Film Indonesia Terbaik – Kamu suka film Indonesia? Bila diberi pertanyaan berikut, kebanyakan masyarakat negara kita akan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Padahal, banyak sekali film lokal dengan kualitasnya tak kalah dari internasional, lho! Meski tak terlalu terdengar gaungnya di dalam negeri, setiap tahun selalu ada film Indonesia terbaik yang berhasil meraih penghargaan film festival tingkat dunia. Sembilan film di bawah adalah buktinya:
Baca juga: Ini Dia 6 Film Bertema Religi Paling Laris di Indonesia!
Film Indonesia Terbaik Peraih Penghargaan Internasional
Turah
Turah adalah film Indonesia yang bercerita tentang Jadag si pemabuk dari Desa Tirang, sebuah desa miskin di mana penduduknya kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadag menuduh pemimpin desa telah zalim dan berlaku tak adil pada warga kampung. Walhasil, tuduhan tersebut menimbulkan keributan antarwarga. Film Indonesia berdurasi 79 menit ini berhasil memenangkan Silver Screen Awards kategori Asian Feature Film Competition pada Singapore Media Festival tahun 2016.
Origin of Fear
Serupa dengan Turah, film pendek berdurasi 13 menit dengan judul Origin of Fear juga berhasil mendapat penghargaan Silver Screen Awards dari Singapore Media Festival kategori Southeast Asian Short Film Competition. Origin of Fear berhasil memukau para penonton dan juri dengan tema ‘eksplorasi sifat-sifat jahat manusia’ hanya dalam waktu singkat.
Kala
Kala adalah film Indonesia bergenre horor besutan sutradara Joko Anwar. Dirilis tahun 2007 dengan Fahri Albar, Shanty, Fahrani, dan Ario Bayu sebagai bintangnya, film Kala berhasil menyabet sederet penghargaan film internasional, di antaranya Bucheon International Fantastic Film Festival (sebelumnya PiFan) 2007, Hong Kong Asian Film Festival 2007, Osian Cinefan 2008, Bangkok International Film Festival 2007, the Vancouver International Film Festival 2008, serta Jury Prize di New York Asia Film Festival 2007.
Jagal dan Senyap
Meski disutradarai pria kebangsaan Amerika Serikat Joshua Oppenheimer, Jagal dan Senyap cukup membuat bangga jagad film Indonesia karena berhasil menembus penghargaan paling bergengsi sedunia, Academy Awards atau Oscar. Jagal (2012) masuk nominasi film dokumenter terbaik, sementara Senyap (2014) masuk nominasi film dokumenter panjang terbaik. Jagal dan Senyap sama-sama menyoroti peristiwa pembantaian ratusan ribu warga sipil yang dituduh sebagai anggota golongan kiri (PKI) pada tahun 1965 lalu.
Rumah Dara (Macabre)
Joko Anwar memang ahlinya film Indonesia genre horor spesialisasi award bergengsi. Masih ingat akan licik dan kejamnya Shareefa Danish di Rumah Dara? Film bergenre slasher karya Joko Anwar ini pernah memborong penghargaan Best Actress dalam PiFan 2009 di Korea Selatan. Tak hanya horor, Joko Anwar bersama Sigi Wimala dan Julie Estelle ini turut memuat isu kanibalisme di Rumah Dara.
Maryam
Maryam adalah film Indonesia terbaik selanjutnya karya sutradara muda Sidi Saleh yang sebelumnya pernah membuat Babi Buta yang Ingin Terbang. Tahun 2014 lalu, Sidi Saleh berhasil meraih penghargaan Best Short Film Award di 71st Venice International Film Festival. Dalam film ini, Maryam, seorang PRT Muslim yang sedang hamil, harus merawat majikan laki-laki pengidap down syndrome beragama Kristen.
Prenjak / The Year of Monkey
Siapa yang tak tahu Cannes Film Festival? Wregas Bhanutedja, sutradara berusia 22 tahun asal Yogyakarta, berhasil mencatat sejarah baru saat filmnya, Prenjak (The Year of Monkey), memenangkan Leica Cine Discovery Prize di Cannes Film Festival tahun 2016. Prenjak berhasil mengalahkan lebih dari 1500 film lain yang dikirim ke dalam kompetisi film pendek bergengsi ini.
Jalanan
Sekilas, judul film Indonesia satu ini terasa asing ya, Toppers? Namun jangan salah. Jalanan yang bercerita tentang tiga pemusik jalanan ibukota ini bertabur penghargaan, di antaranya Magnolia Award di Shanghai International Film Festival 2014, Macenat Award di Busan International Film Festival 2013, Melbourne International Film Festival, juga Edmonton International Film Festival.
Sembilan judul film di atas membuktikan bahwa film Indonesia memiliki potensi layaknya film-film kawakan dunia. Tentunya, dukungan dari pemerintah, pelaku industri, serta warga Indonesia sendiri sangat dibutuhkan agar industri film Indonesia dapat semakin maju dan berkembang. Dari beberapa film di atas, judul apa saja yang sudah pernah kalian tonton?