dengan Retinol / Retinoid
Retinoid dan retinol memang mirip, tapi mereka tidak sama. Retinoid memiliki konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi (asam retinoat) dibandingkan dengan konsentrasi minor seperti yang ditemukan pada retinol.
Sedangkan perbedaan antara salycilic acid (asam salisilat) dan glycolic acid (asam glikolat) adalah salycilic dianggap sebagai beta-hidroxy acid (asam beta-hidroksi), yang merupakan senyawa organik yang melawan tanda penuaan pada kulit, dan mengeksfoliasi sel kulit mati. Sedangkan glycolic acid adalah alpha-hydroxy acid (asam alfa-hidroksi), komponen kimiawi yang cukup kecil untuk menembus kulit dengan mudah, dan juga digunakan untuk mengobati jerawat. Asam ini bekerja dengan lapisan atas kulit yang akhirnya melumpuhkan sel kulit mati dan dapat mengeksfoliasinya.
Kecuali kulitmu sangat berminyak, tidak disarankan untukmu menggunakan salycilic acid atau glycolic acid pada hari yang sama dengan pada saat kamu menggunakan retinol dan retinoid. Efeknya bisa membuat kulit terlalu kering, tapi jika kulitmu bisa menangani keduanya secara bersamaan, gunakan pembersih wajah salycilic acid saja, atau obat jerawat yang ditutul, jangan menggunakan salicylic acid di seluruh wajah, lalu kamu dapat menggunakan retinol dan / atau retinoid di seluruh wajah. Tetapi lebih baik dan lebih disarankan untuk hanya menggunakan salah satunya saja karena kulit yang terlalu kering dapat menyebabkan lebih banyak masalah kulit.
-
Benzoyl Peroxide (BPO) dengan Retinol
Benzoyl Peroxide adalah cara cepat untuk menghilangkan masalah kulit seperti jerawat secara topikal. Saat benzoyl peroxide terkena kontak dengan kulit, komposisi ini dapat membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat, yang mengeringkan kulitmu dalam prosesnya. Retinoid tidak disarankan untuk digunakan bersamaan dengan BPO karena BPO dapat menonaktifkan efek retinoid.
Memang tidak berbahaya jika digunakan secara bersamaan, tetapi untuk apa menggunakan dua produk yang berbeda secara bersamaan tetapi yang satunya tidak berguna atau jadi tidak aktif? Kamu hanya mengabiskan waktumu dan membuang produk secara sia-sia. Jadi lebih baik digunakan tidak secara bersamaan, kan?
-
Eksfoliator dan Produk Skin-brightening tanpa Menggunakan SPF
Eksfoliasi melibatkan pengangkatan sel kulit mati yang dapat membuat kulit lebih lembut dan halus. Eksoliator bila dikombinasikan dengan produk pencerah kulit tanpa ditambahkan SPF adalah bencana. Eksfoliator dan produk skin brightening dapat mengintensifkan noda hitam atau hiperpigmentasi di kulit karena dapat meningkatkan fotosensitifitas dari sinar UVA / UVB matahari yang bisa membuat kulit kemerahan dan iritasi jika digunakan tanpa menggunakan tabir surya di pagi hari.
Freckles, noda hitam atau hiperpigmentasi di kulit kita dapat dikurangi dengan penggunaan sunblock. Noda hitam pada kulit sebenarnya adalah reaksi defensif kulit kita terhadap sinar matahari, namun jika dilindungi dengan SPF, pigmen melanin yang kurang akan diproduks. SPF sangatlah penting digunakan setiap harinya walaupun kamu tidak menggunakan bahan aktif di rutinitas skincare-mu. SPF akan melindungi kulitmu dari sinar UVA / UVB yang dapat menyebabkan kanker kulit.
-
Retinoid dan Ultraviolet (Cahaya UV)
Cahaya ultraviolet adalah salah satu bentuk radiasi. Beberapa jenis retinoid tidak stabil dalam sinar UV, jadi itulah alasan mengapa retinoid direkomendasikan untuk hanya diaplikasikan pada malam hari. Jika kamu ingin menggunakannya dengan aman, hindari bahan aktif ini jika waktunya menjelang liburan di pantai atau tempat-tempat yang memiliki sinar matahari terik.
-
Vitamin C dengan Niacinamide
Niacinamide adalah bahan yang cukup “tangguh”, cahaya dan udara tidak memiliki efek yang sama terhadapnya seperti pada antioksidan, seperti vitamin C. Yang penting untuk niacinamide adalah produk tersebut diformulasikan pada pH yang mendekati netral atau 5 – 5.5. Vitamin C (asam askorbat murni), di sisi lain, paling baik diformulasikan pada pH rendah (asam). Namun, nicotinic acid, produk sampingan dari percampuran niacinamide dan vitamin C yang tidak diinginkan, dapat menjadi masalah hanya jika niacinamide dan vitamin C digabungkan dalam lingkungan dengan suhu tinggi untuk waktu yang lama. Jika selalu ditaruh di suhu yang dingin dan normal sebenarnya tidak masalah. Maka itu disarankan untuk keduanya disimpan di dalam kulkas.
Sekarang Toppers sudah tahu, kan, kandungan skincare apa saja yang tidak boleh digunakan secara bersamaan? Jika kamu masih belum tahu dan merasakan reaksi negatif di kulitmu, secara perlahan stop penggunaan produk dengan bahan-bahan aktif untuk mencoba menentukan iritannya. Dan jika semuanya gagal, pergilah ke dokter kulit yang bisa membantumu membentuk rutinitas skincare yang akan menargetkan masalah kulitmu secara spesifik.