Risiko investasi adalah sebuah konsekuensi yang pasti adalah dalam berinvestasi. Toppers bahkan mungkin pernah mendengar istilah high risk high return, maksudnya sebuah investasi yang memiliki tingkat pengembaliannya tinggi, biasanya memiliki risiko yang tinggi; begitu juga sebaliknya.
Tingkat pengembalian atau keuntungan dan risiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berinvestasi.
Sebagai investor, kamu harus melakukan banyak riset secara mendetail mengenai jenis investasi dan perusahaan yang ingin kamu investasikan.
Tentukan juga, apakah risiko dan tingkat pengembalian yang ditawarkan memang sepadan.
Risiko dalam berinvestasi memang tidak dapat dihindari, tetapi masih bisa diminimalisir. Simak lebih lanjut untuk mengetahui caranya.
Berinvestasi di Berbagai Jenis Instrumen
Jangan berinvestasi di satu jenis investasi saja. Direkomendasikan untuk menginvestasikan uang kamu di berbagai jenis instrumen secara bersamaan, seperti reksa dana, emas dan saham.
Ketika salah satu investasi nilainya sedang jatuh, kamu tidak akan sepenuhnya rugi dan mengalami kebangkrutan, karena bisa jadi nilai investasi instrumen lainnya justru naik dalam keadaan ekonomi yang sama.

Pertimbangkan juga investasi di instrumen yang tidak begitu konvensional seperti Peer-to-Peer (P2P) Lending.
Jika kamu berani mengambil risiko, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari jenis investasi ini cukup besar.
Tetapi tetap pastikan untuk mengecek jenis risiko yang akan kamu hadapi di instrumen investasi yang masih terbilang baru ini.
Tentukan Target Investasi
Nah, dengan menentukan target investasi yang jelas, kamu bisa mengetahui banyak hal.
Mulai dari jangka waktu investasi yang diinginkan, jenis investasi seperti apa dan perusahaan apa yang ingin kamu investasikan, dan juga jenis risiko yang ingin diambil.
Jika menginginkan investasi jangka pendek dengan risiko kecil, kamu bisa coba berinvestasi di reksa dana sembari mempelajari pasar dan jenis instrumen investasi lainnya.
Bagi pemula, disarankan untuk mulai dari risiko yang kecil dulu, walaupun tingkat pengembaliannya tidak begitu besar.
Ketika sudah paham market dan jenis investasinya, baru beralih ke risiko yang lebih tinggi karena sudah ada pengetahuan dasar mengenai investasi dan risiko yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Investasi untuk Pemula: 8 Alasan Pilih Nabung Emas
Rutin Memonitor Investasi
Setelah melakukan riset dan memutuskan ingin berinvestasi di instrumen apa, kamu harus selalu memonitor pergerakan investasi kamu.
Hal ini sangat perlu dilakukan secara rutin agar kamu tidak kelewatan kesempatan ketika bisa menarik dan mendapatkan profit tinggi, atau kelewatan peringatan ketika investasi sedang sangat menurun.
Dari sini, kamu bisa belajar untuk lebih mengenal cara kerja pasar dan dinamikanya.
Ketika kondisi pasar sedang menurun, jangan panik dan selalu ingat poin kedua: tujuan dan target investasi dari awal.

Waspada Terhadap Penipuan
Salah satu risiko terbesar dari investasi adalah penipuan. Meskipun sudah waspada terhadap oknum penipu dan investasi bodong, semakin ke sini banyak penipu yang sudah semakin canggih.
Mereka bisa membuat dirinya terlihat profesional dan kredibel, sehingga menyulitkan untuk melihat mana yang benar dan tidak.
Tetapi tenang saja, karena ada satu langkah sederhana yang bisa kamu ikuti untuk menghindari penipuan, yaitu dengan melihat apakah perusahaan yang ingin kamu investasikan memiliki legalitas dan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal ini berlaku untuk investasi dan juga pihak ketiga yang membantu proses seperti Manajer Investasi (MI), agen penjual, dan Bank Kustodian. Kamu juga bisa melihat rekam jejak perusahaan dan MI secara resmi melalui OJK.
Baca Juga: Belajar Saham untuk Pemula: Panduan, Tips & Modal Investasi
Itu dia, cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir risiko dalam berinvestasi.
Ingat untuk selalu melakukan riset terlebih dahulu dan memonitor investasi yang sedang kamu jalankan agar mendapat hasil yang diinginkan ya, Toppers.
Setelah mengetahui cara pengelolaan risiko dalam berinvestasi, apa kamu sudah ingin mencoba mulai berinvestasi lebih lanjut?
Mulai dari instrumen investasi dengan tingkat risiko yang rendah terlebih dahulu, agar jika ada kejadian yang tidak diinginkan, kerugian yang didapat juga tidak begitu besar.
