Film Budi Pekerti bercerita tentang konflik cyber bully terhadap guru yang dimulai dari video viral. Jadi bintang di Piala Citra, ini ulasan lengkapnya.
Film Budi Pekerti yang tayang pada 2 November 2023 adalah film garapan Wregas Bhanuteja, sutradara yang juga merupakan tokoh di balik salah satu film fenomenal sinema Indonesia, Penyalin Cahaya.
Berbeda dengan Penyalin Cahaya yang punya nuansa misterius dan mencekam, keresahan di film Budi Pekerti dikemas dalam cerita yang bisa dibilang mengharukan.
Nama-nama populer yang membintangi film ini bukanlah faktor yang menjadikan Budi Pekerti film yang layak tonton. Kekuatan ceritanya serta kelihaian penulis dan pemeran dalam menggambarkan emosi karakter jadi dua dari banyak kunci kesuksesan film ini.
Baca Juga: Daftar Film Indonesia Terbaru April 2025 di Bioskop (Sedang & Akan Tayang)
Sinopsis & Review Film Budi Pekerti
- Judul Film: Budi Pekerti (Inggris: Andragogy)
- Genre: Drama
- Durasi: 1 jam 51 menit
- Rating Usia: R13+
- Sutradara: Wregas Bhanuteja
- Penulis: Wregas Bhanuteja
- Pemeran:
- Sha Ine Febriyanti sebagai Bu Prani
- Angga Yunanda sebagai Muklas
- Prilly Latuconsina sebagai Tita
- Dwi Sasono sebagai Pak Didit
- Omara Esteghlal sebagai Gora
Bu Prani adalah seorang guru BK yang suaminya mengalami gangguan mental bipolar setelah kegagalan bisnis di masa pandemi. Melawan badai ekonomi, semua anggota keluarga bu Prani turun tangan untuk mencari pundi-pundi.
Anak perempuan Bu Prani, Tita, kini membuka bisnis thrift shopping sementara anak laki-lakinya, Muklas, mencoba peruntungan sebagai influencer. Bu Prani sendiri mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki ekonomi mereka ketika beliau dicalonkan untuk menjadi wakil kepala sekolah di tempatnya mengajar.
Tanpa diragukan, Bu Prani adalah calon kuat untuk mengisi kursi itu. Nahas, sebuah kesalah-pahaman yang memancing amarah Bu Prani direkam dan disebarluaskan sehingga pihak yayasan, orang tua murid, dan sekolah meragukan kepantasan Bu Prani untuk mengisi posisi ini.
Ada yang mendukung, ada pula yang mengutuk. Tidak ada yang menyangka, video sesingkat 20 detik bisa jadi akar masalah panjang yang mempengaruhi hidup Bu Prani sekeluarga.
Film Budi Pekerti Kemas Kritik dengan Apik

Sumber Gambar: @filmbudipekerti (Instagram)
Menonton film Budi Pekerti bukan hanya jadi sebuah hiburan untuk melepas penat. Film ini menggambarkan isu tentang media sosial, hal yang sangat dekat dengan siapa pun di masa kini, dari berbagai sudut pandang.
Budi Pekerti menggambarkan semudah apa orang percaya dengan apa yang dilihat di layar kaca, semudah apa beberapa pihak menggiring opini, sehingga semenyeramkan apa efek yang ditimbulkan dari asumsi buta yang muncul dari penilaian satu arah di media sosial.
Film ini punya unsur kritik yang kuat, membuatnya film yang bisa membuat penontonnya berefleksi dan berpikir lebih baik sebelum bertindak.
Bu Prani yang sebenarnya tidak bersalah ini justru dalam posisi yang terpojokkan. Bahkan setelah hadir dengan klarifikasi untuk meluruskan perkara, suasana justru semakin keruh.

Sumber Gambar: @TarizSolis (X)
Salah satu kutipan dalam film ini yang terngiang-ngiang dan sayangnya disetujui banyak pihak adalah ketika Muklas berkata “Salah atau benar ini cuma perkara siapa yang paling banyak ngomong”.
Ya, di media sosial seringkali memang bukan yang benar yang menang, tapi yang banyak dukungan. Kasus Bu Prani pun demikian, sekalipun video viral Bu Prani hanya sebuah kesalahpahaman, warganet tidak peduli dan tetap mencaci maki.
Film ini dengan apik menggambarkan bagaimana tidak selamanya dunia adil pada orang dalam posisi yang lemah, bagaimana akan ada pihak yang memanfaatkan kelemahan ini dan menggiring opini, hingga bagaimana ada pihak yang terkesan menuntun untuk membantu padahal prioritasnya adalah keuntungannya sendiri.
Baca Juga: Deretan Film Indonesia yang Mendunia, Juara di Festival Internasional!
Cast Budi Pekerti Pantas Dapat Apresiasi

Sumber Gambar: @filmbudipekerti (Instagram)
Sepanjang film, kamu bisa merasakan bagaimana konflik ini mempengaruhi bukan hanya Bu Prani tapi juga keluarganya.
Setelah konflik video ini mencuat, setiap karakter keluarga inti Bu Prani dengan sukses menggambarkan rasa frustrasi, kebingungan, dan amarah yang bercampur aduk. Salah satu faktor yang membuat akting mereka lebih berkesan adalah bagaimana bahasa Jawa menjadi bahasa utama di film ini.
Di bioskop, kamu akan melihat subtitle karena memang percakapan sehari-hari hingga percakapan serius yang meluap-luap banyak disampaikan dalam bahasa Jawa.
Percakapan sepanjang film ini terdengar natural dan itu pantas diapresiasi mengingat tak semua pemeran memiliki latar belakang budaya Jawa.
Nominasi Film Budi Pekerti di Piala Citra

Sumber Gambar: @filimbudipekerti (Instagram)
Film Budi Pekerti mencuri perhatian karena muncul di 17 dari 22 kategori nominasi Piala Citra. Apa saja nominasi yang diisi film Budi Pekerti? Berikut daftar selengkapnya:
- Film Cerita Panjang Terbaik: Budi Pekerti
- Sutradara Terbaik: Wregas Bhanuteja - Budi Pekerti
- Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Sha Ine Febriyanti - Budi Pekerti
- Pemeran Utama Pria Terbaik: Angga Yunanda - Budi Pekerti
- Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Prilly Latuconsina - Budi Pekerti
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Omara Esteghlal - Budi Pekerti
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Dwi Sasono - Budi Pekerti
- Penulis Skenario Asli Terbaik: Wregas Bhanuteja - Budi Pekerti
- Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunnar Nimpuno - Budi Pekerti
- Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra - Budi Pekerti
- Pencipta Lagu Tema Terbaik: Gardika Gigih - "Dan Hujan", Budi Pekerti
- Penata Suara Terbaik: Satrio Budiono, Sutrisno - Budi Pekerti
- Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi - Budi Pekerti
- Penata Efek Visual Terbaik: Stefanus Binawan Utama - Budi Pekerti
- Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar - Budi Pekerti
- Penata Rias Terbaik: Astrid Sambudiono - Budi Pekerti
- Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro - Budi Pekerti
Baca Juga: Daftar Film Angga Yunanda Terbaik, dari Romantis sampai Menegangkan!
Itu dia ulasan tentang film Budi Pekerti yang wajib jadi watchlist-mu sekarang juga.
Selagi tayang di bioskop, pastikan kamu top up M-Tix di Tokopedia dengan mudah dan murah sebelum menonton film ini! Jangan lewatkan juga promo 11.11 Tokopedia untuk kebutuhanmu yang lainnya!
Penulis: Amanda Rafiqah Putri