Berikut beberapa fakta menarik anak kedua, yang ternyata lebih mandiri dan dewasa dibanding saudara lainnya! Yuk, baca selengkapnya di sini.
Hal-hal kecil yang selama ini tidak begitu disadari orang tua, ternyata dapat membentuk kepribadian anak kedua menjadi berbeda dengan kakak dan adiknya. Salah satunya adalah perhatian. Seringkali, perhatian yang diterima anak kedua berbeda dibandingkan saudaranya.
Tentu kasus tersebut tidak dapat dipukul rata pada setiap orang tua dan anak kedua. Namun, penelitian menunjukkan bahwa urutan kelahiran dapat mempengaruhi beberapa aspek tertentu dalam diri anak.
Bahkan terdapat fakta menarik lainnya yaitu, beberapa orang berpengaruh di dunia merupakan anak kedua atau anak tengah dalam keluarganya.
Contohnya seperti Bill Gates dan Martin Luther King Jr. Untuk menambah pengetahuan kamu sebagai orang tua, berikut ini fakta anak kedua yang harus kalian ketahui.

Fakta tentang Anak Kedua
1. Sering Mendapat Tekanan Lebih Besar
Anak kedua sering kali jadi sasaran dari harapan dan ekspektasi orang tua, terutama dalam hal prestasi akademik. Bukan Tanpa alasan, ketika anak pertama dianggap “gagal” dan tidak memberikan hasil yang sesuai ekspektasi, maka orang tua mulai memberikan beban yang lebih besar pada anak kedua, sehingga tidak jarang anak kedua mendapat pengawasan yang lebih ketat dari kakaknya.
Biasanya orang tua menganggap kurangnya perhatian dan pengawasan jadi alasan prestasi yang menurun, sehingga mereka mulai mengekang anak kedua dengan pengawasan yang tinggi. Hindari hal tersebut ya para ibu, agar anak tidak merasa stress.
Baca juga: 10 List Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Harus Diprioritaskan
2. Condong Berperilaku Buruk
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2017 yang berjudul “Birth Order and Delinquency“, para peneliti menemukan bahwa anak kedua memiliki kecondongan berperilaku buruk dibanding saudaranya.
Terutama pada anak laki-laki, hal ini dapat terjadi karena anak kedua merasa kurang mendapat perhatian. Apalagi bila mereka terjebak di tengah-tengah kakak dan adiknya, ia harus mengalah pada adiknya sekaligus bertanggung jawab atas beban yang diturunkan dari kakaknya.
Para ibu perlu berusaha untuk bersikap adil dan memberikan pengertian terhadap setiap anak mengenai kasih sayang yang sama rata.
3. Tidak Begitu Diistimewakan
Dalam buku The Evolution of Personality and Individual Differences, sang penulis menyebutkan bahwa anak kedua tidak begitu diistimewakan seperti kakak atau adiknya. Mereka juga seringkali tidak mendapat kasih sayang atau perhatian yang setara seperti kakak dan adiknya.
Hal tersebut memaksa mereka menjadi mandiri lebih cepat, mereka harus bisa menggunakan segala sesuatu yang seadanya untuk membuat diri mereka lebih bernilai dan berharga.
4. Cenderung Lebih Aktif dari Anak Pertama
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa, anak kedua tampak lebih aktif dan memiliki tekanan darah dan berat badan yang lebih rendah daripada anak sulung.
Tidak heran orang tua sering kali mengeluh karena anak yang terlalu aktif, sehingga secara tidak langsung membandingkan mereka dengan adik atau kakaknya yang lebih pendiam.
Hindari kalimat dan hal yang bertujuan membanding-bandingkan anak dengan saudara lainnya, ibu bisa memberikan kegiatan lain agar anak dapat menyalurkan energinya yang tidak terbatas, tanpa perlu memaksa dia menjadi seperti saudaranya.
5. Cerdas dalam Bidang yang Berbeda
Penelitian yang diterbitkan oleh National Academy of Sciences Amerika Serikat menyatakan bahwa, beberapa anak pertama dinyatakan memiliki tes kognitif yang lebih baik dibanding saudara yang lainnya.
Hal tersebut tentu tidak menjadi patokan pada seluruh anak kedua, setiap anak memiliki kelebihan serta keunggulannya masing-masing.
Ibu hanya perlu menuntun dan mengarahkan anak untuk menemukan apa yang mereka sukai, serta mendukung setiap pilihan mereka.
6. Kurang Diberikan Kesempatan
Peneliti Inggris menemukan korelasi antara urutan kelahiran dan pencapaian pendidikan, hasilnya menunjukkan bahwa anak kedua memiliki kemungkinan kecil untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau menyelesaikan perguruan tinggi.
Hal ini sebagian besar juga dipengaruhi oleh keputusan orang tua untuk memprioritaskan anak pertama.
Sehingga bagi keluarga dengan pendapatan yang hanya cukup membiayai pendidikan anak pertama, maka anak kedua harus mengubur mimpinya dan berusaha secara mandiri.
Baca juga: 15 Buah untuk Ibu Hamil, Pastikan Bayi dan Bunda Sehat
Itu dia, Toppers beberapa fakta menarik mengenai anak kedua. Fakta-fakta tersebut dapat dijadikan referensi dan pengetahuan bagi para ibu, tentunya tidak seluruh hal tersebut juga berlaku pada setiap anak kedua.
Sebab, yang terpenting dan terutama adalah bagaimana para orang tua membimbing dan menuntun anak untuk menjadi versi terbaik dirinya.

Penulis: Claudia