Agar tetap bersih dan sehat, tubuh perlu dijaga kebersihannya. Terlebih bagian-bagian tubuh yang sulit dijangkau dan secara berkala mengeluarkan kotorannya. Sebut saja hidung dan telinga, kita pasti selalu membersihkannya beberapa kali dalam seminggu. Untuk telinga, biasanya kita memakai cotton bud atau Q-tip untuk membersihkan kotoran yang bersarang di lubang telinga. Padahal sebenarnya cara seperti itu tidak baik lho, Toppers. Penggunaan cotton bud tersebut justru akan mendorong kotoran semakin masuk ke dalam telinga sehingga sulit dijangkau, mengeras menjadi batu, dan memungkinkan terjadinya infeksi. Bahkan celakanya cotton bud bisa merusak gendang telinga jika kita tidak hati-hati dalam menggunakannya.
Padahal, telinga mempunyai kemampuan untuk membersihkan diri. Tumpukan kotoran telinga akan dengan sendirinya keluar tanpa perlu kita ambil dengan cotton bud. Kemampuan ini disebabkan oleh gerakan otot pipi saat kita mengunyah makanan. Maka dari itu, ketika kita ingin membersihkan telinga, sebaiknya bersihkan saja bagian daun telinga dimana kotoran sudah terdorong keluar.
Mengorek telinga memang tidak baik, tapi menunggu dan membiarkan kotoran keluar dengan sendirinya juga bisa sangat mengganggu penampilan. Pasti akan terlihat sangat menjijikkan melihat telinga kita sangat kotor dimana kita sendiri mungkin belum sadar bahwa kotoran telah keluar ke bagian luar telinga. Itulah sebabnya ada sebuah alat yang sangat praktis digunakan sebagai alternatif membersihkan telinga, yaitu ear candle.
Apa Itu Ear Candle?
Ear candle adalah teknik membersihkan telinga dengan menggunakan lilin berongga berbentuk kerucut dan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Teknik tradisional yang berasal dari India ini dapat secara efektif membersihkan telinga dan belakangan menjadi trend untuk kecantikan karena manfaatnya untuk mengatasi wajah berjerawat sekaligus mengurangi stres.
Cara Menggunakan Ear Candle
Ear candle merupakan sebuah lilin dengan panjang kurang lebih 20 cm berbentuk kerucut berongga yang dipakai dengan cara dibakar dengan api di salah satu ujungnya. Untuk efek relaksasi, biasanya terdapat pula kandungan chamomile dan sage pada lilinnya. Cara kerjanya cukup mudah namun kamu membutuhkan asisten untuk melakukan ini agar api tidak membakar telingamu.
Pertama-tama, siapkan ear candle lalu potong ujung bagian yang runcing agar lubangnya pas dengan lubang telinga. Rebahkan badanmu menyamping sehingga memudahkan ear candle berdiri tegak. Agar tidak terjadi risiko telinga terbakar, gunakanlah kertas timah untuk membatasi gerak api yang membakar lilin. Kemudian, masukkanlah ear candle ke dalam telinga dengan posisi tegak berdiri dan bakarlah ujung luarnya. Biarkan lilin terbakar hingga panjang lilin menjadi 7-10 cm. Inilah mengapa kamu perlu asisten untuk membantu membersihkan telinga, Toppers. Dia akan melihat apakah lilin bekerja dengan baik dan tidak ada asap yang keluar di antara lilin dan telinga. Kalau kamu tidak punya teman untuk membantu menggunakan ear candle, proses pembersihan telinga ini bisa dengan mudah kamu jumpai di salon-salon kecantikan kok.
Kapan Sebaiknya Melakukan Ear Candle?
Terapi ear candle sebaiknya dilakukan minimal tiga kali dengan jarak 14 hari kemudian diikuti maintenance setiap satu bulan sekali untuk menjaga kebersihan telinga. Ingat ya Toppers, sebaiknya terapi ini dilakukan oleh ahli atau asisten supaya tidak ada risiko lelehan lilin masuk ke dalam telinga dan ujung lilin menusuk gendang telinga. Dengan menggunakan ear candle sesuai petunjuk, maka terapi ini aman untuk kamu lakukan untuk menjaga kebersihan telinga dan membantu menyembuhkan masalah sinusitis.
Itulah pilihan aman membersihkan telinga, Toppers. Mau mencobanya? Toped sarankan minta bantuan teman untuk melakukannya ya… jangan lupa lakukan sesuai dengan cara pakai yang benar. Selamat mencoba…