Ketahui bacaan doa Nisfu Sya’ban selengkapnya di sini, panjatkan untuk kejar rahmat Allah di malam yang istimewa.
Bulan Syaban di dalam kalender Islam memiliki keistimewaan tersendiri yang menjadi fokus perhatian umat Muslim, terutama pada malam Nisfu Syaban. Nisfu Syaban, atau malam pertengahan bulan Syaban, dianggap sebagai momen yang penuh berkah dan rahmat.
Bulan Syaban dikenal sebagai bulan persiapan sebelum datangnya bulan suci Ramadan. Sebagai bulan penentuan amalan dan doa, Syaban memberikan peluang kepada umat Islam untuk meraih keberkahan dan ampunan dari Allah.
Salah satu amalan yang khusus dilakukan pada malam Nisfu Syaban adalah melakukan doa dan ibadah ekstra sebagai bentuk penghormatan terhadap malam yang dianggap penuh kemuliaan. Yuk, ketahui bacaan doa Nisfu Sya’ban yang dianjurkan untuk dibacakan dalam rangka memperoleh keberkahan di bulan yang penuh berkah ini.
Baca Juga: Malam Nisfu Syaban: Doa, Amalan, dan Keutamaannya
Doa Nisfu Sya’ban dan Kapan Membacanya
Umumnya, doa nisfu sya’ban dipanjatkan di malam hari. Kamu bisa memanjatkannya setelah salat wajib (maghrib atau isya) dan diikuti dengan membaca yasin sebanyak tiga kali.
Adapun yasin yang dibacakan sebanyak tiga kali memiliki maksudnya masing-masing:
- Bacaan Yasin pertama: Memohon umur yang panjang panjang umur dan ketaatan serta ketaqwaan dan dapat istiqomah kepada Allah SWT.
- Bacaan Yasin kedua: Memohon untuk dilindungi dari keburukan dan diberikan rezeki yang halal.
- Bacaan Yasin Ketiga: Memohon ditetapkannya Iman Islam hingga akhir hayat.
Baca Juga: Baca Surah Al Baqarah Ayat 285-286, Jika Rezeki Ingin Dimudahkan
Setelah membaca yasin, dianjurkan membaca doa nisfu sya’ban bersamaan dengan doa sesuai hajat masing-masing. Berikut bacaan Doa Nisfu Sya’ban selengkapnya:
Bacaan Doa Nisfu Sya’ban (Arab, Latin, Arti)

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ.
Allahumma ya dzal manni wala yumannu ‘alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thouli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma amanal khoifin. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, fam allahumma fi ummil kitabi syaqowati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqi muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabil munzali ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasau wa yusbit, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallam, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatat di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhul Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Baca Juga: Lafal Ayat Kursi - Arab, Latin, Arti, serta Manfaat Membacanya
Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Apa Saja Amalannya?
Malam Nisfu Sya'ban memiliki keistimewaan yang signifikan dalam tradisi Islam, terutama bagi umat Muslim yang mengikuti ajaran-ajaran tasawuf dan beberapa mazhab. Malam ini jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban, yaitu bulan kedelapan dalam kalender Islam, dan dianggap sebagai malam yang penuh berkah, di mana umat Muslim percaya bahwa Allah SWT membuka pintu-pintu rahmat dan ampunan-Nya secara lebih luas.
Keistimewaan malam Nisfu Sya'ban terutama terletak pada keyakinan bahwa pada malam ini, Allah SWT melakukan 'Taqrir' (penetapan) atas takdir manusia untuk tahun yang akan datang. Ini termasuk rezeki, umur, dan amalan seseorang. Oleh karena itu, malam ini sering diisi dengan ibadah dan doa sebagai ekspresi harapan dan permintaan ampunan.
Ibadah yang bisa dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban meliputi:
- Shalat Malam (Tahajjud): Shalat sunnah yang dilakukan setelah bangun tidur di malam hari, biasanya setelah sepertiga malam berlalu.
- Membaca Al-Qur'an: Meningkatkan kuantitas dan kualitas membaca Al-Qur'an sebagai bentuk tafakur dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Doa dan Istighfar: Memperbanyak doa dan istighfar, memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan.
- Shalat Sunnah: Melakukan shalat sunnah khusus yang dianjurkan pada malam ini, seperti Shalat Nisfu Sya'ban, yang terdiri dari sejumlah rakaat tertentu.
- Zikir dan Tasbih: Melakukan zikir dan tasbih sebagai cara mengingat dan memuji Allah SWT.
- Sedekah: Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan sebagai tanda kepedulian sosial dan spiritual.
Baca Juga: Pengertian I'tikaf serta Niat & Panduan Lengkapnya
Semoga artikel ini dapat menjadi pencerahan bagi para pembaca tentang keistimewaan bulan Syaban dan pentingnya melakukan doa, khususnya pada malam Nisfu Syaban. Dalam memasuki bulan yang penuh berkah ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan amalan, kesadaran spiritual, dan memperbanyak doa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mari kita jadikan bulan Syaban sebagai momentum untuk membersihkan hati, meningkatkan ketakwaan, dan menjalani sisa waktu sebelum Ramadan dengan penuh kesungguhan, Toppers!